Majunya teknologi pada saat ini, membuat industri musik Korea dengan cepat bisa masuk ke kalangan masyarakat di Indonesia. Hal ini juga tentu membuat penggemar Korean Pop (K-Pop) di Indonesia menjadi berkembang pesat.
Banyak masyarakat yang sudah mengenal dan jatuh cinta pada sosok idola K-Pop ini. Ketika seseorang sudah tergila-gila pada sesuatu pasti ia akan melakukan segalanya demi idolanya tersebut, begitu juga dengan K-Popers.
Hal ini diawali pada saat pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020, ketika semua orang merasa jenuh karena terlalu lama berada di dalam rumah.
Sejak saat itu, mereka mulai menciptakan hobi baru, yaitu mengoleksi photocard. Koleksi photocard sendiri tengah ramai dikalangan penggemarnya, baik kalangan remaja maupun dewasa.
Photocard adalah bentuk swafoto idol yang dicetak resmi oleh perusahaan agensi. Umumnya berukuran 88×55 mm. Biasanya photocard didapatkan sebagai bonus dari pembelian album fisik dan bersifat random dalam setiap pembelian.
Meski hanya bonus, faktanya photocard lebih banyak di incar dibanding dengan album fisiknya sendiri dan nilai jualnya pun tak kalah tinggi.
Tentunya akan menjadi perasaan senang tersendiri jika para penggemar bisa mendapatkan photocard idola favorit nya.
Banyak orang yang ingin memiliki photocard dari idola favorit nya, mereka rela membeli album fisik dengan jumlah yang banyak hanya demi photocard yang mereka inginkan. Bahkan mereka juga rela merogoh kocek yang cukup mahal demi hal tersebut.
Yang menjadi nilai jualnya adalah fakta semakin langka dan semakin bagus gaya swafoto dari idola itu sendiri yang membuat nilai jualnya semakin tinggi pula.
Pada umumnya kolektor photocard hanya akan fokus mengoleksi photocard saja, tidak dengan album fisiknya. Selain itu, mereka juga akan terfokus untuk mengumpulkan satu idola ter-favoritnya atau lebih dikenal dengan bias.
Dengan maraknya peminat photocard dikalangan masyarakat, banyak orang yang memanfaatkan hal ini sebagai peluang bisnis.
Kegiatan jual beli photocard dapat ditemukan di berbagai media sosial, tak jarang juga para penjual akan membuat grup order tersendiri untuk para pembeli photocard, namun biasanya lebih mudah ditemukan di platform twitter. Bagi penggemar yang berminat membeli, biasanya mereka akan mencari kata "WTS" yang merupakan singakatan dari Want To Sale, di kolom pencarian. Tak hanya itu, mereka juga memiliki istilah lain yaitu "WTT" atau Want To Trade, ini digunakan ketika seseorang ingin menukarkan photocard miliknya dengan orang lain.
Penjual akan menjual photocard dengan harga yang variatif, dari harga yang relatif murah yang tentunya akan menjadi daya tarik bagi para kolektor sampai photocard dengan harga mencapai ratusan ribu bahkan hingga jutaan rupiah.
Tak hanya membeli, tapi kita juga bisa menjual kembali photocard tersebut dengan cara yang sama jika sewaktu-waktu kita ingin menjualnya dengan berbagai alasan. Oleh karena itu, bisnis photocard ini sangat menguntungkan.
Namun kita juga harus tetap berhati-hati ketika ingin menjual ataupun membeli photocard, karena sudah banyak kasus yang ada tentang penipuan pada kegiatan jual-beli photocard ini. Oleh karena itu, wajib untuk kita mencari tahu siapa penjual atau pembeli photocard tersebut.
Banyak dari kalangan penggemar yang merasa terbantu ekonominya dengan adanya peluang bisnis photocard ini dan dengan koleksi photocard juga dapat membuktikan bahwa hobi dapat menjadi jaminan finansial.
Tidak hanya itu, mengoleksi photocard merupakan kebahagian tersendiri bagi pemiliknya. Meski hanya selembar kertas, namun menyimpan banyak senyuman kebahagiaan para penggemarnya.
Dengan kegiatan jual-beli photocard ini juga, banyak yang mengatakan bahwa hal ini bisa menjadi sebuah investasi bagi para K-Popers. Bukan hanya investasi keuangan melainkan investasi kebahagiaan juga.
Tapi tetap saja, hal ini banyak menimbulkan pro dan kontra, salah satunya banyak dari kalangan non-fans yang menanyakan apa manfaat dari photocard itu sendiri, bahkan tak jarang mereka melontarkan kata-kata yang tidak pantas. Padahal kesenangan dan hobi setiap orang itu berbeda-beda, seharusnya kita tidak boleh men-judge satu sama lain, karena kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan alasan mereka menyukai hal tersebut.
Meskipun banyak menimbulkan pro dan kontra, tetapi koleksi photocard ini memiliki banyak hal positif, terutama pagi penggemarnya. Dari fangirling yang bisa membuka peluang usaha, hingga banyak dari penggemar menjadikan kegiatan ini sebagai bentuk relaksasi atau pemulihan.
Dengan demikian, mengoleksi photocard dapat memberikan keuntungan dari segi keuangan maupun kesehatan mental.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H