Baru-baru ini Observatorium Malikussaleh mengadakan pengamatan melihat hilal yang di adakan pada tanggal 9 Mei 2024. Pengamatan ini dilakukan oleh Kepala Jurusan Ilmu Falak yaitu Dr. Tgk Ismail, S.Sy.,M.A dan mahasiswa/i Prodi Astronomi Islam. Pengamatan kali ini dilakukan untuk melihat munculnya hilal awal bulan Zulqa'dah yang jatuh pada tanggal 10 Mei 2024. Pada pengamatan kali ini pula hilal terlihat sangat jelas, hal ini terjadi di karena kan faktor cuaca yang cerah dan mendukung serta tidak banyaknya awan yang mungkin saja menutupi hilal.Â
Pengamatan ini selalu dilakukan setiap bulannya, dimana setiap akan memasuki awal bulan baru maka, Observatorium Malikussaleh juga akan melakukan pengamatan hilal. Bukan hanya melakukan pengamatan hilal saja, Observatorium Malikussaleh juga melakukan berbagai pengamatan lainnya, seperti melakukan pengamatan bulan purnama, pengamatan terjadinya Gerhana Bulan atau Matahari dan berbagai pengamatan lainnya.
Pada pengamatan ini Observatorium Malikussaeleh menggunakan dua teleskop, yaitu teleskop iOptron Cube R80 dan teleskop Skywarcher Explorer 200pds HEQ 5. Mungkin banyak orang yang tidak tahu menahu tentang ke dua teleskop ini, sebenarnya walaupun kedua teleskop ini memiliki kegunaan yang sama, nyatanya ada sedikit perbedaan di antara keduanya.Â
Misalnya Teleskop iOptron Cube R80 di mana teleskop ini memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi dan biasanya selalu digunakan untuk melihat hilal, khususnya saat melihat hilal akhir Ramadhan yang di mana dalam penentuannya tidak boleh sembarangan. Teleskop ini juga sangat di sukai oleh peserta Rukyah Hilal karena teleskop ini mampu menyesuaikan lokasi rukyah dengan pembidikan objek yang diingin kan dan teleskop ini juga bisa dikalibrasi kan dengan matahari.
Sedangkan untuk teleskop Skywatcher Explorer 200pds HEQ 5 sendiri merupakan teleskop manual yang standar dan biasanya digunakan untuk melakukan pengamatan Bulan, Planet dan lain sebagainya. Teleskop ini juga bisa digunakan untuk mengemati matahari, namun harus menggunakan alat tambahan berupa filter solar ataupun menggunakan teknik proyeksi. Teleskop ini juga memiliki kelebihan dimana teleskop ini mampu melakukan pembesaran dalam melihat objek sampai 180x yang akan memudahkan kita untuk melihat objek planet dengan lebih jelas. Teleskop ini sangat direkomendasikan bagi orang-orang yang ingin mengamati benda-benda langit serta ingin mendapatkan foto benda langit dengan jelas dan teleskop ini merupakan teleskop standar yang biasanya digunakan dalam olimpiade sains tingkat nasional dalam bidang Astronomi.Â
Mungkin banyak orang awam yang bertanya-tanya mengenai "mengapa kita harus melakukan pengamatan awal bulan Zulqa'dah" dan mungkin ada juga yang beranggapan bahwa hanya pengamatan hilal awal bulan tertentu saja yang dianggap penting. Sebenarnya pemikiran-pemikiran seperti ini harus kita hilangkan, karena sejatinya awal bulan hijriah bukan hanya berfokus pada awal bulan tertentu saja melainkan berfokus juga pada seluruh bulannya. Mungkin masyarakat yang beranggapan seperti ini disebabkan karena salah satu faktor ketika melakukan pengamatan awal bulan lain itu tidak sebesar saat pengamatan hilal awal bulan Ramadhan ataupun awal bulan Syawal.Â
Lalu mengapa pengamatan awal bulan Ramadhan dan Syawal selalu di besar-besar kan? Hal ini terjadi dikarenakan pada saat awal bulan Ramadhan seluruh umat Islam akan menjalan kan puasa dan saat memasuki awal bulan Syawal seluruh umat Islam akan melaksanakan lebaran Idul Fitri. Sebagai orang yang mengerti, kita di haruskan untuk memberikan penjelasan kepada mereka yang belum mengerti agar mereka mengerti dan tidak salah kaprah mengenai pengamatan awal bulan Hijriah.Â
[Indah Sari*]