Wonogiri - Senin, 16 Agustus 2021 pukul 17.00 WIB, salah satu mahasiswa peserta KKNT MBKM "Wujudkan Desa Bangkit" Universitas Slamet Riyadi Surakarta dari Kelompok 8 yang bernama Indah Dewi Rahayu dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi ini melakukan kegiatan kunjungan ke tempat pembuatan tahu.
Tempat ini terletak di Dusun Ngemplak, Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengetahui home industry yang ada di Desa Ngadirojo Kidul serta untuk mengetahui cara pembuatan tahu dan aneka olahan dari tahu serta potensi dari limbah tahu.
Pengoperasian tempat pembuatan tahu ini dimulai dari subuh hingga malam hari. Tahu ini dijual ke warung-warung desa serta masyarakat sekitar yang datang ke rumah untuk membeli tahu. Limbah yang dihasilkan dari pembuatan tahu ini berupa air limbah tahu dan ampas kedelai. Ampas kedelai oleh pemilik tempat pembuatan tahu ini diberikan sebagai pakan sapi.
Tahu merupakan salah satu makanan favorit bagi masyarakat Indonesia mulai dari kalangan bawah hingga kalangan menengah ke atas. Tahu adalah makanan sehari-hari dalam kehidupan masyarakat yang memiliki banyak varian jenis makanan yang dapat diolah dari Tahu.
Dilansir dari Wikipedia, tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Tahu berasal dari Tiongkok, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Nama "tahu" merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu), yang secara harfiah berarti "kedelai terfermentasi". Tahu telah dikenal di Tiongkok sejak zaman dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi: 劉安) yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan dinasti Han.
Aneka makanan yang melibatkan tahu antara lain tahu bacem, tahu mercon, tahu bakso, tahu campur, tahu guling, tahu isi (tahu bunting), perkedel tahu, dan kerupuk tahu, tahu pedes, tahu krispi. Tahu goreng biasanya dihidangkan untuk menemani makanan berkuah cair, seperti mi bakso dan soto atau batagor. Siomay, salah satu bentuk dimsum, juga menggunakan tahu kukus sebagai komponennya.
Tahu merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai ini kaya akan protein dan rendah sodium, kolesterol dan kalori. Karena efek kedelai tersebut baik untuk kesehatan, tahu dianggap sebagai makanan sehat yang jika dikonsumsi bisa bermanfaat bagi kesehatan.
Produksi tahu sudah banyak menyebar di berbagai daerah-daerah di Indonesia. Salah satunya hasil produksi tahu Bapak Sukatmin di Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Usaha tahu ini dikelolanya sendiri beserta anggota keluarganya.
Untuk mengetahui cara pembuatan tahu yang telah di jalankan oleh Bapak Sukatmin tersebut, dibawah ini terdapat penjelasan tentang cara pembuatan tahunya.
Bahan :
- Kacang kedelai/ Biji kedelai
- Cuka
- Air yang banyak
Alat :
- Mesin giling kedelai
- Cetakan tahu
- Drum untuk memasak
- Kompor atau tungku bakar untuk perebusan
- Ember atau plastik besar
- Kain atau saringan tahu
- Irisan tahu
Cara pembuatan :
- Rendam biji kedelai dalam ember ukuran besar selama 3 jam
- Setelah hasil rendaman biji kedelai tersebut dipindahkan kedalam mesin gilingan
- Biji kedelai yang telah digiling dipindahkan ke kompor atau tempat perebusan
- Setelah direbus dipindahkan ke drum untuk memisahkan ampas dengan sarinya selama 30 menit
- Setelah terpisah ampas dan sarinya, kemudian sarinya dimasak dengan air yang telah dikasih cuka selama 30 menit
- Setelah itu sari yang telah masak dipisahkan dengan air, airnya dibuang dan sarinya diambil untuk dijadikan tahu.
- Kemudian sarinya dipindahkan ke dalam cetakan tahu yang telah berisi kain atau saringan tahu
- Masing-masing cetakan tahu diisi sari 5 ember ukuran kecil
- Setelah itu cetakan tahu dilapisi dengan kain atau saringan tahu dan diisi sarinya serta tutupan cetakan itu dan ditimpa dengan bata hingga tidak ada air lagi dalam sari tersebut
- Setelah didiamkan selama 30 menit tutupan cetakan dibuka dan tahu siap diiris atau dipotong
- Setelah dipotong tahu dipindahkan ke ember ukuran besar yang telah diisi air bersih
- Tahu siap untuk dijual dan dikonsumsi.
Dilansir dari alodokter.com ada berbagai manfaat dari mengonsumsi tahu yaitu sebagai berikut:
1. Mengontrol gula darah
Tahu mengandung isoflavon yang berasal dari bahan baku utamanya, yaitu kacang kedelai. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kandungan isoflavon didalam kedelai dapat menurunkan kadar gula darah dan menjaganya tetap stabil.
Oleh karena itu, tahu menjadi makanan yang baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Namun, kaitan antara konsumsi tahu dan penurunan kadar gula dalam darah masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
2. Meningkatkan kekuatan tulang
Selain diyakini dapat mengontrol gula darah, kandungan isoflavon didalam tahu juga dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan tulang.
Sebuah studi menyatakan bahwa isoflavon dapat meningkatkan kepadatan tulang, sehingga menurunkan risiko terkena osteoporosis, terutama pada wanita yang baru memasuki masa menopause. Tak hanya itu, tahu juga kaya akan kalsium yang baik untuk menjaga kesehatan tulang.
3. Memelihara fungsi dan kesehatan otak
Mengonsumsi tahu diketahui baik untuk menjaga kesehatan dan fungsi otak. Manfaat ini berasal dari kandungan isoflavon dan lecithin didalam tahu yang dapat meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, terutama pada lansia.
4. Menurunkan kadar kolesterol
Mengonsumsi makanan kaya akan protein, termasuk tahu, dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Dengan demikian, manfaat tahu ini baik untuk mencegah penumpukan kolesterol didalam pembuluh darah, sehingga menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung dan aterosklerosis.
5. Menghambat pertumbuhan sel kanker
Tahu memiliki kandungan isoflavon dan antioksidan yang dipercaya dapat menghambat pertumbuhan beberapa sel kanker, seperti kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker payudara.
Selain beberapa manfaat di atas, tahu juga dikenal sebagai salah satu sumber zat besi, sehingga dapat menjaga produksi sel darah merah dalam tubuh dan mencegah anemia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H