KKN atau Kuliah Kerja Nyata Back to Village III UNEJ Tahun 2021 merupakan salah satu strategi untuk program KKN ke 3 (tiga) kalinya yang dilaksanakan oleh Universitas Jember dengan mengusung konsep kembali ke daerah mahasiswa masing-masing (pada kampung halaman).Â
Program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Back to Village atau KKN BTV ini berbeda dari biasanya yang dilakukan secara berkelompok dan dilakukan pada desa pilihan tetapi beda pada KKN BTV III kali ini yaitu dilakukan secara individu dilaksanakan pada desa atau daerah mahasiswa masing-masing berada.Â
Munculnya program  ini telah dilaksanakan sejak awal pandemi covid-19 mewabah di Indonesia. Hadirnya virus covid-19 di Indonesia menyebabkan beragam kegiatan yang biasanya dilakukan di luar rumah sekarang dilakukan secara daring.Â
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Back to Village III Universitas Jember pada tahun 2021 ini memiliki tujuan yaitu pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, Indah Avira Mutiara Sari  merupakan salah satu mahasiswa peserta KKN BTV III yang mengangkat tema "Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19" melakukan  di desanya yaitu Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Situbondo.
Letak Desa Paowan berada di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Dusun yang berada di desa ini yaitu  Dusun Ardiwilis, Dusun Locancang, Dusun Nangkaan, Dusun Bukkolan, Dusun Paowan, dan Dusun Kesambiyan.Â
Desa ini memiliki potensi wisata yaitu berupa wisata hutan dan bumi perkemahan dengan luas sekitar 173 hektar.Â
Potensi sumber daya manusia pada desa ini memiliki penduduk yang berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 3.388 jiwa/orang, sedangkan penduduk yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 3.666 jiwa/orang dengan jumlah total keseluruhan sekitar 7.049 jiwa/orang. Kebanyakan mata pencaharian warga Desa Paowan terutama di Dusun Ardiwilis yaitu sebagai Pegawai Negeri Sipil.Â
Desa Paowan memiliki luas sekitar 1.080 hektar/m2, dengan batas desa yaitu sebelah utara Desa Wringin Anom, sebelah selatan Desa Bugeman, sebelah timur Desa Sumberkolak dan sebalah barat berbatasan Desa Kilensasari.
Saat ini permasalahan yang berada di Desa Paowan selama masa pandemi yaitu banyaknya masyarakat yang terkena dampaknya mulai dari ekonomi, kesehatan dan juga sumber daya manusia yang berkurang sedikit demi sedikit dikarenakan terkena virus covid-19.Â
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman dari Indah di lingkungan sekitar rumahnya pada awal masa pandemi ini hingga saat ini banyak yang terkena virus covid-19, masyarakat yang terkena sebagian dinyatakan telah meninggal dunia dan sisanya melakukan isolasi mandiri dirumah masing- masing.Â
Pada bulan ini kondisi yang berada dilingkungan sekitar rumahnya kurang lebih 4 orang yang dinyatakan meninggal akibat dari pandemi ini dan beberapa warga lainnya juga terkena virus covid-19 ini melakukan isolasi mandiri. Hal tersebut menambah angka kematian pada Desa Paowan.
Dilihat dari segi ekonomi yang terdampak dari pandemi ini yaitu masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pedagang dan industri kecil.Â
Industri kecil dan para pedagang yang biasanya mereka bebas menawarkan dan menjualkan dagangan ke masyarakat luas akan tetapi dengan adanya pandemi ini yang masih ada hingga saat ini menjadi rintangan atau juga mengalami kerugian/penurunan pemasukan bagi mereka dikarenakan sekarang diberlakukannya PPKM yang membatasi kegiatan masyarakat terutama terkait terjadinya potensi kerumunan.
Dengan berdasarkan hal tersebut sebagai mahasiswa KKN, Indah Avira Mutiara Sari ingin membantu untuk membangun salah satu usaha yang ada di Desa Paowan yang letaknya berada di Dusun Ardiwilis yang juga masih satu RT (rukun tetangga) dengannya.Â
Usaha yang akan Indah dampingi yaitu usaha jahit, dimana pada saat ini masyarakat jarang sekali memakai jasa jahitnya sehingga usaha beliau mengalami penurunan pendapatan dari yang sebelum-sebelumnya.Â
Indah Avira Mutiara Sari sebagai mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN BTV 3 memiliki inovasi produk baru yang berbahan kain sisa jahitan (kain perca) untuk membantu dan mengurangi limbah dari kain perca itu sendiri yang nantinya dibuat produk baru akan dapat bermanfaat sebagai produk-produk baru seperti masker, cempal dan keset.Â
Sehingga usaha jahit yang dia dampingi dapat memproduksi produk tersebut tanpa menunggu pesanan baju dari orang, hal tersebut juga dapat menambah pemasukan mitra serta membantu inovasi dalam usahanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H