Pentingnya Conceptual FrameworkÂ
Conceptual Framework bukan hanya sebuah kumpulan konsep, tetapi  konstruksi di mana setiap konsep memainkan peran integral. Conceptual Framework tidak hanya memberikan pengaturan kausal, melainkan pendekatan interpretatif terhadap realitas sosial. Tujuannya sendiri yaitu untuk memberikan sebuah informasi yang berguna untuk investor dan kreditor yang sekarang maupun potensial dan user lainnya untuk mengambil keputusan investasi, kredit dan keputusan yang serupa.
Pentingnya conceptual framework yaitu karena conceptual framework memiliki landasan alasan dalam menentukan standar akuntansi serta bangunan konsep dan tujuan yang sudah ditetapkan, memudahkan dalam memecahkan masalah yang terkait dengan praktik dan yang mengandung risiko tinggi, membantu untuk memahami penggunaan laporan keuangan dan menimbulkan rasa percaya pada laporan keuangan tersebut, dan mendukung komparabilitas pada laporan keuangan banyak perusahaan.
Isi Conceptual Framework
Conceptual Framework dapat diartikan sebagai sebuah konstitusi, dimana sebuah sistem koheren dari tujuan dan asas yang saling berhubungan, mengarah kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi serta batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuannya yaitu memberikan pedoman dalam menyelesaikan suatu perselisihan yang timbul dalam proses penetapan standar yaitu dengan mempersempit pertanyaan menjadi apakah standar spesifik tersebut telah sesui dengan kerangka konseptualnya.
Menurut FASB, 4 keuntungan spesifik dari kerangka konseptual yaitu memandu FASB dalam membuat standar akuntansi, menjadi kerangka acuan untuk menjawab pertanyaan seputar akuntansi yang tidak memiliki stndar resmi yang spesifik, menentukan batasan dari pertimbangan dalam pembuatan laporan keuangan, dan menentukan komparabilitas dengan menurunkan jumlah metode akuntansi alternatif yang tersedia.
SFAC (Statement of Financial Accounting Standards) terdapat 4 tingkat yaitu:
Pada tingkat pertama, menyajikan sasaran untuk perusahaan bisnis dan menyajikan sasaran untuk perusahaan non-bisnis.
Pada tingkat kedua, hal-hal yang bersifat fundamental yang meliputi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan elemen-elemen dalam laporan keuangan.
Pada tingkat ketiga, pedoman operasional untuk menentukan dan menetapkan standar akuntansi meliputi kriteria pengakuan, laporan keuangan dan pengukuran yang digunakan oleh akuntansi.
Pada tingkat keempat, mekanisme penyajian yang digunakan oleh akuntansi untuk menyampaikan informasi akuntansi meliputi pelaporan penghasilan, pelaporan arus dan likuiditas, dan pelaporan posisi keuangan.