Mohon tunggu...
Indah Farhatul Milah
Indah Farhatul Milah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam yang aktif di organisasi dan kegiatan kampus, serta tengah belajar membuat artikel-artikel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Pemikiran "William Edward Deming" dalam Total Quality Management

5 April 2024   17:26 Diperbarui: 5 April 2024   18:07 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Pengembangan Karyawan: Deming percaya bahwa investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas.

6. Penghilangan Variabilitas: Deming menekankan perlunya mengidentifikasi dan mengurangi variasi dalam proses produksi dan layanan untuk mencapai konsistensi dan prediktabilitas.

7. Manajemen Berbasis Fakta: Deming mengajarkan bahwa manajemen yang efektif memerlukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada analisis data, bukan pada asumsi atau pendapat semata.

  • Pengembangan Kualitas Pendidikan W. Edward Deming

Menurut William Edward Deming, pengembangan kualitas pendidikan bergantung pada kesesuaian antara layanan yang diberikan oleh pengelola pendidikan dengan kebutuhan pemangku kepentingan internal (peserta didik, pendidik, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan lainnya) dan eksternal (calon peserta didik, orang tua, masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan industri). Dalam mengembangkan kualitas pendidikan, Deming menggunakan empat belas metode, tetapi ada satu metode yang tidak sesuai dengan gagasan Deming: mengakhiri praktik bisnis yang menghargai biaya.

Mengingat betapa pentingnya menerapkan teori-teori kualitas dalam proses manajemen untuk meningkatkan kualitas institusi pendidikan. Komponen kualitas ini menguntungkan dunia pendidikan karena lembaga pendidikan bertanggung jawab untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada siswa. Selain itu, untuk memastikan bahwa lulusannya dapat diterima baik di masyarakat maupun di tempat kerja. Kualitas pembelajaran, sarana dan prasarana, fasilitas pendukung, guru dan siswa, dan hasil belajar semuanya menjadi sangat bergantung pada lembaga prestasi dan prestise. Nilai jual dan minat untuk masuk ke lembaga pendidikan meningkat seiring dengan kualitas lulusan.

14 Poin Manajemen William Edward Deming, meskipun awalnya dirumuskan untuk manajemen bisnis, telah diterapkan secara luas di berbagai bidang, termasuk pendidikan, untuk meningkatkan kualitas. Berikut rincian poin-poin metode tersebut dan bagaimana penerapannya dalam pendidikan:

1. Melaksanakan pendidikan dan pengembangan diri : Mendorong pembelajaran dan peningkatan berkelanjutan di kalangan pendidik dan siswa. Hal ini mencakup pengembangan profesional bagi guru dan kesempatan belajar seumur hidup bagi siswa.

2. Meningkatkan keterampilan pekerja saat ini : Fokus pada peningkatan keterampilan pendidik dan siswa agar lebih memenuhi kebutuhan sistem pendidikan dan masyarakat.

3. Mendorong masyarakat untuk mempelajari keterampilan baru untuk bersiap menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan : Mengantisipasi dan mempersiapkan kebutuhan dan tantangan pendidikan di masa depan dengan membekali pendidik dan siswa dengan keterampilan yang diperlukan.

4. Membangun keterampilan untuk membuat tenaga kerja Anda lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan, dan lebih mampu menemukan dan mencapai perbaikan : Kembangkan sistem pendidikan yang fleksibel dan mudah beradaptasi yang dapat merespons perubahan dalam masyarakat dan perekonomian.

5. Jadikan "transformasi" sebagai tugas setiap orang : Melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam proses pendidikan dalam transformasi menuju perbaikan. Ini termasuk siswa, orang tua, guru, dan administrator.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun