Mohon tunggu...
indah febrianti
indah febrianti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa universitas Riau

Hobi saya menari

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tingkatkan Kesadaran Generasi Z dalam Pemilu 2024

18 Maret 2024   16:03 Diperbarui: 18 Maret 2024   16:14 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendahuluan

Generasi Z merupakan generasi  paling aktif dan memiliki jumlah pemilih terbanyak, sehingga ketidakikutsertaan mereka pada pemilu 2024 bisa berdampak buruk bagi Indonesia. Selain itu, Generasi Z memiliki karakteristik dan keterampilan unik yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap proses politik dan masyarakat. Generasi Z berpotensi mempengaruhi hasil pemilu dan arah politik nasional. Namun jika Generasi Z tidak berpartisipasi dalam pemilu 2024,  arah politik negaranya tidak lagi mencerminkan kebutuhan dan aspirasi mereka.

Pembahasan

Berikut konsekuensi jika Generasi Z tidak ikut pemilu 2024 : Kesejahteraan Ekonomi, Generasi Z lebih rentan mengalami masalah kesehatan mental dibandingkan generasi sebelumnya, sehingga dapat mempengaruhi keputusan politik mereka. Hal ini harus menjadi perhatian bagi para pemilih berpengaruh untuk memahami aspirasi dan preferensi Gen Z serta memastikan  suara mereka didengar dan terwakili dengan baik. Kesejahteraan Politik Keterlibatan aktif dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap proses politik dan masyarakat. Namun jika Gen Z tidak ikut pemilu 2024,  dampak positif yang  diharapkan bagi Gen Z tidak akan terjadi

Kesadaran pemilu Generasi Z  dapat ditingkatkan melalui cara-cara berikut:

1. Politik

Generasi Z harus mendapat pendidikan dan kesadaran politik yang baik Pendidikan ini harus dilaksanakan dengan baik dan harus mencakup berbagai aspek politik, seperti kesadaran politik, minat terhadap isu-isu politik, dan respon  terhadap isu-isu sosial.

2. Komunikasi  Transparan

Komunikasi yang transparan dan relevan  membantu Gen Z  memahami isu-isu terkini dalam demokrasi. Komunikasi tersebut sebaiknya dilakukan melalui berbagai media, antara lain media sosial dan platform digital yang biasa digunakan oleh Gen Z

3. Strategi Politik

Partai politik perlu memahami kebutuhan Gen Z sebelum mengembangkan program. Strategi politik perlu beradaptasi dengan pola pikir pemilih muda secara keseluruhan, tidak hanya untuk memenangkan suara tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran politik Gen Z .

4. Komunitas Politik

Generasi Z dapat memperoleh pendidikan politik dari partai politik dan non-pemilih. Komunitas politik ini  membantu Gen Z  memahami isu-isu politik dan  cara mengidentifikasi serta memilih kandidat yang tepat.

5. Pendidikan Karakter

Generasi Z dapat menerima pendidikan karakter yang bertujuan untuk membangun iklim  positif dan meningkatkan kesadaran dan motivasi politik. Pendidikan ini harus dilakukan melalui berbagai media, termasuk pengajaran yang cepat dan efektif

6. Komunikasi

Komunikasi melalui bahasa dan gaya yang relevan akan membantu Gen Z  memahami isu-isu politik, membantu memahami cara mengidentifikasi dan memilih kandidat calon yang tepat tentunya.

7. Penggunaan Media Sosial dan Internet

Generasi Z memproses informasi lebih cepat, mampu mengoptimalkan fungsi Internet, dan peka terhadap kemajuan teknologi. Melalui Media sosial dan internet dapat membantu Gen Z mempelajari dan memilih kandidat yang tepat. Sebagai generasi Z harus memfilter berbagai informasi yang muncul di berbagai media sosial sehingga tidak mempengaruhi pola pikir ke arah yang negatif hingga menjatuhkan kandidat satu dengan yang lain.

8. Tujuan Khusus 

KPU harus menghimbau generasi muda dalam setiap tahapan pemilu. Strategi ini harus diterapkan dengan baik dan mencakup berbagai aspek seperti pendidikan kewarganegaraan, komunikasi yang transparan, dan penggunaan media sosial dan internet.

Kesimpulan

Sebagai Gen Z, sangat penting untuk lebih peka terhadap lingkungan, terutama politik, yang mempengaruhi kehidupan setiap orang. Otoritas tertinggi dapat mempengaruhi  keputusan baik secara positif maupun negatif. Kalau kita salah memilih calon, rakyat akan dirugikan. Generasi Z merupakan pemilih yang masih labil perlu diberikan sosialisasi mengenai politik tak cukup melalui media sosial saja, perlu ditekankan sejak dini melalui pendidikan karakter. Jika karakter sudah terbentuk maka akan menjadi sebuah kebiasaan nantinya. Mari kita saling meningkatkan kesadaran untuk  menjadi pemilih yang bijaksana dan tidak terpengaruh oleh suap-suapan sederhana yang dapat membatalkan perubahan yang kita inginkan di tahun-tahun mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun