Mohon tunggu...
Income Groups
Income Groups Mohon Tunggu... Wiraswasta - Organisasi Komunitas

Indonesian Community Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Skill atau Kemampuan Tidak Melulu Soal Keturunan

2 Juli 2022   16:13 Diperbarui: 2 Juli 2022   16:19 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Dalam menentukan skill atau kemampuan seseorang tidak melulu persoalan genetik atau keturunan, karena didalam penelitian genetic kepintaran seorang anak diturunkan dari seorang ibu hanya 40-60 persen, tidak seluruhnya sifat, pemikiran atau kelakuan itu berasal dari keturunan. Sebagian nya bisa kita bentuk sendiri. Saya pernah ada pengalaman menarik pada saat berkumpul dengan teman-teman entrepreneur, didalam perkumpulan itu teman-teman saling sharing satu sama lain terkait pengalaman masing-masing dalam menjalani usaha atau bisnis. Yang pertama disampaikan oleh teman saya yang Bernama Hilma, seorang gadis yang memiliki skill usaha atau bisnis sejak dini, karena tuntunan dari orang tua. Sang ibu berkata pada Hilma.

Ibu : nak, mau jualan sambil sekolah ? buat tambahan sangu nanti hasilnya.

Hilma : (terdiam berfikir sejenak dan akhirnya menjawab) Boleh bu, emang jualan apa bu ?

Ibu : nanti ibu buat kue, nah kue nya kamu bawa ke sekolah, kan kebetulan disekolah belum ada kantin, nanti setiap istirahat sekolah kamu tawarkan dagangan kamu itu ke teman-teman kamu atau ke kelas-kelas.

Hilma : oke bu, kapan mau kita mulai ?

Ibu : besok juga bisa dimulai nak..

Singkat cerita akhirnya seiring berjalan nya waktu, si Hilma terbentuk pola fikirnya dan bagaiman menawarkan suatu produk, bernegoisasi dan lain sebagainya dalam menjual suatu produk. 

Tidak mulus begitu saja, karena sempat ada beberapa komentar dari Sebagian teman Hilma. Ada yang berkata "sekolah ya sekolah, jangan jualan. Sekolah kok sambil jualan." Tapi karena mentalitas seorang Hilma yang kuat, Hilma bodo amat dan meneruskan usahanya berjualan, toh Hilma merasa yang dia lakukan tidak salah  dan halal, tanpa dirasa kebiasaa'an  berdagang itu terbawa dari SD sampai lanjut Sekolah Menengah Atas.

Dan kini seorang hilma sudah memiliki berbagai macam jenis usaha seperti menjual pisang nugget, berjualan produk di marketplace dan lain sebagainya.

Jadi contoh diatas adalah contoh genetic yang diturunkan dari seorang ibu kepada anaknya. Lanjut pada teman saya yang satu lagi. 

Yakni Mas Ainun, pada saat dipesantren dia seringkali merasa bahwa sangu yang ia terima kurang cukup buat biaya hidup sebulan. Alhasil, mas Ainun berinisiatif untuk mencari kerja, dan akhirnya dapat juga. Mas Ainun kerja menjadi pedagang gorengan (ikut orang), karena kebiasaa'an dia yang gak enakan, seringkali setiap kali teman nya membeli gorengan, ia bonusi dengan menambahkan jumlah gorengan yang dibeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun