Mohon tunggu...
indah adya k
indah adya k Mohon Tunggu... Mahasiswa - S-1 FARMASI UNIVERITAS MUHAMMADIYAH A.R. FACHRUDDIN

no yet!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Plagiarisme: Mengapa dan Bagaimana Menghindarinya

11 Desember 2024   21:58 Diperbarui: 11 Desember 2024   21:58 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pengertian dan Identifikasi Plagiarisme!

Plagiarisme adalah tindakan pelanggaran dan momok bagi ilmu pengetahuan. Pelaku plagiarisme mencuri karya penulis lain tanpa mengutip referensi asli. Beberapa jenis plagiarisme dapat dibedakan dengan motivasi plagiarisme (disengaja, tidak disengaja, dan tidak disengaja), bagaimana melakukan plagiarisme (penulisan tulisan tangan, parafrase yang tidak sesuai, dan ringkasan) dan plagiarisme sendiri (daur ulang teks, publikasi yang berlebihan atau duplikat, salami-slicing atau fragmentasi data). Ada beberapa alasan untuk melakukan plagiarisme, seperti kemudahan mendapatkan informasi melalui internet, tekanan pada tugas akademis, keterampilan menulis yang buruk, terburu-buru untuk menulis di bawah tekanan, kurangnya pemahaman bagaimana menulis ulang referensi asli, kesalahpahaman untuk memahami plagiarisme diri, dan penjiplak kebiasaan (Marshall & Rowland, 1998).

Plagiarisme oleh (The Office of Research Integrity, 1994) didefinisikan sebagai "to include both the theft or misappropriation of intellectual property and the substantial unattributed textual copying of another's work (para. 2)". Produk intelektual yang berisikan ide, data, dan tulisan merupakan bentuk hasil karya yang sering menjadi bahan plagiarisme (Cooper, 2016a). 

Beberapa metode untuk mengidentifikasi plagiarisme meliputi: 

         1. Perbandingan langsung :

             Membandingkan karya yang dicurigai dengan sumber aslinya.    

         2. Alat deteksi plagiarisme: 

             Alat seperti Turnitin, Grammarly, dan Copyscape membantu mendeteksi kesamaan teks dengan database online.

         3. Analisis gaya penulisan: 

             Membandingkan gaya penulisan karya yang dicurigai dengan gaya penulisan penulis aslinya. 

         4. Memverifikasi Kutipan:

            Setiap ide, teks, atau data yang diambil dari sumber lain harus memiliki refrensi. 

Jenis Plagiarisme Berdasarkan Aspek yang dicuri

 1. Word by word plagiarism

sering juga disebut sebagai block, copy, and paste plagiarism sebab cara ini yang sering dilakukan untuk word by word plagiarism. Mengutip bagian karya seseorang tidak dilarang dan bukan pula merupakan tindakan yang salah, tetapi tentu saja ada batasnya. Tidak diperkenankan mengutip karya orang lain secara penuh berhalaman-halaman atau seutuhnya.

2. word switch plagiarism 

Walaupun kalimat sudah diubah dengan kata-kata atau paragraf baru, tetapi gaya menulis sama dengan gaya penulis asli misalnya meniru dan menjiplak gaya penulis asli yang memulainya dengan menuliskan tentang waktu dilanjutkan dengan kejadian yang ingin diceritakan dan berakhir dengan mengajukan beberapa pertanyaan merupakan style plagiarism. Hal ini menjadi plagiarisme apabila nama penulis dan sumber gaya penulisan tersebut dikutip tidak dicantumkan .

3. Metaphor plagiarism 

adalah mengutip atau menjiplak bagian karya penulis lain dan digunakan untuk memperjelas makna dari tulisan sendiri. Metaphor plagiarism umumnya dilakukan apabila penulis merasa bahwa sebuah fenomena yang ditulis dalam karyanya belum cukup mampu dijelaskan kepada pembaca. 

4. idea plagiarism 

yaitu mengambil dan mengutip gagasan seorang penulis yang telah mengeluarkan sebuah gagasan untuk pemecahan suatu masalah atau menggambarkan konsep suatu fenomena dan dikutip dalam karya tulis sendiri tanpa mencantumkan nama penggagas dan sumber informasi. Apabila perlu, pada catatan kaki diberi keterangan yang cukup sehingga pembaca memahami gagasan tersebut bukan gagasan sendiri. 

5. Self plagiarism 

yang juga dikenal dengan plagiarisme daur ulang, swaplagiarisme, plagiarisme diri, karya tulis duplikat, atau publikasi berulang banyak menimbulkan pro dan kontra di kalangan para ahli. Di sini, penulis mengutip atau menjiplak sebagian atau seluruh hasil karya sendiri secara identik dan mengirimkan ke sejumlah jurnal untuk dipublikasikan, tanpa mencantumkan informasi karya sendiri yang dikutip atau karya terdahulu sudah pernah dipublikasikan di majalah ilmiah sebelumnya. 

Beberapa faktor yang memungkinkan daur ulang dari karya tulis sendiri tanpa dituduh sebagai self plagiarism antara lain karya tulis sebelumnya perlu ditulis ulang untuk dijadikan dasar dari karya berikut yang merupakan karya baru dari penulis tersebut; beberapa bagian dari karya tulis sebelumnya perlu diulang dan dituangkan kembali dalam karya tulis yang baru untuk mendukung konsep baru yang ditulis sekarang; pembaca karya tulis sebelumnya dan pembaca karya tulis sekarang sangat berbeda dalam waktu dan tempat.  

Self plagiarism dikelompokkan dalam 4 jenis yaitu menduplikasikan satu artikel dan memublikasikan ke beberapa jurnal; memenggal sebuah karya ilmiah menjadi beberapa karya tulis yang baru (salamislicing); daur ulang karya tulis yang sudah ada; dan pelanggaran hak cipta.

Jenis Plagiarisme Berdasarkan Proporsi yang dibajak

Berdasarkan proporsi atau jumlah persentase yang dibajak, dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Plagiat Ringan

 Plagiat yang dilakukan terhadap karya orang lain sebanyak kurang dari 30%. 

2. Plagiat Sedang

 Plagiat yang dilakukan sebesar 30%-70% dari sebuah karya.

3. Plagiat Total 

Plagiat yang dilakukan lebih dari 70% dari karya orang lain. 

Jenis Plagiarisme Berdasarkan Pola

Plagiat berdasarkan pola terdiri dari beberapa empat jenis, yaitu: 

1. Plagiarisme total. Plagiat dilakukan dengan cara mencuri hasil karya orang lain seluruhnya dan mengklaim sebagai karyanya. 

2. Plagiarisme parsial. Plagiat yang dilakukan dengan cara menjiplak sebagian hasil karya orang lain untuk menjadi hasil karyanya sendiri.

3. Auto-plagiasi (self-plagiarisme).  Plagiasi yang dilakukan terhadap karyanya sendiri, baik sebagian maupun seluruhnya. contohnya, ketika menulis suatu artikel ilmiah seorang penulis mengcopy paste bagian-bagian tertentu dari hasil karyanya dalam suatu buku yang sudah diterbitkan tanpa menyebutkan sumbernya. 

4. Plagiarisme antar bahasa. Plagiat yang dilakukan dengan cara menerjemahkan suatu karya tulis berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Kemudian, Hasil terjemahan tersebut diklaim sebagai hasil karyanya tanpa menyebutkan sumbernya. 

Jenis Plagiarisme Berdasarkan Penyajiannya

Plagiat berdasarkan cara penyajiannya, terdiri dari lima jenis, yaitu: 

1. Plagiarisme Verbatim

 Plagiat dilakukan dengan cara menjiplak karya orang lain apa adanya dan kemudian mengklaim bahwa karya tersebut merupakan hasil karya ciptaanya sendiri. 

2. Plagiarisme Kain Perca (patchwork) 

merupakan tindakan plagiat dengan cara mengambil karya milik orang lain dari berbagai sumber tanpa menyebutkan rujukan dan menyusunnya menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga terkesan sebagai karyanya sendiri.

3. Plagiarisme Parafrasa

 Plagiat dengan cara mengubah kalimat dari penulis asli dengan kalimatnya sendiri dan tidak mencantumkan referensi ataupun kutipan.

4. Plagiarisme Kata Kunci atau Frasa Kunci

 Plagiat dengan mengambil sejumlah kata kunci dari penulis asli dan memparafrasekannya lagi dengan kata-katanya sendiri.   

5. Plagiarisme Struktur Gagasan

Plagiat dengan cara mengambil struktur gagasan orang lain, kemudian dituangkan lagi agar terlihat berbeda. (Soelistyo, 2011) 

DAFTAR PUSTAKA 

Shadiqi, M. A. (2019). Memahami dan Mencegah Perilaku Plagiarisme dalam Menulis Karya Ilmiah. Buletin Psikologi, 27(1), 30-42.

Wibowo, A. (2012). Mencegah dan menanggulangi plagiarisme di dunia pendidikan. Kesmas, 6(5), 1.

Purba, A. H., & Situmorang, Z. (2017). Analisis perbandingan algoritma rabin-karp dan levenshtein distance dalam menghitung kemiripan teks. Jurnal Teknik Informatika UNIKA Santo Thomas, 24-32.


                             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun