Saat ini, berbagai organisasi dan perusahaan tengah berlomba menciptakan inovasi teknologi. Hal ini dilakukan agar bisnis mereka dapat terus bertahan di tengah terjangan pandemi Covid-19.Â
Selain menciptakan inovasi, cara lain yang bisa dilakukan perusahaan untuk tetap eksis adalah dengan memanfaatkan solusi teknologi. Sayangnya, banyak solusi teknologi yang memerlukan anggaran tidak sedikit. Padahal, di situasi dan kondisi seperti sekarang perusahaan perlu mengelola anggaran dengan baik. Jangan sampai cost yang dikeluarkan perusahaan tidak setara dengan hasil yang diperoleh.Â
Guna menyiasati permasalahan anggaran ini, banyak perusahaan utamanya SMB memilih untuk beralih dari model budgeting CAPEX ke OPEX. Fyi, OPEX atau Operating Expenditure adalah pengeluaran reguler (biasanya bulanan atau tahunan) yang direncanakan untuk menjaga kelangsungan bisnis. Penggunaan model OPEX sendiri dianggap lebih efisien dan sesuai dengan kondisi pandemi saat ini sebab dapat meniadakan pengeluaran besar di awal karena pembayaran bisa dilakukan per bulan atau tahun.Â
Di sisi lain, di masa pandemi seperti sekarang semakin banyak perusahaan yang memberlakukan sistem kerja Work From Home (WFH). Sayangnya, pemberlakuan WFH ini justru menciptakan celah bagi pelaku serangan siber untuk melancarkan serangan. Celakanya, berbeda dengan jaringan kantor, jaringan internet rumah tidak dilengkapi sistem network security yang memadai. Hal inilah yang membuat jaringan internet rumah rentan diserang ransomware dan kerap dihantui risiko data loss.
Keuntungan Backup as a Service bagi bisnis
Setelah memahami penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa saat ini banyak perusahaan memerlukan solusi IT yang mampu meminimalisir risiko data loss tanpa membebankan pengeluaran. Kabar baiknya, kini telah hadir Backup as a Service sebagai solusi ideal untuk membantu melindungi dan menjamin data perusahaan.
Berikut akan dibahas keuntungan menggunakan backup as a service bagi bisnis selengkapnya:
1. Focusing IT on strategic business priority
Keuntungan menggunakan backup as a service bagi bisnis yang pertama adalah perusahaan tidak perlu mengkhawatirkan data loss atau pencurian data di tengah tingginya tren WFH. Dilengkapi teknologi yang diotomatisasi, dengan menggunakan backup as a service pelaku usaha bisa menggunakan waktunya untuk fokus pada inovasi dan pengembangan bisnis yang mampu mendatangkan profit.Â
2. Maximizing efficiency and reducing cost
Keuntungan backup as a service selanjutnya adalah subscription fee dihitung berdasarkan layanan yang digunakan dan lamanya periode penggunaan. Dampaknya, perusahaan dapat meniadakan biaya ekstra seperti pembelian hardware di awal. Singkat kata, dengan menggunakan solusi backup as a service, storage dapat disesuaikan mengikuti kebutuhan dan pertumbuhan bisnis.Â
3. Creating flexible budgeting
Menggunakan backup as a service memungkinkan perusahaan beralih ke model anggaran yang lebih fleksibel. Seperti yang sempat dibahas sebelumnya, daripada membeli hardware yang memerlukan biaya besar di awal, perusahaan bisa leluasa memilih sistem pembayaran bulanan atau tahunan.Â
4. Providing experienced & certified team
Dengan menggunakan solusi backup as a service pihak internal perusahaan tidak perlu repot karena tanggung jawab maintenance dan update data diambil alih oleh provider. Selain itu, tim provider yang telah berpengalaman dan bersertifikasi di bidangnya terjun langsung untuk memonitor dan mengelola data selama 24/7.
5. Simplifying, accelerating & improving disaster recovery
Seandainya di tengah jalan perusahaan mengalami insiden data loss, proses recovery dan restore data menjadi lebih aman dan efisien karena dikerjakan langsung oleh ahlinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H