Apa yang Dimaksud dengan Paragraf Secara Umum!
Paragraf adalah bagian dari sebuah tulisan yang fokus pada satu gagasan utama. Agar gagasan ini terpapar dengan baik, diperlukan kalimat utama sebagai inti dan sejumlah kalimat penjelas sebagai pendukung. Kalimat utama berperan sebagai pusat pembahasan, sementara kalimat penjelas berfungsi mengembangkan dan memperjelas kalimat utama (Nursalim dkk, 2020).
Paragraf itu seperti sebuah piring. Setiap piring hanya untuk satu jenis makanan. Jika kita mencampur berbagai macam makanan dalam satu piring, maka makanan tersebut akan menjadi tidak enak dan sulit dibedakan rasanya. Begitu pula dengan paragraf, setiap paragraf hanya boleh berisi satu topik utama (Nursalim dkk, 2020).Â
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia untuk Karya Tulis (2010) oleh Rohmadi dan Nasucha, Paragraf adalah bagian dari tulisan yang berisi satu gagasan utama. Gagasan ini didukung oleh kalimat-kalimat yang berbeda, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama (topik), kalimat penjelas, hingga kalimat penutup. Semua kalimat ini bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan yang padu (Nursalim dkk, 2020). Â
Syarat Paragraf yang Efektif
Setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat utama adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas (Alwi, H dkk, 2014).
Kalimat penjelas berfungsi untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang ide pokok yang sudah disampaikan dalam kalimat utama. Agar paragraf menjadi padu, semua kalimat harus saling berhubungan dan mendukung satu sama lain. Hubungan antar kalimat ini bisa terlihat dari penggunaan kata penghubung, pengulangan kata, dan sebagainya (Arifin, 2010).
Koherensi berarti semua kalimat dalam satu paragraf harus saling berhubungan secara logis dan masuk akal. Hubungan antar kalimat ini bisa ditandai dengan kata penghubung (seperti 'dan', 'tetapi', 'sehingga') atau tersirat dari makna kalimat sebelumnya(Arifin, 2010).
Sifat-Sifat Paragraf Efektif
Paragraf yang efektif memiliki beberapa ciri khas. Pertama, hanya membahas satu ide pokok. Kedua, kalimat-kalimat di dalamnya saling berkaitan dan mendukung ide pokok tersebut. Ketiga, gagasan utama dan pendukungnya disampaikan dengan jelas dan ringkas. Keempat, kalimat-kalimat penjelas harus mendukung gagasan utama. Terakhir, paragraf harus dikembangkan secara cukup.Â
Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Gaya Penyampaiannya!
Paragraf adalah satuan bahasa tertulis yang terdiri dari beberapa kalimat dan mengungkapkan satu gagasan utama. Berdasarkan gaya penyampaiannya, paragraf dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Paragraf naratif
Paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian secara berurutan (kronologis). Ibarat sebuah film, paragraf narasi menyajikan adegan demi adegan yang saling berkaitan.Â
2. Paragraf deskriptifÂ
Paragraf yang melukiskan suatu objek, tempat, atau suasana secara detail sehingga pembaca dapat membayangkannya dengan jelas.Â
3. Paragraf eksposisiÂ
Paragraf yang bertujuan menjelaskan suatu konsep, ide, atau fakta secara jelas dan sistematis.Â
4. Paragraf argumentasiÂ
Paragraf yang bertujuan meyakinkan pembaca akan kebenaran suatu pendapat atau gagasan.Â
5. Paragraf persuasi
Paragraf yang bertujuan membujuk pembaca untuk melakukan sesuatu atau menerima suatu pendapat.Â
Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Pola Penalarannya!
1. Paragraf deduktifÂ
Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang menyajikan ide pokok atau gagasan utama di awal paragraf. Setelah itu, kalimat-kalimat selanjutnya berfungsi sebagai penjelasan atau bukti untuk mendukung ide pokok tersebut. Jadi, pola pengembangannya dimulai dari hal yang umum menuju hal yang lebih spesifik atau khusus.Â
2. Paragraf induktif
Paragraf Induktif adalah jenis paragraf yang kalimat topik atau ide utamanya terletak di akhir paragraf. Berbeda dengan paragraf deduktif yang langsung membuka dengan kalimat topik, paragraf induktif membangun argumen secara bertahap melalui kalimat-kalimat penjelas yang bersifat khusus, kemudian diakhiri dengan sebuah kesimpulan umum yang mencakup semua poin yang telah disebutkan sebelumnya.Â
3. Paragraf campuranÂ
Paragraf Campuran adalah jenis paragraf yang menggabungkan struktur paragraf deduktif dan induktif dalam satu paragraf. Artinya, paragraf ini memiliki dua kalimat utama yang terletak di awal dan akhir paragraf.Â
DAFTAR PUSTAKAÂ
Nursalim, M. P., Aryani, E. H., & Hayati, E. (2020). Bahasa Indonesia. Banten: Unpam.
Alwi, H., Soendjono D, Hans L., dan Anton M. M. 2014. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Arifin, E. Zaenal, dan Amran Tasai. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Cetakan keduabelas. Jakarta : Akademika Presindo
________________. 2015. Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian. Cetakan kelima. Tangerang : Pustaka Mandiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H