Mohon tunggu...
Indah Puspitasari
Indah Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Tanjungpura_ Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ibu Muda yang Mendapatkan Bantuan Sosial dalam Upaya Pencegahan Stunting pada Anak

14 April 2024   11:52 Diperbarui: 15 Mei 2024   09:14 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang ibu muda berusia 23 tahun bernama Ibu Chika merupakan salah satu masyarakat di Kecamatan Pontianak Barat yang mendapatkan bantuan sosial karena memiliki seorang anak balita berusia 3 tahun. Beliau adalah ibu rumah tangga yang juga terkadang berjualan pakaian melalui online shop. Riwayat pendidikan yang telah ditempuh Ibu Chika adalah diploma.

Ibu Chika tinggal bersama suami, anak, ibunya, abangnya dan juga adiknya. Jumlah tanggungan keluarga yang di tanggung beliau sebanyak empat orang yaitu anaknya yang masih belita, abangnya yang sedang sakit, adiknya yang masih bersekolah, serta ibunya yang merupakan seorang janda.

Dalam sebulan pendapatan total yang dimiliki Ibu Chika berkisaran Rp. 2.500.000 yang bersumber dari pendapatan suaminya yang bekerja disebuah konter dan juga terkadang penghasilannya berjualan pakaian. Pengeluaran yang beliau keluarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu kisaran Rp. 200.000 per harinya

Rumah Ibu Chika adalah rumah milik orang tua, dengan luas rumah yaitu panjang 12 m2 dan lebar 9 m2 serta luas tanah yaitu panjang 20 m2 dan lebar 10 m2. Rumah Ibu Chika merupakan rumah tingkat dua yang memiliki lima ruang didalamnya. Lantai satu berisikan ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan kamar. Lalu di lantai dua digunakan untuk menyimpan beberapa barang. Seluruh dinding rumah terbuat dari tembok dengan atap rumah menggunakan seng serta lantai rumah menggunakan keramik.

Kondisi rumah (dok.pribadi)
Kondisi rumah (dok.pribadi)

Untuk kebutuhan minum sehari-hari Ibu Chika menggunakan air hujan yang di tampung menggunakan tempayan yang terletak di depan rumahnya yang di rebus dahulu sebelum di konsumsi, serta menggunakan air PAM sebagai air mandi dan mencuci pakaian sehari-hari. Untuk memasak beliau menggunakan kompor gas dengan bahan bakar gas LPG 3kg dan dalam sehari mereka bisa makan dua sampai tiga kali. Di bagian dapur terdapat kamar mandi dan wc sendiri yang menggunakan septic tank. Penerangan rumah Ibu Chika menggunakan listrik dengan daya listrik sebesar 450 watt.

Jika sakit Ibu Chika dan keluarga pergi berobat ke puskesmas terdekat namun jika tidak kunjung sembuh mereka akan pergi ke dokter atau rumah sakit. Aset yang di miliki oleh Ibu Chika berupa dua buah sepeda motor, satu buah TV berukuran 32 inch, satu buah kulkas, satu buah rice cooker dan empat buah hp.

Ibu chika adalah salah satu anggota dari penerima Bantuan Sosial PKH sejak bulan april 2023. Beliau terdaftar menjadi anggota penerimaan Bantuan Sosial PKH berdasarkan survei yang di lakukan secara random melalui kantor pos dalam bentuk undangan. Ibu Chika menjelaskan bahwa kemungkinan target pemerintah untuk penerima Bantuan Sosial PKH pada tahun tersebut adalah ibu muda yang masih mengandung dan yang memiliki balita, untuk dilakukan sosialisasi terkait upaya pencegahan stunting pada anak, yang dilakukan setiap bulannya di rumah anggota penerima BanSos PKH sesuai dengan kelompoknya secara bergantian. Dari bantuan tersebut Ibu Chika menerima uang sebesar Rp. 300.000 per tiga bulan yang diberikan melalui undangan lalu di ambil di kantor pos terdekat. Selain mendapatkan bantuan dari BanSos PKH beliau juga biasa mendapatkan bantuan dari kantor lurah berupa beras 10 kg per bulannya.

Sebelum menjadi anggota penerima BanSos PKH Ibu Chika juga pernah mendapatkan bantuan BLT pada tahun 2020 ketika virus covid-19 mewabah, berupa uang sebesar Rp. 300.000 dan beliau juga pernah mendapatkan batuan satu kali dari Bank Kalbar berupa uang tunai sebesar Rp. 600.000 setelah ayahnya meninggal dunia.

Wawancara mendalam dan observasi dilaksanakan pada Februari-Maret 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun