Ikom Umsida berhasil mendapatkan penghargaan pada kompetisi perlombaan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (SILAT APIK PTMA) 2024. Kegiatan berlangsung selama 2 hari pada 28-29 Februari. Saat prosesi awarding bertepatan di edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (29/02/2024).
Selamat! 3 mahasiswaPada kesempatan ini terdapat 5 jenis lomba, yakni fotografi, Reportase penyiaran, Iklan layanan masyarakat, Public relations and crisis, dan Digital Konten.
Secara keseluruhan, lomba-lomba ini tidak hanya menguji keterampilan praktis dalam bidang komunikasi, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana komunikasi memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Amanda Octavia, mahasiswa semester 4 ini berhasi mendapatkan juara 3 lomba iklan layanan masyarakat (ILM). Ia berhasil menyampaikan pesan utama dalam iklan layanan masyarakat dengan menggunakan narasi yang kuat, gambar, atau video yang menginspirasi dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang diiklankan serta memahami pesan yang disampaikan.
Proses produksi iklan dimulai dari pemilihan konsep yang mencakup pemilihan pesan yang tepat, strategi narasi yang efektif, hingga pembuatan materi iklan yang dapat menarik perhatian dan mempengaruhi audiens, " ujarnya.
Diharapkan iklan layanan masyarakat yang telah saya dapat mencapai tujuan edukatif, informatif, dan promosi perilaku positif dalam masyarakat.
Disusul dengan Irma Fahriza Ifanisari, mahasiswa semester 4 yang telah memenangkan juara 3 pada lomba reportase penyiaran. Dengan mengangkat tema "Spirit of Java" yang mengupas pembahasan tentang budaya yang ada di Solo.
 "Saya memutuskan untuk melakukan reportase di Kampung Batik Kauman, dengan alasan karena mayoritas masyakarakat yang tinggal di lingkup tersebut mendalami tentang aneka ragam batik, dan yang pasti mereka akan tetap melanjutkan warisan turun temurun dari nenek moyang, " ucapnya.
Tantangan yang dihadapi Ifani saat melakukan lomba ini yaitu pada saat proses pengambilan footage dan editing, dikarenakan waktu yang cukup terbatas. Tapi itu semua tidak membuat Ifani menyerah dan akhirnya terselesaikan dengan sempurna.