Mohon tunggu...
Indah K.Ainia
Indah K.Ainia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang yang humoris dan menyukai hal baru,,\r\nSelalu berusaha positive thinking dan ceria .. \r\n\r\n# In adolescene\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Siasat Hemat ala Mahasiswa

29 Januari 2015   12:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:10 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14224832681288821968

Di era modern ini, semua hal bisa didapat dengan instan. Dengan hanya menukarkan lembar rupiah, kita sudah bisa mengantongi apa yang kita inginkan.. Begitu mudah memang mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, dengan syarat kantong kita tidak terserang kanker (kantong kering) hehee..

Sebagai anak kuliahan, tiap hari saya harus bergulat dengan berbagai macam kebutuhan khas anak kuliahan.. Segudang tugas tidak jarang mampu merogoh kocek saya hingga puluhan ribu perharinya. Belum lagi uang untuk ongkos pulang pergi.. ehmmm

Dalam menempuh perjalanan pulang pergi, disaat BBM masih bertarif 6500 per liter saya butuh uang 15.000 per 2 hari untuk memenuhi bahan bakar motor saya. Itu hanya untuk pulang-pergi, rumah-kampus.. Belum lagi kegiatan-kegiatan diluar kampus atupunpart time job. Dan kini ditambah lagi BBM naik, bias dibayangkan gimana kantong ini tidak mudah kering, coba? Hehee

Untuk mensiasati situasi seperti ini, sejak awal semester saya sudah berprinsip untuk membawa bekalsetiap hari..Alhamdulillah saya mempunyai Ibu yang sangat pengertian.. Sejak SD sampai kuliah ini saya tak pernah absen dibuatin sarapan oleh beliau.. Dan sejak SD pula Ibu saya selalu membiasakan diri saya untuk membawa bekal nasi beserta lauk pauk lengkap dan juga sebotol air. Saya sangat bangga dengan dorongan ibu, karena beliau berasumsi bahwa dengan membawa bekal makanan dari rumah , kesehatan bias terjamin jika dibandingkan makanan diluar yang belum terjamin kualitas rasa dan gizinya.. Selain itu, dengan sarapan dan membawa bekal , kita bias menghemat uang saku tentunya, yang mana bias kita gunakan untuk kebutuhan yang lebih penting atau juga bias ditabung.

[caption id="attachment_348483" align="aligncenter" width="432" caption="Dok Pribadi"][/caption]

Jika ada makanan lebih dikulkas seperti kue, cemilan ataupun buah saya tak sungkan untuk membawanya ke kampus untuk dibagikan ke teman-teman, terutama teman-teman yang belum sarapan. Ketika jam istirahat tiba, saya juga tak segan mengajak teman-teman untukmencicipi bekal saya.Melihat teman-teman lahap dengan bekal yang saya bawa , walau hanya beberapa suap sudah dapat membuat hati saya merasa bahagia bias berbagi dengan mereka.

Tak semua anak kuliahan mempunyai kebiasaan membawa bekal seperti saya. Hal itu biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

1.Gengsi

Sebagai anak kuliahan, pastinya gengsi lah kalau masih membawa bekal layaknya anak sekolahan. Lebih baik merogoh kocek untuk ke kantin, warung atau foodcourt sekitar kampus walaupun rasanya terkadang bias dibilang standard dan kurang sesuai dengan harganya.

Bagi saya, rasa gengsi itu harus dibuang jauh-jauh.. Toh membawa bekal ke kampus tak menyalahi aturan dan malah membawa banyak faedah bagi tubuh dan juga kantong mahasiswa, hehee.

2.Status sebagai anak Kos

Berbeda dengan saya yang berstatus sebagai anak rumahan, teman-teman saya yang tinggal di rumah kos cenderung tidak ada waktu untuk memasak katanya. Untuk sarapan dikos saja jarang, apalagi membawa bekal ke kampus.

Kebiasaan tidak memasak dikos secara tidak langsung malah akan menguras kantong para mahasiswa. Bagaimana tidak, untuk sarapan, makan siang, dan juga makan malam mereka harus bergantung pada warung.

Ada baiknya mungkin jika waktu terbatas, para mahasiswa kos bias bangun lebih pagi untuk memasak . Urusan lauk pauk, mungkin mereka bias menyiapkannya dengan belanja dihari sebelumnya. Kalau memang terpaksa tidak ada hasrat memasak lauk pauk, bias juga hanya menanak nasi. Untuk lauk bias membeli lauk yang murah meriah.. Murah meriah disini maksudnya lauk yang biasdisantap baik pagi,siang,dan sore hanya denga sekali beli dan tidak memeras kantong pastinya. Tips ini mungkin lebih praktis dibanding makan langsung diwarung yang bias dibayangkan jika 3 porsi perhari dikalikan dalam sebulan,, bagaimana tidak menguras kantong , coba??

Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang kos namun uang bulanan pas,pasan? Apa mudah menghandle uang dengan seambrek kebutuhan sebagai seorang pelajar dan juga perantau?

Maka ada baiknya jika para mahasiswa berpikir kreatif untuk mencari kerja sampingan yang diharapkan mampu menopang kebutuhan selama hidup sebagai anak kos. Kerja sampingan tak hanya mampu menopang kebutuhan mereka, tapi juga dapat mengasah kemampuan mereka dalam dunia kerja yang akan berguna bagi kehidupan mendatang.

#salam ceria

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun