Dampak Berpindahnya Ibu Kota Bagi Perekonomian

Negara Indonesia berada di Asia Tenggara yang dilewati oleh garis khatulistiwa dan juga berada diantara daratan benua Asia dan Australia dan juga berada diantara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Negara Indonesia yang biasa disebut dengan negara kepulauan yang terbesar di dunia terdiri dar 17.504 pulau. Dengan populasi penduduk di tahun 2018 hampir 270.054.853 jiwa.

Disuatu negara pasti memiliki sistem perekonomian yang dapat digunakan di negara tersebut untuk dapat mengalokasikan atau dapat menentukan sumber daya yang dimilikinya baik pada individu maupun suatu organisasi di negara tersebut. Dengan sistem ekonomi juga dapat dibedakan mulai dari cara sistem tersebut untuk mengatur sebuah produksi dan alokasi. Untuk perekonomian terencana dapat memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor dan alokasi untuk hasil produksinya.

 Dengan adanya pertumbuhan dan kemajuan di suatu perkotaan atau disuatu kota dapat ditentukan dengan beberapa faktor yaitu jumlah pertumbuhan penduduk, pergerakan penduduk, perkembangan perekonomian, serta perkembangan transportasi. Sebagai perkembangan kegiatan ekonomi disuatu kota dapat mengakibatkan atau berdampaknya kota tersebut menjadi padat dan ramai yang akibatnya seringkali terjadi fenomena pemekaran kota ke berbagai daerah- daerah disekitarnya tanpa adanya rencana yang juga mengakibatkan pertumbuhan pada fisik kota meluas hingga pada wilayah sekitar pinggiran kota yang merupakan wilayah atau daerah penyangga kota tersebut.

 Di Negara Indonesia ini terjadi perpindahan ibu kota yang awalnya berada di Jakarta akan dipindahkan ke Kalimantan Timur. Presiden Negara Republik Indonesia yaitu Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa ibu kota yang awalny letaknya berada di wilayah daerah khusus Ibu Kota Jakarta dan saat ini akan dipindahkan ke wilayah Pulau Kalimantan. Untuk adanya rencana pemindahan ibu kota ini bukan pertama kalinya yang dilakukan oleh pemerintah negara Indonesia, tetapi rencana pemindahan ibu kota ini telah tercetus sejak kepemerintahan Presiden pertama.

 Rencana pembangunan jangka menengah nasional untuk perpindahan ibu kota negara Indonesia ini diperuntukan untuk periode 2020 hingga 2025. Mengapa terjadi perpindahan ibu kota negara? Menurut Presiden Joko Widodo mengenai tentang pemerataan dan keadilan ekonomi di Negara Indonesia bahwa ibu kota Jakarta sudah tidak mampu untuk menampung beban berat. Yang contohnya sebagai berkumpulnya beberapa fungsi penggerak dan pendorong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 Misalnya pada fungsi ekonomi, perdagangan dan jasa, kepemerintahan dan juga perkantoran. Dengan terjadinya perpindahan fungsi kepemerintahan dapat membuat beban Kota Jakarta sedikit lengang, dalam perpindahannya ibu kota membuat Kalimantan Timur menjadi pendorong pertumbuhan perekonomian yang pastinya berada pada wilayah tersebut. Dengan dipilih untuk menjadi ibu kota yang baru Pulau Kalimantan dikarenakan layak dibandingkan dengan wilayah lainnya.

 Hal ini akan berpengaruh terhadap inflasi dikarenakan adanya proyek pemindahan ibu kota merupakan proyek dalam sistem pengerjaannya dilakukan secara bertahap maka dari itu dampak dari inflasi yang telah diterima tidak signifikan. Dengan itu adanya dampak bagi pertumbuhan perekonomian tergantung dengan bagaimana suatu perencanaan yang apabila perencanaanya akan dilakukan dengan matang dan sesuai prosedur maka pertumbuhan perekonomian bisa terjadi. Dengan terjadinya perpindahan ibu kota diharapkan dapat berdampak pemerataan ekonomi baik itu dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang.