Rumah-rumah tua di Rantau Bais memiliki ciri khas arsitektur Melayu dengan ukiran kayu yang tak hilang dan masih terus dipelihara.Â
Menurut cerita orang tua-tua dahulu di daerah ini, bahwa Ikan Tilan inilah yang membentuk pulau ini, sehingga pulau ini dinamakan Pulau Tilan yang memiliki luas sekitar 500 hektar dengan kontur tanah hampir rata di semua tempat.Â
Ikan Tilan (Mastacembellls erythrotaenia, Bleeker 1850) merupakan spesies ikan tawar dari Genus : Mastacembelus, Famili : Mastacembelidae, Ordo : Perciformes. Banyak ditemukan di kawasan Asia seperti Cambodia, Malaysia, Thailand maupun Viet Nam. Di Indonesia ikan ini hidup di Kalimantan dan Sumatera, ada juga di Jawa dan pulau lainnya.
Sebuah patung Ikan Tilan pun dibangun di Pulau Tilan yang memberikan wawasan pengetahuan bagi pengunjung. Patung ini sangat mirip dengan Ikan Tilan aslinya walau berbeda sedikit dalam ukurannya.Â
Menurut The IUCN Red List of Threatened Species (IUCN = International Union for Conservation of Nature and Natural Resources), sebuah badan internasional untuk konservasi sumber daya alam menjelaskan bahwa populasi ikan ini semakin menurun, terutama di Thailand karena penangkapan oleh para nelayan.Â
IUCN mengeluarkan peringatan tindakan konservasi atas spesies ini berupa monitoring perkembangan habitat dan populasinya. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi masyarakat Rantau Bais agar Ikan Tilan tidak punah. Kegiatan budidaya mungkin saja dapat dilaksanakan untuk menjaga kelangsungan hidup Ikan Tilan, sehingga nama Pulau Tilan pun tidak sekedar tinggal nama.Â