Mohon tunggu...
incognito newbie
incognito newbie Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa, hanya seorang pemula yang menemukan oase di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Help...help ... Anakku Dewasa Sebelum Waktunya.....

25 Februari 2010   06:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:44 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika anda kebetulan  lahir sekitar tahun 1970-an pasti  anda masih ingat dengan nama-nama seperti CHICA  KOESWOYO, SARI KOESWOYO, ADI BING SLAMET dan sederet penyanyi penyanyi kecil lainnya (anda bisa menambahkan ? ) .   Tahun 1980-an memang merupakan  salah satu masa ke-emasan para penyanyi cilik. Diantara para penyanyi cilik tersebut , Chica Koeswoyo bisa dianggap "Diva" penyanyi cilik dan mungkin belum bisa ditandingi oleh penyanyi cilik lain sampai saat ini.  Jumlah album yang dikeluarkan oleh Chicha sebanyak 33 album ! Belum lagi album duet  dengan penyanyi Adi Bing Slamet yang mencapai sekitar 20 album. Popularitas Chica menyurut  di sekitar  1980-an dengan bertambahnya usia.  Diantara lagu2 Chicha, barangkali lagu HELLI yang paling diingat para penggemarnya.

Setelah  era Chicha Koeswoyo  cs. berakhir,  maka vakumlah dunia penyanyi cilik Indonesia sampai sekitar tahun 1997, muncul  JOSHUA SUHERMAN atau lebih dikenal dengan  JOSHUA . Dialeknya yang medok Jawa Timur, ceplas ceplos dan wajah yang imut-imut membuat banyak orang "jatuh hati" padanya.  Kondisi  politik pada saat itu "sangat panas", membuat lagunya  Air (atau lebih dikenal dengan  Diobok-obok, dirilis Maret 1998) dianggap "pas" dengan keadaan   yang terjadi sehingga makin melambungkan namanya.  Sehingga  yang menyanyikan lagu tersebut bukan aja anak kecil, orang dewasa pun kerap menyenandungkannya. Maklum, saat itu kebebasan  mengemukakan sesuatu ataupun menyampaikan informasi  belum sebebas sekarang, sehingga lagu itu terasa mewakili perasaan orang yang ditindas oleh rezim yang otoriter.

Selain sebagai penyanyi cilik, Joshua juga terkenal sebagai pemain beberapa sinetron dan layar lebar. Sinetron yang ia mainkan antara lain adalah Abad 21 (1997), Air Mata Ibu (1998), Natal Putih (1998), Anak Ajaib (2000), dan Inikah Rasanya. Film layar lebar yang ia mainkan adalah Joshua oh Joshua (2001).  Setelah meningkat remaja, karir  JOSHUA meredup  walau sejak 2006, Joshua bergabung dengan grup musik Saqadaex untuk memulai kembali karirnya dalam dunia tarik suara, belum terlihat albumnya yang meledak dipasar. Memang sangat sulit dari  bertransformasi dari penyanyi cilik yang sukses menjadi penyanyi remaja /dewasa yang  sukses pula.

Hampir bersamaan  dengan masa kepopuleran  JOSHUA, ada seorang penyanyi cilik wanita dengan vocal yang istimewa, yaitu SHERINA MUNAF, atau  dikenal SHERINA  yang pada tahun 1999 muncul  dengan album Andai Aku Besar Nanti.  Sherina juga muncul di layar lebar pada 2001 melalui 'Petualangan Sherina' bersama Derby Romero dan Butet Kertaradjasa yang semakin melambungkan namanya. Sampai saat ini, Sherina masih aktif di dunia tarik suara, dan salah satu contoh sukses penyanyi cilik yang bertransformasi menjadi penyanyi dewasa.

Dari semua penyanyi cilik diatas, ada persamaan dari lagu-lagunya.  Lirik lagu-lagu mereka cenderung sederhana,  musiknya tidak njlimet dan bercerita tentang dunia mereka. Ketika  anak-anak mendengar lagu tersebut otomatis langsung ‘TUNE -IN' dengan bahtin  mereka  dan menumbuhkan  imaginasi tentang lagu tersebut.  Tidak boleh dilupakan para pencipta lagu anak-anak  "tempo doeloe"  seperti  Ibu Kasur, AT. Mahmud dan lainnya (masih ingat gak ? ) yang membuat lagu yang sederhana, namun gampang  di ingat, bahkan banyak  lagu mereka yang menumbuhkan semangat nasionalisme !

Kembali  ke saat sekarang, kasihan banget deh anak-anak kita. Membanjirnya dunia musik Indonesia  dengan penyanyi  dan group band baru tidak di imbangi dengan  bertumbuhnya penyanyi- cilik dan lagu anak-anak yang baru. Akibat tingginya rating acara music di TV yang menyajikan bermacam penyanyi dari berbagai aliran dengan berbagai gayanya  hampir sepanjang hari di semua saluran  turut ditonton oleh anak-anak kita !  Padahal, lagu  yang dikhususkan untuk orang dewasa tersebut  terkadang penuh dengan kata-kata yang kurang  sopan, kasar bahkan menjurus negative. Akibatnya, terkadang kita risih bila mendengar anak-anak kita ‘mencomot'  lirik lagu  tersebut dan menanyakan  artinya kepada kita.

Ada acara di TV Swasta yang menyajikan  acara kuis tebak lagu dengan peserta anak-anak dengan lagu orang dewasa ! .  Penulis sempat tercengang karena beberapa kali tidak bisa menebak judul  lagu  di acara tersebut, namun   anak-anak peserta  kuis tersebut bisa menjawab dengan jitu. Belum lagi acara "Idol-idolan "yang khusus anak-anak.  Lagu yang mereka nyanyikan  adalah lagu-lagu dewasa juga. Saat menulis artikel ini, sayup-sayup terdengar suara dari Raina,  anak perempuan  saya  yang berumur  5 tahun  menyanyikan lagu  Mulan Jamela.  "Akuu.. lah mahluk tuhannnnnnnn yang paling ....sexy....."  sambil bernyanyi dia melenggok-lenggokkan tubuhnya meniru sepak terjang Mulan Jamela yang liar.       " Astaga, anak-ku,  kau bisa tumbuh dewasa lebih cepat dari  seharusnya" , saya hanya bisa membahtin.   ( Sumber  Tulisan :  Wikipedia ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun