Pembelajaran berdiferensiasi adalah solusi kunci untuk menghadapi tantangan heterogenitas kemampuan siswa dalam kelas zonasi. Tomlinson (2001) menegaskan bahwa pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru untuk merancang pengajaran sesuai dengan kemampuan, minat, dan tingkat motivasi masing-masing siswa. Dalam konteks keragaman siswa, penerapan pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu memenuhi target kurikulum dengan memberikan pendekatan yang lebih personal dan relevan bagi setiap siswa, sehingga mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka.
Namun, pelatihan intensif dan dukungan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan agar guru mampu menerapkan strategi ini secara efektif. Beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat diimplementasikan antara lain:
- Program Pengembangan Profesional Guru, yang lebih berfokus pada pembelajaran berdiferensiasi untuk mengatasi kebutuhan siswa berkemampuan tinggi dan rendah dalam satu kelas.
- Program Pengayaan Siswa Berprestasi, seperti bimbingan belajar tambahan atau kegiatan ekstrakurikuler akademik, untuk mendukung potensi siswa di sekolah non-favorit yang kurang memiliki tantangan akademik memadai.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi pengaruh zonasi terhadap berbagai aspek psikologis siswa, seperti kecemasan akademik dan kepuasan belajar. Studi komparatif antara daerah perkotaan dan pedesaan juga akan memperkaya pemahaman mengenai efektivitas kebijakan zonasi dalam berbagai konteks wilayah.
Simpulan
Kebijakan zonasi di Indonesia telah mengubah paradigma pendidikan dengan memberikan akses yang lebih setara, tetapi juga menghadirkan tantangan bagi siswa berkemampuan tinggi. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan dukungan kebijakan yang adaptif adalah solusi untuk menciptakan lingkungan belajar yang adil dan merata. Dengan memberikan peluang lebih bagi siswa berprestasi untuk berkembang, sistem pendidikan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan semua siswa tanpa mengorbankan potensi mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Aditomo, A., dan N. F. Faridz. 2019. Ketimpangan Mutu dan Akses Pendidikan di Indonesia: Potret Berdasarkan Survei PISA 2015. Diakses dari https://doi.org/10.31227/osf.io/k76g3.
Dewi, K. P. 2021. Dampak Kebijakan PPDB Sistem Zonasi di Kota Magelang bagi Sekolah dan Peserta Didik. JMAN: Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara 5, no. 2: 1--8.
Sidik, Fajar. 2024. Pelaksanaan Kebijakan Zonasi Sekolah dan Dampaknya terhadap Kualitas Sekolah pada Jenjang Sekolah Menengah Pertama: Studi Kasus di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Humanika: Journal of General Studies 24, no. 1: 47--56.
Junaedy, I., A. Cahyani, dan E. Nawangsari. 2021. Evaluasi Kebijakan Zonasi di SMP Negeri Kota Surabaya. Jurnal Syntax Transformation 1, no. 3: 1--6.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 tentang PPDB. Jakarta.