Hai teman-teman, ketemu lagi dengan review film. Kali ini, aku me-review film Star Wars VII (The Force Awakens), VIII (The Last Jedi), dan IX (The Rise of Skywalker), langsung tiga sekaligus. Sejujurnya, aku sudah lama tahu waralaba film Star Wars, tapi aku gak tertarik untuk menonton.Â
Karena film ini bergenre sains fiksi (mungkin), entah kenapa genre tersebut aku hindari. Anggapanku, genre sains fiksi tidak terlalu berhubungan dengan kehidupan nyata, cenderung fiksi dengan penggunaan teknologi-teknologi canggih di ceritanya. Ternyata diriku salah. Setelah nonton film ini, aku menyadari jika menonton sebuah film berlatar epik luar biasa keren dengan efek CGI canggih, kita juga harus menghayati cerita yang disuguhkan. Karena banyak sekali cerita yang related dengan kehidupan kita (contoh film lain yaitu Avengers)
Aku bukan penggemar film Star Wars, aku hanya penonton, jadi tak terlalu memikirkan film sebelum-sebelumnya. Banyak artikel yang mengkritik ketiga film ini, karena banyak hal-hal yang dihilangkan dari film terdahulu atau cuma mengkopi cerita-cerita Star Wars sebelumnya. Oke, tak perlu dipermasalahkan, sesuai judul review kali ini, kita akan membahas tentang cinta. Film ini genre romance? Tentu saja tidak. Hanya saja, pesan tersirat film ini salah satunya tentang kekuatan cinta (asek).
Identitas Film
Judul: Star Wars
Produksi: Lucasfilm & Disney
Tahun rilis: 2015, 2017, 2019
Pemeran utama: Adam Driver as Ben Solo/Kylo Ren, Daisy Ridley as Rey, John Boyega as Finn, Mark Hamill as Luke Skywalker, Carrie Fisher as Leia Skywalker, Horrisin Ford as Han Solo
Sinopsisnya kuy
Star Wars: The Force Awakens, bercerita tentang galaksi setelah perang melawan Darth Vader (ayah Luke dan Leia). Semesta dikuasai oleh dark side dengan Snoke sebagai pemimpinnya yang sedang mencari potongan peta tempat tinggal jedi terakhir (pahlawan jagat Star Wars), yaitu Luke Skywalker. Peta tersebut dibawa oleh robot BB-8 yang kabur bersama Rey. Pencarian peta dipimpin Kylo Ren dimulai. Tentunya banyak perang antara pemberontak dengan dark side.
Star Wars: The Last Jedi, film ini diceritakan jika Rey telah bertemu dengan Luke. Rey meminta kepada Luke untuk diajarkan kekuatan Force (kekuatan metafisik, seperti: melihat masa depan, memengaruhi orang lain, mengetahui yang dipikirkan orang lain, dan lain-lain). Di saat yang sama, Ren juga ingin menemukan Luke, dengan tujuan membunuhnya. Ternyata, keduanya terhubung melalui Force. Rey yang mampu melihat dan berkomunikasi dengan Ren meski di beda tempat. Keduanya semakin mengetahui satu sama lain. Rey yang berusaha menyakinkan Ren untuk kembali (ke light side), sedangkan Ren meminta Rey untuk membantunya membangun semesta dark side. Akhir cerita, Ren membunuh Snoke. Lalu ia bertemu dengan Luke dalam wujud Force. Luke Skywalker mati setelah menyelamatkan para pemberontak dari serangan dark side. Itulah cerita dari jedi terakhir.
Star Wars: The Rise of Skywalker, menceritakan musuh terbesar yang harus dihadapi Rey dan kaum Pemberontak, yaitu Palpatine. Ia adalah seorang kaisar dalam Star Wars IV sampai VI, memerankan antagonis berbalut protagonis (munafik gitulah). Dijelaskan kalau Rey adalah cucu dari Palpatine (nah, ini jadi bahan perbincangan para penggemar, soalnya di film sebelumnya gak ada cerita kalau Rey cucunya Palpatine). Ren diminta mencari Rey untuk bertemu kakeknya, dengan begitu Palpatine mampu menguasai semesta di dalam wujud Rey. Di akhir cerita, Ren dan Rey melawan Palpatine. Dark side kalah, pemberontak hidup damai.
Review-nya kuy
Jujur saja, aku gak tahu kalau film ini terdapat kisah cintanya, walau cuma bumbu cerita. Tapi aku dibuatnya baper maksimal, entah ya, aku memang lebay kalau romantisnya cuma sedikit. Aku sempat berpikir kalau hubungan Ren dan Rey hanya sekadar sepasang force kakak adik (seperti Leia dan Luke), ternyata anggapanku salah ketika sudah di akhir cerita. Terdapat adegan yang gak mungkin dilakukan kakak adik (hihi, aku gak mau bilang). Selain itu, terdapat kekuatan cinta lainnya, seperti cinta keluarga, kelompok, dan skala besar lainnya. Jadi apa saja kekuatan cinta yang membuat film ini layak ditonton. Inilah analisisku:
Kalau mau lanjut baca, bisa kunjungi blog-ku:Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H