Mohon tunggu...
Indah Nur Farihah
Indah Nur Farihah Mohon Tunggu... Freelancer - .

As a little sunshine who has a dream being Childern Consultant🌻

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Situs dan Aplikasi Kesehatan Berbasis "Online", Sudah Sesuaikah?

30 Desember 2018   00:25 Diperbarui: 30 Desember 2018   15:40 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berbagai kemudahan terus bermunculan akibat adanya perkembangan teknologi yang semakin hari semakin canggih. Pada hakikatnya teknologi diciptakan untuk mempermudah aktivitas manusia. Salah satu bentuk aktivitas manusia yang sangat terbantu dengan adanya perkembangan teknologi ini adalah komunikasi. Menurut Stewart L. Tubbs & Sylvia, komunikasi merupakan perpindahan informasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Berdasarkan pengertian tersebut, telah jelas bahwa komunikasi merupakan bentuk aktivitas dua arah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk menyampaikan pesan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Komunikasi di era digital ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dibandingkan komunikasi di era pra-digital. Perbedaan yang paling mencolok dapat dilihat dari segi media yang digunakan dan lamanya waktu penyampaian pesan. Pada era pra-digital, media yang digunakan adalah surat sehingga memakan waktu yang cukup lama dalam proses penyampaian pesan, sedangkan pada era digital ini jenis media yang digunakan lebih bervariasi sehingga memudahkan dalam proses penyampaian pesan. Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada jangkauan penyampaian pesan tersebut. Saat ini, dengan adanya perkembangan teknologi, setiap orang dapat mengirim pesan ataupun berkomunikasi secara leluasa dan tidak terbatas wilayah.

Adanya kemudahan berkomunikasi dan perkembangan teknologi mampu memancing berbagai pihak untuk berlomba-lomba menawarkan berbagai produk barang ataupun jasa secara inovatif dan efisien. Hingga saat ini, topik yang masih dirasa cukup menjadi sasaran empuk adalah bidang kesehatan. Hal ini terbukti dari maraknya portal-portal dan aplikasi kesehatan berbasis online yang memberikan banyak informasi mengenai kesehatan serta turut menawarkan jasa sebagai konsultan di bidang kesehatan tanpa harus tatap muka atau bertemu langsung, baik secara gratis maupun berbayar.

Lahirnya berbagai situs dan aplikasi kesehatan berbasis online ini dirasa cukup memberikan banyak keuntungan dan kemudahan sehingga mampu menarik minat masyarakat untuk mengadopsi berbagai informasi kesehatan yang disediakan. Fenomena situs dan aplikasi kesehatan berbasis online ini merupakan salah satu contoh dari berbagai bentuk kemajuan yang pesat di bidang kesehatan. Dengan adanya berbagai informasi kesehatan yang diperoleh secara mudah, diharapkan masyarakat dapat terbantu dalam menyerap berbagai informasi dan mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari sehingga disinyalir dengan adanya situs ataupun aplikasi kesehatan berbasis online ini mampu mempertahankan bahkan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Di sisi lain, maraknya situs dan aplikasi kesehatan berbasis online pada dasarnya ditujukan sebagai media penyampai pesan, bukan sebagai pengganti posisi tenaga kesehatan seperti dokter, ahli kesehatan masyarakat, apoteker, dan tenaga kesehatan lain. Maka, perlu adanya edukasi yang mendalam kepada masyarakat bahwa situs atau aplikasi kesehatan berbasis online ini hanya dapat dijadikan sebagai media penyampai informasi kesehatan secara umum dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan. Apabila masyarakat merasakan keluhan mengenai kesehatan, maka rujukan pertamanya tetaplah tenaga kesehatan bukan situs dan aplikasi kesehatan. Hal ini ditujukan agar masyarakat tidak mendiagnosis dirinya sendiri sehingga mereka merasa mampu mengobati keluhannya tanpa perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

Berbagai aplikasi online yang menawarkan banyak fitur menarik seperti pedometer (alat pengukur langkah), aplikasi yang berisi berbagai macam jenis diet, penghitung kalori, dan lain sebagainya hendaknya tidak dijadikan sebagai kiblat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan individu. Hal ini dikarenakan kondisi kesehatan dan kemampuan tubuh tiap individu berbeda-beda. Salah satu contohnya adalah aplikasi diet tertentu yang berisi tentang penjelasan porsi makan yang disinyalir tetap memenuhi kebutuhan tubuh, tetapi dapat memangkas berat badan secara cepat. Bagi sebagian orang, mungkin aplikasi tersebut sesuai dengan kebutuhan bagi tubuhnya. Namun, bagi sebagian yang lain bisa saja tidak cocok karena memang kebutuhan perharinya lebih dari itu.

Selain menawarkan info-info mengenai kesehatan, berbagai situs dan aplikasi kesehatan berbasis online juga berlomba-lomba menawarkan jasa konsultasi mengenai keluhan kesehatan. Meskipun sebagian besar pengelola situs dan aplikasi kesehatan yang menawarkan jasa konsultasi adalah seorang dokter, tetapi akan lebih baik jika masyarakat mengkonsultasikannya secara langsung sebagai bentuk penanganan pertama yang lebih preventif. Konsultasi via online tidaklah menyalahi etika, akan tetapi konsultasi secara langsung dirasa lebih akurat. Hal ini disebabkan karena proses diagnosa suatu penyakit bukan hanya sekadar menyampaikan apa yang dirasakan oleh individu tersebut, melainkan juga memeriksa kondisi tubuh secara keseluruhan. Dengan dilakukannya konsultasi secara langsung ini akan mempercepat pemberian tindakan yang tepat bagi  seorang pasien.

Meninjau kembali mengenai fenomena situs dan aplikasi kesehatan berbasis online, bahwa tidak semua situs dan aplikasi kesehatan berbasis online bertanggung jawab atas informasi yang diberikan. Terkadang, terdapat beberapa oknum yang memanfaatkan situs dan aplikasi kesehatan ini untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. Tak jarang pula, masyarakat sendiri yang menjadi oknum tersebut dan menyampaikannya melalui situs-situs kesehatan dan media sosial yang mereka punya. Tanpa mempedulikan kevalidan informasi, sebagian besar masyarakat mengatakan bahwa pesan tersebut bermanfaat dan seluruh masyarakat harus segera tahu akan hal itu. Padahal, pada kenyataannya belum ada kepastian dari pihak-pihak terkait mengenai masalah tersebut.

Berdasarakan penelitian yang dilakukan oleh Sekretaris Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Armada Sukardi, ia mengatakan bahwa berita yang paling banyak mengandung hoax adalah berita mengenai kesehatan. Hal ini ditunjukkan melalui banyaknya jumlah sampel berita kesehatan yang mengandung hoax, yaitu sebanyak seribu berita dengan presentase sebesar 27% kurun waktu Februari 2016 sampai dengan Februari 2017. Penelitian ini semakin membuktikan bahwa informasi mengenai kesehatan yang menyebar di kalangan masyarakat perlu dilakukan peninjauan kembali.

Dengan adanya dukungan dari sosial media serta kemudahan dalam menjangkau berbagai akses informasi, masyarakat sebagai konsumen informasi kesehatan harus lebih jeli dan teliti dalam menampung setiap informasi yang masuk, baik berasal dari broadcast maupun portal online. Sedangkan bagi seorang ahli tenaga kesehatan, mereka harus mampu menarik kembali minat masyarakat untuk datang ke pusat pelayanan kesehatan terdekat dan mengajak masyarakat untuk mulai terbuka mengenai permasalahan kesehatan yang masyarakat rasakan sehingga akan terjalin komunikasi dua arah yang harmonis.

Sementara itu, saran bagi pemilik situs dan aplikasi kesehatan berbasis online adalah meningkatkan kembali kinerja melalui peningkatan pengawasan terhadap berbagai artikel ataupun informasi yang akan diterbitkan. Selain itu, jika  suatu situs atau aplikasi kesehatan berbasis online membuka jasa konsultasi secara gratis maupun berbayar, diusahakan untuk membalas setiap pertanyaan yang masuk maksimal 12 jam dari pertanyaan tersebut diajukan atau membuat suatu sistem yang berfungsi untuk menyaring setiap pertanyaan yang masuk berdasarkan tingkat kedaruratan pengguna aplikasi tersebut.

Selain itu, pemerintah juga harus menilik lebih jauh bahwa pesatnya perkembangan komunikasi kesehatan pada era digital ini dapat dianggap sebagai dua hal yang bertolak belakang, yaitu sebagai peluang dan juga ancaman. Dikatakan peluang karena dengan adanya kemajuan di era digital, masyarakat dimudahkan dalam mengakses informasi mengenai pesan-pesan kesehatan dan pusat pelayanan kesehatan terdekat, sedangkan dikatakan ancaman karena sebagai akibat dari tidak terkendalinya informasi yang tersebar di masyarakat sehingga perlu adanya peningkatan dalam hal pengawasan terhadap berbagai informasi yang terbit mengenai kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA :

Detikhealth. 40 Kabar Kesehatan yang Ternyata Hoax. http://readerchoice.detik.com/40-kabar-kesehatan-yang-ternyata-hoax/50-hal-penting-tentang-imunisasi/ (diakses 29 Desember 2018).

 Antaranews.com. 1 Mei 2017. Survei Menyebutkan Hoax Terbanyak Soal Info Kesehatan. https://m.antaranews.com/amp/626813/survei-menyebutkan-hoax-terbanyak-soal-info-kesehatan (diakses 29 Desember 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun