Mohon tunggu...
Indah Farhatul Milah
Indah Farhatul Milah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam yang aktif di organisasi dan kegiatan kampus, serta tengah belajar membuat artikel-artikel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Pemikiran "William Edward Deming" dalam Total Quality Management

5 April 2024   17:26 Diperbarui: 5 April 2024   18:07 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Biografi William Edward Deming

Teori Total Quality Management didirikan oleh William Edwards Deming, yang berkontribusi pada gagasan ini. Dia membuat gagasan ini berdasarkan gagasan bahwa peningkatan kualitas produksi dan hasil akan menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan seiring dengan penurunan biaya. W. Edwards Deming tinggal dan mengajar di Amerika, dan sebagai konsultan dan pemimpin bisnis, dia menulis buku dan artikel tentang berbagai topik.

William Edwards Deming lahir di Sioux City, Iowa, AS, pada Oktober 1900. Ayah Deming bekerja sebagai pengacara. Ibunya adalah seorang musisi yang terpelajar yang berasal dari San Francisco. Hingga dia berusia enam tahun, keluarganya pindah ke Powell, Wyoming, setelah tinggal di pertanian seluas 300 hektar di Iowa. Keluarga Deming adalah penduduk pertama kota. W. Edwards Deming memulai dengan prinsip hemat seumur hidup dan menggunakan sumber daya yang paling sedikit. Nilai-nilai yang dia tanamkan di awal kehidupannya memengaruhi perjalanan hidupnya selanjutnya.

Saat bekerja di pabrik Western Electric Company Hawthorne di Illinois, Walter A. Shewhart menarik minat Edwards Deming, yang kemudian menjadi pengikutnya. Dia belajar tentang eksperimen Shewhart tentang bagaimana teknik statistik diterapkan pada proses manufaktur di sana, dan dia mulai tertarik untuk menerapkan teori-teori ini pada proses yang tidak terkait dengan manufaktur. Ini mendorongnya untuk mengembangkan konsep dan prosedur yang akan digunakan di berbagai bidang, seperti administrasi dan manajemen. Dia berbagi Siklus Pembelajaran dan Peningkatan Shewhart saat dia mengajar di Stanford University.

Kisah awal kesuksesan W. Esward Deming di Jepang dimulai pada tahun 1947 ketika komandan tertinggi pasukan sekutu, Jendral MacArthur, menggunakan jasanya untuk melakukan sensus di Jepang. Selama sensus, dia banyak berteman dengan ilmuwan dan insinyur Jepang yang tergabung dalam serikat (JUSE). Ilmuwan JUSE ingin mempelajari kontrol proses statistik dan konsep manajemen kualitas untuk diterapkan pada industri-industri Jepang. Pada tahun 1950, Edwand Deming mulai memberikan pelatihan kepada manajer, insinyur, sarjana, bahkan top manajer di Jepang. Dia mengajarkan konsep manajemen kualitas dan statistik proses controd. Pada tahun 1951, pemerintah Jepang memberikan hadiah kepada orang-orang yang membantu menerapkan dan mengembangkan total quality management dengan nama "Deming Prize"

  • Konsep Pemikiran W. Edward Deming Dalam Total Quality Management

Konsep dasar beliau yang dikenal dengan "Deming Philosophy" mengajarkan bahwa penggunaan manajemen yang tepat dan baik akan membawa organisasi meningkatkan kualitas mereka. Dengan meningkatnya kualitas maka secara bersamaan akan mengurangi biaya-biaya dari organisasi tersebut. Menurut beliau kuncinya adalah perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus dan peningkatan kualitas akan membawa organisasi kearah yang lebih baik di masa yang akan datang.

Deming mengusulkan pendekatan Total Quality Management (TQM) yang menekankan pentingnya fokus pada pelanggan, perbaikan berkelanjutan, pengelolaan berdasarkan data, kolaborasi antar departemen, pengembangan karyawan, penghilangan variabilitas, dan manajemen berbasis fakta. Ini semua bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan serta mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya yaitu :

1. Fokus pada Pelanggan: Deming menekankan pentingnya memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan sebagai fokus utama dalam manajemen kualitas.

2. Penekanan pada Perbaikan Berkelanjutan: Deming mempromosikan ide perbaikan terus-menerus dalam semua proses organisasi, yang dikenal sebagai siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act).

3. Pengelolaan dengan Data: Deming mengajarkan pentingnya pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta yang terukur, bukan pada intuisi semata.

4. Kolaborasi: Deming menekankan pentingnya kerja sama antara departemen dan tingkat organisasi untuk mencapai tujuan kualitas bersama.

5. Pengembangan Karyawan: Deming percaya bahwa investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas.

6. Penghilangan Variabilitas: Deming menekankan perlunya mengidentifikasi dan mengurangi variasi dalam proses produksi dan layanan untuk mencapai konsistensi dan prediktabilitas.

7. Manajemen Berbasis Fakta: Deming mengajarkan bahwa manajemen yang efektif memerlukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada analisis data, bukan pada asumsi atau pendapat semata.

  • Pengembangan Kualitas Pendidikan W. Edward Deming

Menurut William Edward Deming, pengembangan kualitas pendidikan bergantung pada kesesuaian antara layanan yang diberikan oleh pengelola pendidikan dengan kebutuhan pemangku kepentingan internal (peserta didik, pendidik, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan lainnya) dan eksternal (calon peserta didik, orang tua, masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan industri). Dalam mengembangkan kualitas pendidikan, Deming menggunakan empat belas metode, tetapi ada satu metode yang tidak sesuai dengan gagasan Deming: mengakhiri praktik bisnis yang menghargai biaya.

Mengingat betapa pentingnya menerapkan teori-teori kualitas dalam proses manajemen untuk meningkatkan kualitas institusi pendidikan. Komponen kualitas ini menguntungkan dunia pendidikan karena lembaga pendidikan bertanggung jawab untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada siswa. Selain itu, untuk memastikan bahwa lulusannya dapat diterima baik di masyarakat maupun di tempat kerja. Kualitas pembelajaran, sarana dan prasarana, fasilitas pendukung, guru dan siswa, dan hasil belajar semuanya menjadi sangat bergantung pada lembaga prestasi dan prestise. Nilai jual dan minat untuk masuk ke lembaga pendidikan meningkat seiring dengan kualitas lulusan.

14 Poin Manajemen William Edward Deming, meskipun awalnya dirumuskan untuk manajemen bisnis, telah diterapkan secara luas di berbagai bidang, termasuk pendidikan, untuk meningkatkan kualitas. Berikut rincian poin-poin metode tersebut dan bagaimana penerapannya dalam pendidikan:

1. Melaksanakan pendidikan dan pengembangan diri : Mendorong pembelajaran dan peningkatan berkelanjutan di kalangan pendidik dan siswa. Hal ini mencakup pengembangan profesional bagi guru dan kesempatan belajar seumur hidup bagi siswa.

2. Meningkatkan keterampilan pekerja saat ini : Fokus pada peningkatan keterampilan pendidik dan siswa agar lebih memenuhi kebutuhan sistem pendidikan dan masyarakat.

3. Mendorong masyarakat untuk mempelajari keterampilan baru untuk bersiap menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan : Mengantisipasi dan mempersiapkan kebutuhan dan tantangan pendidikan di masa depan dengan membekali pendidik dan siswa dengan keterampilan yang diperlukan.

4. Membangun keterampilan untuk membuat tenaga kerja Anda lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan, dan lebih mampu menemukan dan mencapai perbaikan : Kembangkan sistem pendidikan yang fleksibel dan mudah beradaptasi yang dapat merespons perubahan dalam masyarakat dan perekonomian.

5. Jadikan "transformasi" sebagai tugas setiap orang : Melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam proses pendidikan dalam transformasi menuju perbaikan. Ini termasuk siswa, orang tua, guru, dan administrator.

6. Tingkatkan organisasi Anda secara keseluruhan dengan meminta setiap orang mengambil langkah menuju kualitas : Mendorong semua orang dalam sistem pendidikan untuk berkontribusi terhadap perbaikan sistem secara keseluruhan.

7. Analisa setiap langkah kecil, dan pahami bagaimana hal tersebut cocok dengan gambaran yang lebih besar : Gunakan alat analisis untuk memahami dampak perubahan kecil terhadap sistem pendidikan secara keseluruhan.

8. Gunakan prinsip-prinsip manajemen perubahan yang efektif untuk memperkenalkan filosofi dan ide-ide baru dalam 14 poin Deming : Menerapkan strategi manajemen perubahan untuk memfasilitasi adopsi ide-ide dan filosofi baru dalam pendidikan.

9. Ciptakan tujuan yang konstan menuju perbaikan : Membangun komitmen jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

10. Rencanakan kualitas dalam jangka panjang : Kembangkan rencana jangka panjang yang memprioritaskan kualitas daripada keuntungan jangka pendek.

11. Jangan bereaksi dengan solusi jangka pendek : Hindari perbaikan cepat dan fokuslah pada perbaikan berkelanjutan.

12. Jangan hanya melakukan hal yang sama dengan lebih baik -- temukan hal yang lebih baik untuk dilakukan : Carilah solusi inovatif terhadap tantangan pendidikan dibandingkan hanya memperbaiki metode yang sudah ada.

13. Memprediksi dan bersiap menghadapi tantangan masa depan, dan selalu mempunyai tujuan untuk menjadi lebih baik : Mengantisipasi tantangan pendidikan di masa depan dan mempersiapkannya dengan terus meningkatkan praktik pendidikan.

14. Mengadopsi filosofi baru : Menerapkan prinsip-prinsip perbaikan berkelanjutan dan kualitas dalam semua aspek pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun