Indo Combine Harvester
Indo Combine Harvester adalah sebuah mesin dengan lebih dari satu kegunaan. Mesin ini bisa digunakan untuk memotong, merontokkan, mengangkut, menyortir, dan membersihkan tanaman. Tidak jauh beda dengan alat panen otomatis, hanya saja mesin ini lebih canggih lagi karena mampu melakukan berbagai hal dalam satu waktu. Adanya mesin ini petani tidak perlu membutuhkan banyak pekerja dalam mengurus sawah, cukup dua atau tiga orang pekerjaan cepat selesai.
Transplanter
Transplanter adalah mesin yang digunakan untuk menanam bibit ataupun biji tumbuhan. Kecanggihan mesin ini sangat membantu petani dalam kecepatan menanam, tentunya juga untuk menghemat biaya. Para petani tidak perlu lagi membutuhkan banyak pekerja, cukup satu atau dua orang untuk mengoperasikan dan memantau mesin apabila terjadi kerusakan. Indonesia beberapa tahun terakhir menggunakan mesin ini untuk kelancaran bertani.
Masih banyak lagi kecanggihan teknologi pertanian yang hadir di Indonesia. Petani telah diberi kemudahan akan kehadirannya. Namun, sudah menjadi rahasia umum kalau hal tersebut menimbulkan permasalahan baru yang sulit diatasi, bahkan meluas ke berbagai lini kehidupan.Â
Paling meresahkan yaitu menimbulkan pengangguran. Indonesia menjadi negara yang merasakan dampak negatif hadirnya teknologi pertanian. Banyak masyarakat Indonesia yang awalnya bekerja sebagai petani serabutan, sekarang lebih banyak mengganggur. Mereka yang mayoritas tidak berpendidikan tinggi memilih pasrah dan mencari pekerjaan lain.
Kalau begitu siapa yang akan disalahkan, teknologi sudah tentu mengalami kemajuan yang selalu didukung. Karena penciptaannya bertujuan untuk membantu manusia. Pemerintah seakan lepas tangan dengan fenomena ini. Terpenting hadirnya teknologi pertanian menimbulkan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat.Â
Itu pemerintah Indonesia. Berbeda dengan negara maju menyikapi fenomena tersebut. Kebanyakan dari mereka tetap menerima semua kecanggihan tersebut. Bahkan mereka akan berusaha untuk menciptakan yang lebih bagus lagi. Petani serabut beralih pekerjaan yang telah dipersiapkan pemerintah. Kalau di Indonesia tentunya masyarakat harus aktif sendiri, dan bila apes, terpaksa mengganggur.
Kesiapan pemerintah Indonesia dipertanyakan karena masih banyak rakyat yang mengganggur. Ironinya, mental petani Indonesia sekarang juga dipertanyakan. Apakah mereka memang benar-benar sanggup bekerja sebagai petani. Perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi telah membuat mereka memilih bekerja yang tidak terlalu membutuhkan banyak kekuatan fisik.
Itulah kecanggihan teknologi pertanian yang ternyata menimbulkan masalah besar dan sulit diatasi, yaitu banyaknya pengangguran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H