Mohon tunggu...
Indah Puspitasari
Indah Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Tanjungpura_ Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Influenser dalam Membentuk Preferensi Konsumen di Indonesia

1 Desember 2023   18:46 Diperbarui: 1 Desember 2023   18:47 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era digital dan perkembangan media sosial, peran influencer dalam membentuk preferensi konsumen di Indonesia semakin menjadi faktor penting dalam industri pemasaran. Influencer, yang memiliki pengaruh besar di platform seperti Instagram, YouTube, dan TikTok, tidak hanya berfungsi sebagai promotor produk, tetapi juga sebagai kreator konten yang mampu membangun koneksi emosional dengan audiens mereka. Dalam konteks ini, preferensi konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas produk atau layanan, tetapi juga oleh gaya hidup, nilai, dan citra yang dibangun oleh influencer. Masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, cenderung lebih responsif terhadap rekomendasi dan pengalaman yang dibagikan oleh influencer yang dianggap autentik dan relevan dengan gaya hidup mereka.

Influencer juga berperan dalam membentuk tren dan menciptakan kesadaran merek. Melalui kolaborasi dengan influencer, merek dapat memanfaatkan audiens yang sudah dibangun oleh influencer untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik produk mereka. Selain itu, hubungan yang erat antara influencer dan pengikutnya menciptakan rasa kepercayaan yang lebih kuat, yang kemudian dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Namun, penting untuk diingat bahwa keberhasilan kampanye pemasaran melalui influencer bukan hanya sebatas jumlah pengikut, tetapi juga keaslian dan relevansi konten yang disampaikan. Meskipun peran influencer dapat membawa dampak positif, tantangan juga muncul, seperti kekhawatiran terkait autentisitas dan transparansi. Beberapa influencer mungkin terlibat dalam praktik pemasaran yang tidak jujur atau tidak etis, yang dapat merugikan kepercayaan konsumen. Oleh karena itu, penting bagi merek untuk memilih influencer yang sesuai dengan nilai dan integritas mereka.

Dalam kesimpulan, peran influencer dalam membentuk preferensi konsumen di Indonesia mencerminkan pergeseran paradigma dalam perilaku konsumen modern. Kemampuan influencer untuk merangkul audiens, menciptakan konten yang menarik, dan memengaruhi tren membuat mereka menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran. Namun, perlu diingat bahwa keberhasilan kampanye pemasaran melalui influencer bukan hanya mengandalkan popularitas, melainkan juga keaslian dan kredibilitas yang dapat membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun