Mohon tunggu...
Budi Hermansyah
Budi Hermansyah Mohon Tunggu... -

menulis harus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ultimatum Dahlan Iskan kepada Pimpinan PLN Medan. Apakah Hanya Pencitraan?

24 September 2013   01:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:29 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budi Hermansyah (incek budi)

“Saya masih terutang dengan kesulitan listrik di Sumatera Utara. Karena itu, dalam tiga bulan ke depan penderitaan tersebut akan teratasi,”

Mataku sudah diambang kantuk tingkat tinggi ditambah penat seharian bekerja. Namun, ketika diriku sudah mulai menuju alam sadar, tiba-tiba kantuk ku sirna saat listrik pukul 00.30 wib, padam. Sontak seisi rumah megap ditelan gelap gulita. Ketiga anakku semula nyaman dalam tidur, merengek karena suhu udara mulai panas. Tapi tangisan-tangisan itu tak berlaku lama karena sang istri mampu menghanyutkan kembali ke alam mimpi mereka dengan bujuk rayu dan nyanyian merdunya. Tapi aku tetap tak bisa mengikuti istri dan anak-anakku untuk memejamkan mata.

Iseng, ku buka laptop dengan bateray yang sudah terisi penuh sebelumnya. Akupun mengulik-ulik situs-situs untuk memancing kembali kantuk ku yang hilang.

Dalam keisengan ku itu, kutemukan sebuah pernyataan tegas dengan perintah ultimatum dari Meneg BUMN, Dahlan Iskan kepadaPimpinan PLN di Medan dalam akun twitternya.

Memang, akun tersebut terkesan sudah usang untuk sebuah kebijak, yakni pada Jumat malam pertengahan Agustus lalu. Tapi pernyataan tersebut sepertinya tidak berlaku surut mengingat kondisi kirisis listrik di wilayah Sumatera Utara semakin memprihatinkan akhir-akhir ini. Tiga atau empat kali dalam sehari, dengan durasi 3 sampai 5 jam. Bahkan, banyak warga yang geram, seperti geram ku yang tak bisa kupejamkan mata ini dalam gelap ditambah suhu udara gerah di kamar.

Akun tersebut menanggapi pemadaman bergilir yang dilakukan PLN Sumut pada masa itu. Bukannya makin mudah dengan adanya instruksi Dahlan Iskan kepada GM PLN untuk mengatasi krisis listrik. Malah krisis listrik semakin parah.

"Saya minta PLN ambil langkah darurat. Tidak bisa kota besar seperti Medan listriknya amburadul. Saya bilang ke Direksi PLN bahwa saya sudah tidak tahan melihat krisis listrik di Medan. Lakukan langkah darurat!" kata Dahlan Iskan dalam akun twitter-nya.

Berikut kicauan Dahlan Iskan:

1. Saya baru komunikasi dengan pimpinan PLN Medan dan direksi PLN di Jakarta.

2. Ternyata ada tiga pembangkit yang gangguan. Satu di medan, dua di Sibolga. Yang di Medan sore ini baru baik, yang Sibolga akan sembuh Sabtu besok.

3. Saya minta PLN ambil langkah darurat. Tidak bisa kota besar seperti Medan listriknya amburadul…

4. Saya bilang ke Direksi PLN bahwa saya sudah tidak tahan melihat krisis listrik di Medan. Lakukan langkah darurat!

5. Kalau perlu sewa genset besar-besaran. Memang akan dikritik PLN inefisiensi triliunan, tapi jangan takut! Ini untuk rakyat luas yg menderita.

5. Memang sewa genset akan boros tapi ini kan tidak lama. Hanya kira-kira 6 bulan atau 9 bulan. Sambil tunggu PLTU Pangkalan Susu jadi.

6. Saya minta bulan depan sudah ada tambahan pembangkit darurat itu. Sekalian besar-besaran. Agar pembangkit yang di Belawan bisa dirawat.

7. Kalau tidak ada pembangkit darurat. Yang di Belawan tidak bisa dimatikan untuk dirawat. Bahaya. Bisa meledak, karena sudah waktunya dirawat tapi masih harus jalan terus.

9.Kalau sampai Belawan meledak. Medan tambah lebih parah lagi. Lakukan langkah darurat! Rakyat tidak bisa menunggu.

10. Seminggu lagi akan saya laporkan berani-tidak PLN jalankan apa yang saya kemukakan ini. Kalau perlu saya akan bilang: Resikonya di saya. Doakan.

“Lakukan langkah darurat! Rakyat tidak bisa menunggu”. Tegas dan terarah instruksi tersebut. Jika dibaca terkesan sangat enak dan sangat berpihak kepada masyarakat. Malangnya, pasokan listrik semakin ruyam. Tak tahu kita, apakah intstruksi itu benar dilakukan oleh jajarannya.

Kembali diriku membuka jendela situs lainnya. Eh… Kembali aku menemukan Mantan Dirut PLN tersebut, mengumbar janji… ( http://pwi.or.id/index.php/berita-pwi/843-dahlan-iskan-minta-maaf-di-tengah-kongres-pwi-2013)

“Saya masih terutang dengan kesulitan listrik di Sumatera Utara. Karena itu, dalam tiga bulan ke depan penderitaan tersebut akan teratasi,” kalimat yang dikutip dari situs tersebut.

Nah… apakah janji itu akan terbukti, atau hanya sekedar pencitraan dan memberikan harapan yang tak pasti untuk mengatasi krisis listrik di Sumut. Hanya Allah Yang Maha Tahu. (inc)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun