Mohon tunggu...
Indah Rosidah
Indah Rosidah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sejarah, Klasifikasi, Manfaat, dan Cara Membudidayakan Tanaman Rambutan

20 Januari 2025   18:17 Diperbarui: 20 Januari 2025   18:16 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Rambutan (Nephelium lappaceum) adalah tanaman buah tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Kata "rambutan" berasal dari bahasa Melayu, yang berarti "rambut," merujuk pada ciri khas buahnya yang memiliki kulit berbulu. Rambutan menyebar ke berbagai negara tropis lainnya, seperti Filipina, India, Sri Lanka, hingga Amerika Tengah dan Afrika Timur melalui perdagangan dan ekspansi pertanian.

Klasifikasi Tanaman Rambutan
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Sapindaceae
Genus: Nephelium
Spesies: Nephelium lappaceum

Manfaat Tanaman Rambutan

1. Manfaat Ekonomi
Rambutan merupakan komoditas perdagangan yang bernilai tinggi di pasar lokal dan ekspor.

2. Manfaat Gizi
Buah rambutan kaya akan vitamin C, serat, dan mineral seperti kalium, zat besi, dan magnesium.

3. Manfaat Kesehatan
Membantu meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, dan menurunkan kadar kolesterol.
Biji rambutan memiliki potensi sebagai bahan baku kosmetik karena kandungan lemaknya.

4. Manfaat Lingkungan
Pohon rambutan membantu mencegah erosi tanah dan meningkatkan keseimbangan ekosistem.

5. Manfaat Budaya
Rambutan sering digunakan dalam tradisi lokal sebagai sajian pada acara tertentu.

Cara Membudidayakan Tanaman Rambutan

1. Persiapan Lahan
Pilih lokasi dengan sinar matahari penuh, ketinggian 0--500 mdpl, dan curah hujan 1.500--2.500 mm per tahun.
Tanah ideal adalah lempung berpasir dengan pH 5,5--6,5.

2. Pemilihan Bibit
Gunakan bibit unggul hasil okulasi atau sambung. Beberapa varietas unggul di Indonesia adalah Rambutan Rapiah, Binjai, dan Lebak Bulus.

3. Penanaman
Buat lubang tanam berukuran 60x60x60 cm dengan jarak antar tanaman 8--10 meter.
Campurkan tanah galian dengan pupuk kandang atau kompos sebelum menanam bibit.
Tanam bibit secara tegak dan tutup lubang dengan tanah yang sudah dicampur pupuk.

4. Pemeliharaan
Penyiraman: Lakukan penyiraman secara rutin, terutama saat musim kemarau.
Pemupukan: Berikan pupuk organik setiap 6 bulan dan pupuk NPK 2--3 kali setahun.
Penyiangan: Bersihkan gulma di sekitar tanaman untuk menghindari persaingan nutrisi.
Pemangkasan: Potong cabang yang tidak produktif, kering, atau terkena hama.
Pengendalian Hama dan Penyakit:
Hama utama: Kutu putih, ulat daun, dan kelelawar.
Penyakit utama: Busuk buah dan antraknosa. Gunakan pestisida atau fungisida secara bijaksana.

5. Panen
Rambutan mulai berbuah 2--3 tahun setelah ditanam jika berasal dari bibit okulasi.
Buah matang ditandai dengan warna kulit merah atau kuning tergantung varietasnya.
Panen dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan gunting atau pisau tajam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun