Mohon tunggu...
Indah Ratna Sari
Indah Ratna Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menganalisis Kendala Pembelajaran Daring dengan Teori Pendidikan Paulo Freire

5 Januari 2021   11:18 Diperbarui: 5 Januari 2021   11:29 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 merupakan suatu permasalahan global yang tengah dihadapi oleh semua negara.Virus Covid-19  mulai terdeteksi pada awal tahun 2020 di Indonesia, virus ini bermula dari Wuhan di China dan mulai menyebar kebeberapa negara sekitarnya. Hingga saat ini,hampir seluruh negara terjangkit pandemi Covid-19.Di Indonesia sendiri , terhitung pada tanggal 29 Desember 2020  terdapat 713 ribu kasus Covid-19 dimana, terdapat 537 ribu kasus dinyatakan sembuh dan 21 ribu kasus meninggal (dikutip dari JHU CSEE Covid-19 data).

Dalam menanggapi pandemi, pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19 ini. Pembatasan Sosial Berskala Besar atau yang sering kita sebut PSBB ini, dilakukan untuk membatasi kegiatan masyarakat berkumpul diluar rumah,sekolah, kantor dan lain sebagainya. Dengan demikian, semua kegiatan mulai dari bekerja dan sekolah dialihkan menjadi berbasis digital dengan menggunakan platform-platform digital. Tentunya, hal tersebut mempengaruhi semua bidang yang ada.

Dalam bidang pendidikan misalnya, dalam menanggapi pandemi Covis-19 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh pada masa pandemi Covid-19.Pembelajaran Jarak Jauh dianggap memiliki resiko yang rendah dalam situasi pandemi Covid-19 dan menjadi sebuah solusi yang cukup baik ditengah pandemi. Pembelajaran Jarak Jauh merupakan suatu kebijakan yang mengalihkan pembelajaran yang tadinya face to face menjadi daring dengan menggunakan platform-platform pembelajaran seperti, zoom, google meet, google clasroom, moddle, skype, WhatsApp, dan aplikasi lainnya.

Namun dalam pelaksanaannya, Pembelajaran Jarak Jauh memiliki kendala dan kekurangan. Hal ini dikarenakan, kebijakan ini diambil secara mendadak untuk merespon adanya pandemi Covid-19.  Di Indonesia sendiri pembelajaran jarak jauh masih awam dikalangan masyarakat, sebelum dikeluarkannya kebijakan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi. Sehingga, pembelajaran jarak jauh tentu saja menjadi hal yang baru dikalangan peserta didik dan guru.

Belum adanya pengalaman melakukan pembelajaran jarak jauh menjadikan tantangan tersendiri bagi guru,peserta didik, dan pemerintah. Misalnya dari segi guru, perubahan yang mendadak menjadikan sebagian guru merasa kebingungan. Hal ini dikarenakan, umumnya guru sudah terbiasa mengajar secara konvensional atau face to face dan belum terbiasa mengajar melalui daring.Sehingga menjadikan guru tidak dapat mengajar secara optimal. Disisi lain kendala koneksi yang buruk, sarana dan prasarana yang kurang memadai, dan sulitnya untuk mengawasi peserta didik juga mempengaruhi guru dalam proses pembelajaran secara daring ini. Terkadang guru merasa cukup terbebani dengan adanya kendala yang terjadi selama pembelajaran jarak jauh.

Selain itu,di Indonesia sendiri masih banyak daerah-daerah yang tidak memiliki akses internet yang cukup baik untuk mendukung proses pembelajaran daring. Padahal, akses internet dan adanya alat teknologi sangat dibutuhkan dalam pembelajaran jarak jauh. Hal tersebut menjadikan adanya kesenjangan antara pembelajaran yang terjadi dikota-kota besar dengan pembelajaran yang terjadi di desa atau tempat pelosok. 

Di satu sisi peserta didik yang tinggal di kota akan lebih optimal melakukan pembelajaran secara daring. Namun,disisi lain peserta didik yang tinggal di desa atau tempat pelosok tidak dapat melakukan pembelajaran daring secara optimal. Bahkan terkadang guru harus mengunjungi rumah-rumah perserta didik untuk melakukan pembelajaran secara door to door.

Perubahan yang mendadak ini juga mempengaruhi psikologis peserta didik. Hal itu dikarenakan adanya oknum guru yang hanya memberikan tugas tanpa adanya penjelasan terlebih dahulu. Banyak peserta didik yang merasa tertekan dengan pemberian tugas yang terlalu banyak dan dengan jangka waktu yang sedikit.  Pada penelitian yang dilakukan oleh Livana,dkk dari 1.129  responden mahasiswa di Indonesia, 70,29% merasa stress akibat adanya tugas pembelajaran (Liviana,dkk, 2020). Selain itu pula dalam penelitian yang dilakukan oleh Dwi Hardayani, pemicu kecemasan yang paling tinggi dialami oleh siswa yaitu kurangnya pemahaman materi dan adanya deadline tugas.

Dari beberapa kutipan penelitian diatas menunjukkan bahwa masih adanya kendala dalam pembelajaran jarak jauh bagi guru dan peserta didik. Dimana hal tersebut mempengaruhi tingkat kecemasan dan tingkat stress peserta didik. Sehingga, dari beberapa penelitian yang ditemukan banyak peserta didik yang merasa tertekan karena banyaknya tugas yang diberikan selama pembelajaran jarak jauh. Kurangnya kesiapn yang dimiliki oleh beberapa guru menjadikan pembelajaran jarak jauh tidak berjalan secara optimal. Pembelajaran yang dilakukan seakan-akan hanya terjadi dari  satu arah saja, dengan memberikan tugas tanpa adanya ruang dialog antara siswa dan guru.

Hubungan Kendala PJJ dengan Teori Pendidikan Paulo Freire

Terjadinya pembelajaran yang  satu arah karena kurangnya pemahaman penerapan pembelajaran daring ini menunjukkan pembelajaran yang sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh Paulo Freire dalam bukunya Pendagogy Of The Opperessed,. Freire mengungkapkan bahwa pendidikan yang demikian adalah pendidikan gaya bank. Dalam pendidikan gaya bank siswa dianggap sebagai suatu "bejana kosong" dan guru harus mengisi bejana itu dengan pengetahuan yang dimiliki.  Dalam bukunya freire mengatakan bahwa, pendidikan gaya bank menghambat daya kreatif siswa, ,menyembunyikan fakta-fakta tertentu yang menjelaskan cara manusia hidup di dunia ,serta menolak adanya dialog (Freire,2015).

Secara tidak langsung, apa yang diungkapkan Freire hampir sama dengan apa yang terjadi pada saat pembelajaran daring saat ini, dimana beberapa pengajar hanya memberikan tugas saja kepada siswa tanpa adanya penjelasan. Dalam hal ini pembelajaran dilakukan dengan minimnya ruang diskusi antara guru dengan peserta didik. 

Sebagian peserta didik hanya mengerjakan apa yang disuruh oleh gurunya dengan minimnya dialog. Sehingga masih ada peserta didik yang merasa tertekan dan merasa tidak bebas mengatakan pendapatnya. Hal ini tentu saja bertolak belakang dengan pendidikan humanis yang diharapkan oleh freire,dimana dalam pendidikan, pendidik berperan untuk menciptakan; bersama dengan siswa, adanya dialog dalam proses pembelajaran, dan pendidikan menjadikan murid  menjadi pemikir kritis.

Freire menekankan pentingnya dialog antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Karena dengan adanya dialog pendidikan yang terjadi akan sesuai dengan apa yang dibutukan oleh siswa dan guru juga dapat belajar dari siswa. Karena pada konsep pendidikan humanis Freire, dalam pendidikan tentunya harus ada kebebasan dan didalamnya orang dapat saling mengajar. Jadi, guru tidak hanya mengajar tetapi juga belajar dari peserta didik. Oleh karenanya dialog merupakan hal penting dalam terealisasinya pendidikan yang humanis. Karena pada dasarnya peroses pembelajaran bukan semata-mata hanya memindahkan pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa saja.

Kesimpulan dan Saran

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaanya pembealajaran daring memiliki kendala dan tantangan yang cukup besar. Adanya ketidaksiapan dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh menimbulkan permasalahan tersendiri dalam pelaksanaannya. 

Kurangnya akses mendapatkan sarana dan prasarana oleh sebagian daerah juga menjadikan pembelajaran jauh tidak dapat berjalan optimal. Kurangnya skill dan kompetensi sebagian guru mengenai pembelajaran jarak jauh juga memunculkan pendidikan yang tidak humanis. Oleh karenanya semua elemen untuk mengevaluasi pembelajaran jarak jauh yang terjadi selama masa pandemi.

Adapun saran penulis, ada baiknya pemerintah melakukan program-program atau pelatihan kepada guru mengenai pelaksanaan pembelajaran jarak jauh serta membangun sarana prasana untuk daerah-daerah yang belum menjangkau akses internet agar tidak adanya kesenjangan dalam bidang pendidikan. 

Selain itu, perlunya dukungan masyarakat untuk saling membantu dengan memberikan alat teknologi kepada yang membutuhkan juga membantu agar terciptanya pendidikan yang humanis tanpa adanya diskriminasi. Oleh karena itu, penulis menganggap perlunya dukungan dari semua elemn untuk menjadikan pendidikan yang humanis ditengah pandemi karena pada dasarnya pendidikan adalah hak semua orang. 

Daftar Pustaka :

Dwi Hardani Oktawirawan.2020." Faktor Pemicu Kecemasan Siswa dalam Melakukan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19" dalam Jurnal  Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), Juli 2020, 541-544.Surabaya :Universitas Surabaya

Livana PH,dkk.2020.  "Tugas Pembelajaran" Penyebab Stres Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19" dalam Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 2, Hal 203 -- 208. Semarang : Universitas Negeri Malang.

Maulana Arafat Lubis,dkk.2020."Persepsi Orang Tua dalam Memanfaatkan Durasi Penggunaan Gadget untuk Anak Usia Dini saat Situasi Pandemi Covid-19"dalam Jurnal Kajian Gender dan Anak Vol 4 No.1 Juni.Padang : IAIN Padangsidimpuan.

Miguel Escobar.2007.Sekolah Kapitalisme yang Licik.Yogyakarta : LkiS Yogyakarta.

Napitupulu,Rodame Monitor.2020. "Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh" dalam Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Vol 7 No,1 April.Padang : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Padangsidimpuan.

Nurul Astuty Yensy.2020."Efektifitas Pembelajaran Statistika Matematika Melalui Media WhatsApp Group ditinjau dari Hasil Belajar Mahasiswa (Masa Pandemik Covid-19)" dalam  Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol 5 No.2 Juni.Bengkulu :FKIP  Universitas Bengkulu.

Paulo Freire.2005.Pendagogy Of The Opperessed.New York : The Continuum International Publishing Group Inc.

Roem Topatimasang.2015.Pendidikan Popular Membangun Kesadaran Kritis.Yogyakarta :INSISTPress.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun