Ekosistem ekonomi kreatif Banyuwangi sangat kuat, namun terdapat tantangan yang dapat menghambat stabilitas ekosistem ekonomi kreatif, seperti akses modal dan sumber daya manusia. Terdapat beberapa orang memiliki kendala modal dalam pengembangan usaha. Kendala ini sering dialami oleh pelaku usaha di sektor kuliner dan kerajinan yang membutuhkan modal besar untuk produksi. Keterampilan tenaga kerja sangat diperlukan dalam industri kreatif, sehingga membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni dalam bidang kreatif. Perlunya pemerintah memperbanyak ruang pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pelaku usaha di beberapa sektor ekonomi kreatif.
Ekosistem ekonomi kreatif di Banyuwangi dapat menjadi contoh bahwa dukungan dari pemerintah merupakan langkah yang tepat untuk memaksimalkan potensi lokal dalam meningkatkan perekonomian daerah. Peranan pemerintah dapat menjadi kunci suksesnya ekosistem ekonomi kreatif dalam suatu daerah. Melalui program pemerintah, seperti Banyuwangi Festival yang mencakup beberapa acara tradisi dan ajang pameran karya, menciptakan Creative Lab sebagai tempat untuk menampung pelaku kreatif dalam meningkatkan kreativitas, serta pelatihan khusus untuk memperdalam kompetensi dari beberapa sektor ekonomi kreatif. Ekosistem ekonomi kreatif dapat memiliki daya saing jika adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk mewujudkannya. Kendala yang dihadapi dapat diatasi dengan strategi yang tepat serta inovasi yang tiada henti untuk membawa Banyuwangi menjadi pusat ekonomi kreatif tersohor di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H