Mohon tunggu...
Indah AviraMutiara
Indah AviraMutiara Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Perencanaan Wilayah Dan Kota Univeritas Jember

181910501015

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswi KKN BTV III UNEJ 2021 Melakukan Pengembangan Inovasi Kain Sisa Jahitan (Kain Perca) pada Desa Paowan

29 Agustus 2021   06:32 Diperbarui: 29 Agustus 2021   06:35 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan ini kondisi yang berada dilingkungan sekitar rumahnya kurang lebih 4 orang yang dinyatakan meninggal akibat dari pandemi ini dan beberapa warga lainnya juga terkena virus covid-19 ini melakukan isolasi mandiri. Hal tersebut menambah angka kematian pada Desa Paowan.

Dilihat dari segi ekonomi yang terdampak dari pandemi ini yaitu masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pedagang dan industri kecil. 

Industri kecil dan para pedagang yang biasanya mereka bebas menawarkan dan menjualkan dagangan ke masyarakat luas akan tetapi dengan adanya pandemi ini yang masih ada hingga saat ini menjadi rintangan atau juga mengalami kerugian/penurunan pemasukan bagi mereka dikarenakan sekarang diberlakukannya PPKM yang membatasi kegiatan masyarakat terutama terkait terjadinya potensi kerumunan.

Dengan berdasarkan hal tersebut sebagai mahasiswa KKN, Indah Avira Mutiara Sari ingin membantu untuk membangun salah satu usaha yang ada di Desa Paowan yang letaknya berada di Dusun Ardiwilis yang juga masih satu RT (rukun tetangga) dengannya. 

Usaha yang akan Indah dampingi yaitu usaha jahit, dimana pada saat ini masyarakat jarang sekali memakai jasa jahitnya sehingga usaha beliau mengalami penurunan pendapatan dari yang sebelum-sebelumnya. 

Indah Avira Mutiara Sari sebagai mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN BTV 3 memiliki inovasi produk baru yang berbahan kain sisa jahitan (kain perca) untuk membantu dan mengurangi limbah dari kain perca itu sendiri yang nantinya dibuat produk baru akan dapat bermanfaat sebagai produk-produk baru seperti masker, cempal dan keset. 

Sehingga usaha jahit yang dia dampingi dapat memproduksi produk tersebut tanpa menunggu pesanan baju dari orang, hal tersebut juga dapat menambah pemasukan mitra serta membantu inovasi dalam usahanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun