Mohon tunggu...
Ince Tien Ayu Nilam Kusuma
Ince Tien Ayu Nilam Kusuma Mohon Tunggu... -

Keep a Smile :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fitrah yang Menjadi Fitnah

7 Maret 2013   03:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:12 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta Yang Terlarang

Fitrahbagaikan sehelai kain putih. Kelahirannya dalam keadaan suci dan bersih. Fitrah manusia yang paling bersih apabila dia pertama kali dilahirkan. Fitrah merangkumi seluruh aspek kehidupan, bermula dari diri sendiri, kepada masyarakat, kepada makhluk yang lain hingga hubungan manusia kepada Tuhan.

Kehendak cinta antara manusia sehingga cinta kepada Allah, adalah perkara yang wujud sebahagian daripadafitrah manusia. Manusia meraih cinta untuk melindungi, memelihara, melengkapi dan menyayangi sebagai keperluan untuk meneruskan kelangsungan dalam kehidupan.

Namun, kewujudan cinta atas landasan fitrah hilang apabila ia datang kerana nafsu dan rakus menjadi syaitan. Allah menciptakan laki -laki dan wanita sebagai kesempurnaan antara keduanya untuk saling melengkapi yang masing-masing telah diberi aturan-aturan yang sesuai dengan fitrah dan kondisi fisiknya. Tapi ketika nafsu dan syaitan merajai segala tindakan manusia, tiada lagi pengertian fitrah dalam perbuatannya. Apabila kesesatan itu terjadi, manusia menjadi antara makhluk yang memiliki sifat tercela dan mengundang kemurkaan Azza wa Jalla.

Rasa cinta memang fitrah, tapi keadaan lah yang merubah fitraj itu menjadi sebuah fitnah.Jangan mengangap kalau cinta itu fitrah lalu menjadikan alasan untuk bebas mencintai dan mengemas hubungan dengan pacaran. Pacaran dapat mengarahkan kepada zina, ikhtilat (bercampur laki-laki dan perempuan), dan khalwat (berdua-duaan). Maka hindari semua jalan menuju kemaksiatan, apalagi dosa besar berupa zina, Allah SWT berfirman, “Dan janganlah kamu mendekati zina: sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS.Al-Isra:32). Bukan dengan alasan itu kemudian berdalih apa yang kita lakukan dalam pacaran adalah sebagai wujud dari sifat fitrah yang kita miliki.

.Karena cinta adalah fitrah, maka tentu tidak ada salah merasakan. Namun Allah tidak karuniakan rasa cinta begitu saja. Allah juga menciptakan peraturan cinta demi menjaga kemurniaannya.Peraturan inilah yang kerap dilanggar, rasa cinta tidak salah tetapi kesalahan selalu terjadi saat menjalin hubungan cinta. Keinginan untuk dicintai dan mencintai menjaditombak seseorang untuk merasakan cinta yang belumhalal. Di sinilah remaja selalu terjebak. Cinta terlarang adalah cinta yang menafikan peraturan Allah.Ketika itu fitrah telah menjadi fitnah.Bila kehendak alami tidak disalurkan atau diisi sesuai peraturan maka akan terjadilah kebingungan dan kerusakan.

Cinta yang terlarang adalah cinta yang sudah dicemari oleh kehendak nafsu dan kepentingan diri. Hubungan cinta jangan dicemari oleh tindakan melanggar syariat. Jangan tertipu dengan pesona cinta yang dihiasi berbagai janji dan sumpah setia. Jangan kita mabuk dengan rindu dan asyik yang membuai dan melenakan.

Allah sering dipinggirkan dalam hubungan cinta terlarang. Hukum-Nya dilanggar bukan karena rasa bersalah tetapi dengan rasa manis dan megah. Tangan kekasih dipegang, padahal lelaki tidak boleh menyentuh perempuan yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW bersabda, : “Lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya).”. Seseorang yang berduaan dengan kekasih di tempat sepi padahal laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya dilarang berduaan. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuab yang bukan mahramnya, karena ketiganya adalah setan.” (HR.Ahmad).

Rasa cinta ini bersifat universal, namun sebagai seorang muslim, rasa cinta ini hendaknya kita persembahkan hanya untuk Allah dan hanya karenaNya. Setiap muslim tidak boleh mencintai sesuatu atau seseorang melebihi cinta kepada Allah. Memang, ketika seseorang jatuh cinta, perasaannya dipenuhi banyak keinginan, impian, harapan, dan kerinduan untuk mendapatkan sesuatu yang dicintainya. Begitulah cinta, sehingga jika perasaan itu tak terpenuhi maka akhirnya akan kecewa dan sedih.

Seseorang yang merasakan jatuh cinta biasanya karena ada rasa cinta yaitu rasa kagum, simpati atau suka kepada seseorang. Rasa cinta ini biasanya karena ada sesuatu yang menarik pada orang tersebut. Sehingga menimbulkan perasaan berbunga-bunga jika bertemu dan rindu jika tak bertemu. Itulah namanya jatuh cinta. Namun sebenarnya rasa cinta ini bukan bertujuan untuk jatuh cinta walaupun efeknya menimbulkan jatuh cinta. Rasa cinta ini bertujuan menumbuhkan kasih sayang antar manusia. Karena sejujurnya karakter manusia itu suka banyak berkeluh kesah dan tak bersyukur. Untuk itulah Allah menghadirkan rasa cinta. Allah juga ingin memberikan hikmah dan pelajaran kepada kita bahwa hanya Allah yang dapat menumbuhkan rasa cinta dan menghilangkan cinta dari hati kita.

Hendaklah cinta kita berdasarkan pada cinta Allah.Artinya, cinta yang kita berikan kepadanya semata-mata karena mengharapkan keridhaan Allah. Cintailah siapapun, tetapi pastikan cinta itu dapat memudahkan kita mencintai Allah. Hakikatnya cinta itu adalah cinta terlarang yang akan membawa kerusakan. Hubungan cinta jangan sampai terjerumus dalam hal yang melalaikan dan merugikan. Yakinlah, tidak ada keindahan dengan melanggar peraturan Allah. Putus cinta dan kecewa bercinta yang begitu dominan dalam kehidupan remaja adalah disebabkan racun-racun cinta. Allah Maha Mengetahui dan Maha Menyayangi.Segala peraturan-Nya dibuat dengan rasa cinta terhadap hamba-hamba-Nya.

Jangan kotorkan cinta yang suci dengan nafsu, jangan membunuh cinta yang abadi dengan sesuatu yang bersifat sementara, jangan menghenyak cinta yang tinggi ke lembah yang hina, dan jangan menodai cinta yang putih dengan dosa. Cinta memang tidak salah, karena cinta adalah fitrah tabi’e Allah karuniakan kepada setiap manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun