Mohon tunggu...
Adinda Nurhaliza
Adinda Nurhaliza Mohon Tunggu... Lainnya - SMKN 37 JAKARTA, UNINDRA

Untuk Tugas

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Aku dan Nasibku

6 Agustus 2020   15:33 Diperbarui: 6 Agustus 2020   17:12 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama aku adalah Adinda Nurhaliza biasa dipanggil Dinda. Aku lahir di Jakarta, 28 Mei 2003. Aku anak ke-dua dari tiga saudara, ke-dua saudaraku adalah laki-laki dan aku merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahku seorang guru bidang studi IPS di SMP Negeri 124 Jakarta Selatan. Ibuku seorang ibu rumah tangga. 

Pada tahun 2008 aku masuk Taman Kanak-kanak atau TK yang bernama TK Mekar Tanjung. Waktu TK aku berangkat selalu diantar oleh ayah karena tempat ayahku berkerja dulu berdampingan dengan TK ku yaitu SMP NEGERI 239 Jakarta. Di TK aku anak yang ceria dan aktif. Aku sangat suka bermain perosotan sampai suatu ketika saat sedang menaiki perosotan gajah di TK, dagu ku terbentur tangga di perosotan gajah itu dan menimbulkan bekas luka. Walaupun aku anak yang ceria, aku tidak suka saat difoto. Wajahku pasti terlihat cemberut difoto, karena gigiku ompong dan malu untuk tersenyum.

Aku pernah terkena Demam Berdarah Dengue sehabis pulang  dari acara manasik haji cilik saat TK dan dirawat selama 1 minggu di Rumah Sakit Pasar Rebo yang dekat dengan daerah rumahku. Sejak itu nyamuk adalah hewan yang paling aku tidak suka. Guru - guru TK menjenguk ku saat aku dirawat dan membawa bingkisan berisi buah-buahan bahkan ada juga yang memberiku sebuah gaun cantik berwarna merah muda. Setelah aku sembuh dan boleh pulang dari rumah sakit aku kembali masuk ke TK untuk belajar sambil bermain dengan riang gembira. Sampai ditahun 2009 aku sudah lulus TK dan tak lama setelah itu aku masuk Sekolah Dasar atau SD. 

Ditahun 2009 dan umurku genap 6 tahun, aku masuk SDN 01 Pagi Tanjung Barat yang didekat rumah dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Awal pertama masuk sekolah aku diantar oleh ibuku sampai dengan kelas 3 SD aku mulai berani berangkat sendiri karena aku ingin mandiri. Mulai berangkat sendiri dan pulang sendiri.

Saat SD aku tidak punya banyak teman, karena aku pemalu dan tidak mudah bergaul.Dalam hal belajar, aku anak yang cepat tanggap tetapi lemah dibidang Matematika. Pernah suatu ketika aku sudah selesai mengerjakan ulangan harian Matematika, salah satu kuku jariku di tangan kanan terjepit bangku sekolah hingga hampir terlepas kukunya saat bersiap-siap pulang. Karena saat itu aku sedang terburu-buru, hanya aku saja yang baru mengumpulkan sedangkan yang lain sudah bersiap-siap pulang. Aku memang ceroboh tidak seharusnya aku terburu-buru dan mestinya selalu hati-hati. 

Aku memang bukan anak yang pintar, tidak seperti abangku yang selalu bersekolah di sekolah favorit. Aku tidak pernah rangking 1 tetapi aku pernah kepilih menjadi dokter kecil di sekolahku dengan beberapa teman lainnya. Aku senang sekali bisa kepilih menjadi dokter kecil karena aku suka membantu orang. Dari situlah aku punya keinginan untuk menjadi seorang perawat. Aku juga suka ikut ekstrakurikuler pramuka yang menyenangkan.

Saat sudah kelas 5  sampai dengan kelas 6 aku mulai ikut bimbingan belajar untuk persiapan UN (Ujian Nasional) nanti. Karena aku sadar kalau aku kurang pintar, makanya aku ikut bimbel dari kelas 5. Aku bimbel di Nurul Fikri Pasar Rebo. Dengan ikut bimbel aku bisa masuk SMP NEGERI tapi sayangnya bukan sekolah yang aku inginkan yaitu SMPN NEGERI 239 JAKARTA. Karena nemku kecil untuk masuk sekolah tersebut. Aku menyesal karena aku pikir dengan ikut bimbel itu sudah cukup jadi tidak perlu banyak belajar lagi di rumah dan malah sering bermain bola bekel dengan teman-teman sebayaku. Seharusnya aku lebih serius belajar daripada bermain. Walaupun demikian aku tetap bersyukur bisa masuk SMP NEGERI 242 JAKARTA. Setidaknya bukan sekolah swasta yang mengeluarkan banyak biaya. Karena adikku sudah sekolah swasta dan aku tidak ingin membebani orang tuaku. 

Pada tahun 2015 akhirnya aku masuk SMP NEGERI 242 JAKARTA yang berlokasi di Gg. Subur, Lenteng Agung. Sekolahnya memang jauh dari rumah ku tapi aku tetap senang karena disitulah aku menjadi pribadi yang mandiri dan disiplin.

Di sekolah itu aku mendapat banyak pengalaman baru juga teman baru. Aku bisa merasakan berangkat dan pulang naik bus Sekolah yang nyaman, menyenangkan dan gratis, mengikuti ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja) karena aku tertarik dengan ilmu kesehatan sampai aku menjadi ketua PMR karena aku rajin, berani dan aktif selain itu aku punya teman-teman baru yang baik hati. Seperti biasa aku memang bukan anak yang pintar dalam bidang akademik jadi selama dari kelas 7 sampai dengan kelas 9 tidak pernah masuk rangking tiga besar. Walaupun aku bukan anak yang pintar tapi aku selalu mengumpulkan tugas tepat waktu dan tidak pernah alpa. Bagiku saat yang paling menegangkan adalah saat kenaikan kelas 9 yang akan menghadapi UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Untuk persiapan UNBK aku ikut bimbel dari awal kelas kelas 9 di Salemba Group cabang Pasar Minggu.

Selain ikut mimbel beberapa kali aku mencoba ikut try out yang dicarikan oleh ayahku untuk mengasah kemampuanku. Mata Pelajaran yang diujikan dalam UNBK ada 4 yaitu Matematika, Ipa, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris karena aku kurang pintar dalam pelajaran Matematika, Ipa dan Bahasa Inggris jadi aku mendalami pelajaran Bahasa Indonesia karena aku merasa pintar dalam pelajaran bahasa Indonesia agar nilai UNBK ku tidak terlalu rendah. Dan alhamdulillah berkat ikut bimbel dan latihan soal.

Aku mendapatkan nem 25,50 dengan nilai ahasa Indonesia yang sangat baik namun tidak sempurna, rencana ku berhasil untuk mendapatkan nilai UN Bahasa Indonesia yang bagus dan aku dengan teman-teman yang bernasib sama diberi hadiah sebatang cokelat oleh guru Bahasa Indonesia ku waktu SMP. Tapi hasil nemku tidak cukup untuk masuk SMA, dan akhirnya aku memilih SMK. 

Setelah lulus SMP pada tahun 2018, aku memulai mencari-cari  SMK yang ingin aku tuju, awal nya aku ingin bersekolah di SMKN 28 JAKARTA dengan jurusan keperawatan karena aku tertarik  dengan ilmu kesehatan yang berlokasi di Cilandak tetapi ayahku menolak dengan alasan kejauhan dan alat transportasi nya susah.

Aku bingung mau ambil jurusan apa selain jurusan keperawatan. Akhirnya aku memilih jurusan tata boga di  SMK NEGERI 37 JAKARTA. Dan alhamdulillah aku masuk di SMK NEGERI 37 JAKARTA. Awalnya aku tidak tahu banyak tentang dunia perkulineran atau boga tapi aku coba terima dan hadapi. Sampai saat ini aku sudah di kelas 12.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun