Mohon tunggu...
Indah Ayu lestari
Indah Ayu lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Laura: A True Story of a Fighter

14 September 2024   09:45 Diperbarui: 14 September 2024   11:59 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film LAURA (Foto: Google)

Beberapa tahun yang lalu, selebgram Laura Anna sempat menjadi perbincangan di media sosial. Pasalnya, selebgram tersebut mengalami kecelakaan dengan sang kekasih yang membuatnya harus mengalami lumpuh permanen. Namun, yang menjadi sorotan adalah karena sang kekasih; Gaga Muhammad yang tidak bertanggung jawab, serta perjuangannya dalam mencari keadilan hingga akhir hayatnya.

Sebuah rumah produksi film, MD Pictures, mengadaptasi kisah hidup Laura menjadi sebuah film yang sukses membuat para penonton terbawa suasana. Amanda Rawles yang berperan sebagai Laura mampu membawakan karakter utama dengan sangat baik. Bahkan suara, ekspresi, serta kalimat - kalimat yang sering dilontarkan oleh Laura dapat dibawakan oleh sang aktris tanpa canggung. Dilihat dari akun instagramnya, Amanda selalu berlatih hingga suaranya terdengar mirip dengan Laura. Ia juga berhasil menggambarkan rasa sakit yang dialami oleh Laura, membuat penonton salut dengan aktingnya.

Film Laura dimulai dengan kisah Laura Anna dan kakaknya; Iren yang sedang merantau ke luar negeri untuk menempuh pendidikan. Namun, Laura nampak tidak menyukai kehidupannya selama di luar negeri dan membawa ia untuk kembali ke Jakarta. Sesampainya di Jakarta, ia mulai menghabiskan waktu bersama teman - temannya. Kegiatannya selalu ia abadikan di media sosial. Karena sifat ceria dan lucu yang ia miliki, Laura berhasil mendapatkan ribuan followers dan mengantarkannya menjadi seorang youtuber.

Permasalahannya dimulai saat seorang selebgram bernama Jojo (Gaga Muhammad) memasuki kehidupan Laura. Karena mempunyai latar belakang yang sama sebagai seorang selebgram, mereka mulai berpacaran dan kerap membuat konten bersama. Hal ini mengundang banyak kontra dari teman - teman terdekat Laura. Pasalnya, Jojo mempunyai masalalu yang buruk dengan mantan kekasihnya yang juga seorang selebgram ternama. Namun, Laura memilih untuk menghiraukan peringatan dari teman - temannya tersebut.

Selama berpacaran, keduanya terlihat sangat harmonis. Momen kebersamaannya pun selalu mereka abadikan di media sosial, membuat mereka dicap sebagai "Couple Goals". Perlakuan Jojo yang romantis membuat Laura merasa dicintai. Laura merasa perlakuan baik Jojo selama ini harus ia balas dengan selalu membayar kebutuhan mereka berdua, misalnya membeli makan di cafe, hingga memberi uang untuk kebutuhan pribadi Jojo.

Namun, semuanya berubah saat kecelakaan tunggal menimpa keduanya. Jojo yang saat itu dalam keadaan mabuk, mengantarkan Laura pulang dengan kecepatan tinggi. Kecelakaan pun akhirnya tak bisa dihindari. Saat itu Jojo hanya luka ringan dibagian dahi, sedangkan Laura tak sadarkan diri dengan beberapa luka dibagian tubuhnya. Setelah melakukan berbagai pengecekan di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa Laura mengalami permasalahan pada paru - paru dan sumsum tulang belakang akibat benturan yang sangat keras. Hal ini membuat Laura mengalami lumpuh permanen.

Di tengah - tengah kabar buruk tersebut, Jojo malah memanfaatkan keadaan. Ia menggunakan kartu kredit Laura untuk kebutuhan pribadinya, membuka donasi tanpa persetujuan Laura, hingga berselingkuh. Hal ini sontak mengundang amarah dari keluarga, serta teman - teman terdekat Laura. Karena merasa dikhianati, Laura akhirnya melaporkan Jojo ke kepolisian untuk mendapatkan keadilan. Sidang demi sidang ia hadapi dengan dukungan keluarga, teman terdekat, dan dibantu oleh kuasa hukum. Hingga akhirnya Jojo atau Gaga Muhammad mendapatkan hukuman 4,5 tahun penjara.

Kelebihan dari film ini adalah kemampuan dari aktris dalam mendalami peran, serta dialog - dialog yang terasa begitu natural. Selain itu, film ini juga berhasil mengajak para penonton untuk menyelami kehidupan Laura dan konflik batinnya. Membuat setiap adegan terasa begitu nyata dan memukul emosi.

Sedangkan, kekurangan dari film ini terletak pada pemeran tambahan yang memiliki akting kurang maksimal. Misalnya di beberapa scene sedih, para pemeran tambahan tidak bisa menggambarkan bentuk dari perasaan sedih tersebut.

Film Laura menyadarkan kita tentang pentingnya keluarga. Karena sejauh apapun kita pergi, seburuk apapun keadaan kita, hanya keluargalah yang dapat menjadi tempat untuk pulang. Selain itu, film Laura juga mengajarkan kita untuk berani memperjuangkan keadilan dan berani melepaskan seseorang, sekalipun orang itu adalah orang yang kita cintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun