Secara tidak langsung, apa yang diungkapkan Freire hampir sama dengan apa yang terjadi pada saat pembelajaran daring saat ini, dimana beberapa pengajar hanya memberikan tugas saja kepada siswa tanpa adanya penjelasan. Dalam hal ini pembelajaran dilakukan dengan minimnya ruang diskusi antara guru dengan peserta didik.Â
Sebagian peserta didik hanya mengerjakan apa yang disuruh oleh gurunya dengan minimnya dialog. Sehingga masih ada peserta didik yang merasa tertekan dan merasa tidak bebas mengatakan pendapatnya. Hal ini tentu saja bertolak belakang dengan pendidikan humanis yang diharapkan oleh freire,dimana dalam pendidikan, pendidik berperan untuk menciptakan; bersama dengan siswa, adanya dialog dalam proses pembelajaran, dan pendidikan menjadikan murid  menjadi pemikir kritis.
Freire menekankan pentingnya dialog antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Karena dengan adanya dialog pendidikan yang terjadi akan sesuai dengan apa yang dibutukan oleh siswa dan guru juga dapat belajar dari siswa. Karena pada konsep pendidikan humanis Freire, dalam pendidikan tentunya harus ada kebebasan dan didalamnya orang dapat saling mengajar. Jadi, guru tidak hanya mengajar tetapi juga belajar dari peserta didik. Oleh karenanya dialog merupakan hal penting dalam terealisasinya pendidikan yang humanis. Karena pada dasarnya peroses pembelajaran bukan semata-mata hanya memindahkan pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa saja.
Kesimpulan dan Saran
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaanya pembealajaran daring memiliki kendala dan tantangan yang cukup besar. Adanya ketidaksiapan dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh menimbulkan permasalahan tersendiri dalam pelaksanaannya.Â
Kurangnya akses mendapatkan sarana dan prasarana oleh sebagian daerah juga menjadikan pembelajaran jauh tidak dapat berjalan optimal. Kurangnya skill dan kompetensi sebagian guru mengenai pembelajaran jarak jauh juga memunculkan pendidikan yang tidak humanis. Oleh karenanya semua elemen untuk mengevaluasi pembelajaran jarak jauh yang terjadi selama masa pandemi.
Adapun saran penulis, ada baiknya pemerintah melakukan program-program atau pelatihan kepada guru mengenai pelaksanaan pembelajaran jarak jauh serta membangun sarana prasana untuk daerah-daerah yang belum menjangkau akses internet agar tidak adanya kesenjangan dalam bidang pendidikan.Â
Selain itu, perlunya dukungan masyarakat untuk saling membantu dengan memberikan alat teknologi kepada yang membutuhkan juga membantu agar terciptanya pendidikan yang humanis tanpa adanya diskriminasi. Oleh karena itu, penulis menganggap perlunya dukungan dari semua elemn untuk menjadikan pendidikan yang humanis ditengah pandemi karena pada dasarnya pendidikan adalah hak semua orang.Â
Daftar Pustaka :
Dwi Hardani Oktawirawan.2020." Faktor Pemicu Kecemasan Siswa dalam Melakukan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19" dalam Jurnal  Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), Juli 2020, 541-544.Surabaya :Universitas Surabaya
Livana PH,dkk.2020. Â "Tugas Pembelajaran" Penyebab Stres Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19" dalam Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 2, Hal 203 -- 208. Semarang : Universitas Negeri Malang.