Star Wars: The Rise of Skywalker, menceritakan musuh terbesar yang harus dihadapi Rey dan kaum Pemberontak, yaitu Palpatine. Ia adalah seorang kaisar dalam Star Wars IV sampai VI, memerankan antagonis berbalut protagonis (munafik gitulah). Dijelaskan kalau Rey adalah cucu dari Palpatine (nah, ini jadi bahan perbincangan para penggemar, soalnya di film sebelumnya gak ada cerita kalau Rey cucunya Palpatine). Ren diminta mencari Rey untuk bertemu kakeknya, dengan begitu Palpatine mampu menguasai semesta di dalam wujud Rey. Di akhir cerita, Ren dan Rey melawan Palpatine. Dark side kalah, pemberontak hidup damai.
Review-nya kuy
Jujur saja, aku gak tahu kalau film ini terdapat kisah cintanya, walau cuma bumbu cerita. Tapi aku dibuatnya baper maksimal, entah ya, aku memang lebay kalau romantisnya cuma sedikit. Aku sempat berpikir kalau hubungan Ren dan Rey hanya sekadar sepasang force kakak adik (seperti Leia dan Luke), ternyata anggapanku salah ketika sudah di akhir cerita. Terdapat adegan yang gak mungkin dilakukan kakak adik (hihi, aku gak mau bilang). Selain itu, terdapat kekuatan cinta lainnya, seperti cinta keluarga, kelompok, dan skala besar lainnya. Jadi apa saja kekuatan cinta yang membuat film ini layak ditonton. Inilah analisisku:
Kalau mau lanjut baca, bisa kunjungi blog-ku:Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H