Mengikuti program samber THR kompasiana merupakan pengalaman pertama bagi saya. Karena saya mengenal kompasiana baru tahun ini juga tepatnya pada bulan April kemarin.
Saya diperkenalkan oleh pembimbing nulis saya yaitu Ummi Aleeya. Kemudian beliau memberikan informasi tentang program Samber THR di kompasiana supaya kami bisa mengikutinya sebagai pengalaman baru untuk produktif nulis.
Ketika saya baca program-program dan peraturan mengikuti samber THR, rasanya wow banget. Kita harus nulis selama satu bulan penuh dengan estafet.Â
Pada awalnya saya berpikir bisa nggak ya. Soalnya ini adalah hal pertama bagi saya. Saya pun juga belum pede-pede amat nulis. Apalagi dengan tema yang di tentukan sperti itu,hehe.
Bismillah, pasti bisa.
Banyak sekali suka duka saat mengikuti program tersebut. Diantaranya adalah :
Sukanya
Seneng banget bisa mengikuti program samber THR di kompasiana. Karena dengan begitu kita bisa produktif nulis setiap hari.Â
Apalagi diiming-iming juga dengan hadiah-hadiah yang luar biasa mewah. Menjadikan semangat dalam menulis. Sehari saja tidak nulis, rasanya ada yang kurang.
 Dukanya
1. Awal Mengikuti Samber THR Kompasiana
Selain suka, adapun duka dalam mengikuti challenge tersebut. Pada awal daftar di kompasiana untuk validasi data, saya telah ditolak dua kali. Kemudian bertanya-tanya kenapa ya kok di tolak terus.Â
Saya baca-baca di baranda kompasiana barangkali ada solusi tentang masalah saya. Dan akhirnya ketemu juga dengan artikel yang menjelaskan tentang jika ada masalah supaya menghubungi via Wa.
Akhirnya saya pun Wa Kompasiana untuk menanyakan mengapa validasi saya ditolak terus. Akhirnya pihak kompasiana membalas supaya melihat email kenapa validasi data di tolak.
Saat itu sambil nunggu validasi diterima, saya juga mengikuti samber THR kompasiana. Setiap hari kirim artikel sesuai dengan tema yang ditentukan.Â
Karena saya membaca bahwa hadiah samber THR hanya diutamakan bagi akun yg sudah tervalidasi, sayapun bergumam sendiri "ah ngapain sih capek-capek kirim artikel setiap hari toh akun saya juga di tolak terus validasinya."
Dan ternyata setelah saya baca email, kenapa akun ditolak validasi. Itu karena tahun lahir tidak cocok dengan KTP. Saya nulisnya tahun 2021. Pantas saja di tolak terus. haha
Akhirnya setelah saya benahi diterimalah validasinya. Alhamdulillah.
2. Saat Menulis Artikel
Menulis artikel secara estafet dengan tema yang ditentukan itu lumayan agak berat sih soalnya ini adalah pengalaman pertama.
Saya sempat menulis saat anak-anak sudah tidur semua antara jam 10-11 malam. Jadi mepet banget waktunya.
Kalau siang, saya juga bekerja, jadi tidak sempat nulis. Belum lagi harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang tidak sedikit. Jadinya saya seringkali nulis dengan waktu injuri time. Hehe. Jika tertidur dan tidak terbangun lewat sudah nulisnya.
Pernah waktu itu nulis mulai jam 11.30 malam, itu adalah waktu yang sangat mepet sekali. Karena tema artikel yang dikirim harus sesuai tanggal. Saat saya klik tayang itu jam 11.58 WIB. Bikin berdebar-debar tuh waktunya tinggal 2 menit, dalam hati berkata "semoga bisa, semoga bisa". Eh ternyata setelah di edit tim kompasiana tayangnya jam 00.01 WIB. Yah, ketinggalan deh, padahal sudah nyengkut tuh nulisnya. Hehe.
Itulah sekelumit cuit suka duka saya dalam mengikuti Samber THR Kompasiana. Tertantang tapi senang.Â
Selain itu, pada challenge kali ini dituntut untuk share status di tweeter, padahal tidak punya, jadi buatlah akun tweeter @Indah811560971
Semangat berjuang buat semua peserta Samber THR Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H