Sinema Korea Selatan menjadi salah satu contoh bahwa perfilman di sana adalah yang terbaik. Pada artikel yang akan saya post hari ini, saya akan memberikan satu review tentang film "Miracle In Cell No. 7" berdasarkan sudut pandang teman saya, Widia Hafifa, sebagai salah satu penonton film tersebut.
"Miracle In Cell No. 7" dirilis pada tahun 2013 yang mengangkat sebuah kisah nyata pada tahun 1997 sebagai alur ceritanya. Kisah dimulai dari seorang Ayah yang disabilitas ingin membelikan anaknya tas bergambar Sailor Moon. Tetapi, Sang Ayah kalah cepat dengan anak orang kaya yang sudah membelinya duluan. Tapi tak sampai di situ, Si Anak tersebut memberitahu Lee Yonggu atau Si Ayah disabilitas bahwa ada toko lain yang menjualnya. Tetapi, sebuah insiden menimpa anak tersebut, Ia terpeleset dan kepalanya terbentur sehingga anak itu meninggal.
Mulai dari situ, Yonggu terkena fitnah bahwa Ialah yang membunuh anak tersebut. Sejak saat itu, Yonggu dimasukkan ke dalam penjara nomor 7 bersama dengan lima penghuni lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H