Mohon tunggu...
Indawati
Indawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Learner, Mompreneur, Writer, Founder Digital Optimization Class, Digital Designer

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kejujuran Nabi Muhammad dalam Berdagang yang Patut Diteladani

3 Mei 2021   23:56 Diperbarui: 4 Mei 2021   00:25 31367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen olahan pribadi

Nabi Muhammad merupakan nabi terakhir bagi umat Islam. Beliau adalah manusia terbaik yang memiliki akhlak mulia.

Semua sifat-sifatnya yang mulia sangat patut untuk dijadikan teladan bagi seluruh umat Islam di dunia. Seperti Siddiq, amanah, tabligh dan fathonah.

Sifat-sifat tersebut sangat melekat pada diri nabi Muhammad saw. Selain dari sifat-sifat tersebut masih banyak lagi sifat-sifat terpuji lainnya.

Kita sebagai orang Islam sudah sering diajarkan berbagai kisah para nabi sejak dini, terutama 25 nabi yang harus kita ketahui.

Sejarah Islam dikenalkan kepada kita mulai dari usia TK hingga dewasa. Tak pernah bosannya kita mendengar tentang kisah-kisah beliau. 

Yuk kita ingat kembali kisah nabi Muhammad tentang kejujurannya dalam berdagang, yang patut kita contoh agar kita selamat dan mendapat keberkahan.

Nai Muhammad adalah seorang yang sangat sabar dan tabah dalam menjalani kehidupannya. Sejak usia 6 tahun beliau sudah menjadi anak yatim piatu.

Pada akhirnya beliau harus hidup bersama kakeknya yaitu Abdul mutholib yang sangat menyayanginya. 

Namun pada saat nabi Muhammad berusia 8 tahun kakeknya pun juga meninggal dunia. Dan kemudian beliau dirawat oleh pamannya yaitu Abu Thalib.

Dengan meninggalnya orang-orang yang dicintainya, beliau tidak pernah larut dalam kesedihan tetapi tetap menjalani kehidupan dengan penuh kesabaran.

Ketika Nabi hidup bersama pamannya yaitu Abu Thalib, beliau diajari bagaimana cara menggembala kambing. Beliau melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab dan tidak pernah mengeluh. Beliau sangat senang dengan pekerjaan yang dilakukannya.

Kemudian pada saat nabi Muhammad berusia 12 tahun, beliau belajar bagaimana cara berdagang kepada pamannya. 

Saat beliau berusia 15 hingga 17 tahun sudah mulai mandiri dalam berdagang dan sudah bisa memiliki uang dari hasil kerjanya.

Ketika beliau beranjak dewasa yaitu pada usia 25 tahun disarankan oleh pamannya untuk menjualkan barang dagangan milik Khadijah. Khadijah adalah seorang saudagar yang sangat kaya raya dan memiliki banyak unta.

Selama berdagang untuk Khadijah  Nabi Muhammad banyak mendapatkan keuntungan yang besar. 

Beliau berdaganv dengan sangat tekun, jujur, ramah dan murah senyum kepada para pembeli. Beliau tidak pernah membohongi para pembeli tentang barang yang dijualnya. 

Ketika beliau melihat barang dagangannya cacat maka beliau akan menunjukkan kecacatan barang tersebut kepada pembeli. Dan jika barang dagannya murah maka beliau tidak akan menjualnya dengan harga yang sangat mahal.

Sehingga para pembeli sangat senang sekali dengan Nabi Muhammad karena sifatnya yang jujur dan suka membeli barang dagangannya.

Meskipun beliau memberitahu tentang keadaan barangnya apa adanya, beliau tidak pernah rugi, malah mendapatkan keuntungan yang sangat besar, karena banyak pembeli yang datang untuk membeli unta-untanya hingga habis terjual.

Para pembeli merasa senang menjumpai pedagang yang benar-benar jujur dan mereka senang mendapatkan barang yang baik.dan tidak tertipu.

Cara berdagang Nabi Muhammad tersebut bisa kita jadikan teladan yang baik terutama buat kita umat Islam.

Hal yang patut kita contoh dalam berdagang seperti Nabi Muhammad adalah:

1. Niat karena Allah SWT

2. Bersikap jujur

3. Tidak memberikan janji berlebihan

4. Bersikap ramah kepada pembeli

5. Tidak menjelek-jelekkan barang dagangan orang lain

6. Tidak melupakan ibadah.

Seperti itulah Nabi Muhammad dalam berdagang, semoga bisa menjadi teladan bagi kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun