Berawal pada dunia yang tak nyata
Terkaget, tercengang tapi benar adanya
Penyambutan hangat seraya menyapa
“inilah aku yang apa adanya”
Memang aku tak sempurna
Tak seperti yang engkau harapkan
Tapi aku punya hati
Wajar jika akupun ingin dicintai
Apakah yang engkau pinta saat ini ?
Haruskah aku pergi atau tetap menanti ?
Bukan alasan jika memang takdir Illahi
Bicaralah jika tak mau merasa menyakiti
Jangan bersembunyi pada keinginan untuk menjadi baik
Jika dalam diam ternyata lebih buruk dari pada berkata sejujurnya
Ayolah,,, selesaikan!
Kita adalah saudara
Kita adalah kawan
Dan kita punya masa depan
Lihatlah mereka !!!
Dialah orangtua,,, yang mengharapkan keturunannya adalah penghuni surga
Yang berdoa untuk kebahagiaan anak – anaknya
Yang dengan ikhlas menerima kita dalam keadaan baik buruknya
Berfikirlah dewasa, karena umur sudah tua
Ingatlah, masa muda akan segera berakhir
Hidup kita hanya sekali
Sekali meraih mimpi menjadi manusia paling berarti
Saat esok aku tak lagi ada dalam dunia ini
Tolong,,, janganlah disesali
Karena kehadiranku yang tak pernah diingini
Tulisan ini adalah kata hati
Dan rasa ini adalah nikmat yang tak tertandingi
Menangispun tak kan lagi diperduli
Apalagi tertawa...
Aku sudah gila!!!
Begitu cepat, begitu singkat, dan begitu hebat
Ya Rabb... aku bertaubat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H