Mohon tunggu...
indaaa indriani
indaaa indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hidup adalah tentang berjuang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bulliying dan Masalah Sosial di sekolah Dasar: Tantangan dan Solusi

19 Januari 2025   07:23 Diperbarui: 19 Januari 2025   07:23 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bullying dan Masalah Sosial di Sekolah Dasar: Tantangan dan Solusi

Bullying di sekolah dasar merupakan fenomena yang semakin mengkhawatirkan, dengan dampak yang signifikan terhadap perkembangan sosial dan emosional anak-anak. Kasus bullying tidak hanya merugikan korban, tetapi juga menciptakan lingkungan sekolah yang tidak aman dan mendukung. Dalam artikel ini, kita akan membahas tantangan yang dihadapi dalam mengatasi bullying di sekolah dasar serta solusi yang dapat diterapkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis.

Fenomena Bullying di Sekolah Dasar

Bullying, atau perundungan, adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang oleh individu atau kelompok terhadap orang lain yang dianggap lebih lemah. Di sekolah dasar, bullying sering kali terjadi dalam bentuk fisik, verbal, atau sosial. Menurut data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), lebih dari 25% dari total kasus yang dilaporkan terkait pendidikan adalah kasus bullying[1]. Bentuk bullying yang umum terjadi di sekolah dasar meliputi:

- Bullying Verbal : Ejekan, penghinaan, atau panggilan nama yang merendahkan.

- Bullying Fisik : Tindakan kekerasan seperti memukul, menendang, atau mendorong.

- Bullying Sosial : Mengucilkan atau menyebarkan rumor untuk merusak reputasi seseorang.

Penyebab Bullying

Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya bullying di sekolah dasar. Beberapa di antaranya adalah:

1. Pengaruh Keluarga : Lingkungan keluarga yang kurang harmonis atau adanya kekerasan dalam rumah tangga dapat mempengaruhi perilaku anak. Anak-anak yang melihat atau mengalami kekerasan cenderung meniru perilaku tersebut di sekolah.

2. Tekanan Teman Sebaya : Anak-anak sering kali merasa tertekan untuk diterima oleh kelompok teman sebaya mereka. Mereka mungkin melakukan bullying untuk mendapatkan pengakuan atau status sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun