Mohon tunggu...
indaaa indriani
indaaa indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hidup adalah tentang berjuang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perbandingan Teori Vygotsky dan Piaget : Perspektif Baru Perkembangan Kognitif dan Sosial

18 Januari 2025   08:37 Diperbarui: 18 Januari 2025   08:37 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bidang psikologi perkembangan, teori-teori yang diajukan oleh dua tokoh besar, yaitu Lev Vygotsky dan Jean Piaget, telah menjadi pijakan penting untuk memahami cara anak-anak belajar dan berkembang. Meskipun kedua teorii ini menyoroti perkembangan kognitif anak, pendekatan dan fokus keduanya berbeda. Artikel ini akan membahas perbandingan antara teori Vygotsky dan Piaget, serta implikasinya terhadap pembelajaran dan perkembangan sosial anak.

Teori Perkembangan Kognitif Piaget

Jean Piaget mengembangkan teori perkembangan kognitif yang berfokus pada bagaimana anak-anak membangun pengetahuan melalui pengalaman. Ia mengemukakan bahwa anak berkembang melalui serangkaian tahapan, yaitu sensorimotor, praoperasional, konkret operasional, dan formal operasional. Setiap tahap memiliki karakteristik dan kemampuan kognitif yang berbeda.

Piaget berargumen bahwa anak-anak berperan aktif dalam proses belajar mereka. Mereka tidak hanya menyerap informasi, tetapi juga membangun pemahaman mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan. Konsep kunci dalam teori Piaget adalah "skema", yang merujuk pada kerangka mental yang membantu anak mengorganisasi informasi. Proses akomodasi dan asimilasi adalah dua mekanisme penting yang menjelaskan bagaimana skema ini berkembang.

Menurut Piaget, setiap anak melewati tahap-tahap ini secara bertahap dan urut. Dengan demikian, pendekatan ini menekankan pentingnya memahami kemampuan kognitif anak berdasarkan tahap perkembangan mereka.

Teori Perkembangan Sosial Vygotsky

Di sisi lain, Lev Vygotsky memberikan perspektif yang berbeda dengan pendekatannya yang lebih menekankan pentingnya konteks sosial dalam perkembangan anak. Vygotsky memperkenalkan konsep "zona perkembangan proksimal" (ZPD), yang merujuk pada jarak antara kemampuan aktual anak dan kemampuan yang dapat dicapai dengan bantuan orang dewasa atau teman sebaya. Ia berargumen bahwa faktor sosial dan budaya sangat berpengaruh dalam membentuk kognisi anak.

Vygotsky menekankan bahwa bahasa dan interaksi sosial adalah alat utama dalam proses pembelajaran. Dalam pandangannya, perkembangan kognitif tidak dapat dipisahkan dari interaksi sosial. Oleh karena itu, Vygotsky percaya bahwa untuk memahami perkembangan anak, kita harus memperhatikan konteks sosial di mana mereka berada. Konsep "scaffolding", yaitu dukungan yang diberikan kepada anak dalam proses pembelajaran, juga merupakan aspek penting dalam teori Vygotsky. Melalui scaffolding, anak-anak diberikan arahan dan dukungan yang dipersonalisasi agar mereka dapat mencapai potensi penuh mereka.

Perbandingan dan Implikasi untuk Pembelajaran

Baik Piaget maupun Vygotsky menekankan bahwa anak belajar melalui pengalaman, tetapi cara mereka memahami proses pembelajaran sangat berbeda. Piaget lebih fokus pada perkembangan kognitif sebagai hasil dari proses individu, sedangkan Vygotsky menyoroti pentingnya faktor sosial dalam pembelajaran.

Implikasi dari kedua teori ini dalam pendidikan sangat signifikan. Dalam kerangka Piaget, pendidik diharapkan untuk merancang kurikulum yang mencerminkan tahap perkembangan kognitif anak. Aktivitas pembelajaran sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan kognitif anak untuk memfasilitasi pengembangan skema mereka.

Sebaliknya, pendekatan Vygotsky mendorong interaksi yang lebih besar antara anak dan lingkungan sosial mereka. Dalam konteks ini, guru berperan sebagai mediator yang mendukung proses belajar berdasarkan ZPD anak. Dengan memahami di mana anak berada dalam perkembangan mereka dan memberikan bantuan yang tepat, guru dapat membantu anak mencapai potensi penuh mereka.

Kesimpulan

Perbandingan teori Vygotsky dan Piaget memberikan wawasan penting tentang bagaimana kita memahami perkembangan kognitif dan sosial anak. Sementara Piaget memberikan kerangka yang kuat untuk memahami tahapan perkembangan kognitif, Vygotsky menyoroti pentingnya interaksi sosial dan konteks budaya dalam pembelajaran. Kedua perspektif ini saling melengkapi dan menawarkan pendekatan baru dalam pendidikan, yang memungkinkan kita untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan responsif sesuai dengan kebutuhan anak. Dengan mengintegrasikan kedua teori ini, pendidik dapat lebih baik mendukung perkembangan holistik anak, baik dalam aspek kognitif maupun sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun