Mohon tunggu...
Yani Miranti
Yani Miranti Mohon Tunggu... -

chubby women who love to travel and cook

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menakjubkan Berlayar di Lautan Flores

17 Oktober 2015   12:16 Diperbarui: 17 Oktober 2015   13:48 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#Nenek MoyangKu Seorang Pelaut#

Yipiiiii kayeee, Finally another my dream comes true!!

Perjalanan jelajah Nusantara yang saya lakukan kali ini bersama rombongan Photopacker adalah pengalaman pertama saya berlayar menggunakan kapal kayu sejenis Phinisi selama 4 hari, perjalanan ini dikenal dengan istilah tenarnya “Live On Board (LOB), saya berlayar singgah ke beberapa pulau, kami tinggal bersama di atas kapal kayu sejenis phinisi dengan fasilitas lengkap, dari makan, tidur, berbagi keseharian dengan teman baru, yang saya sebut keluarga baru saya di atas kapal.

[caption caption="suasana pelabuhan Labuan Bajo"][/caption]

Nama kapal kami KLM. Halma Jaya, total penumpang 21 orang, 15 rombongan penikmat “sailing Live On Board” dan 6 orang ABK kapal termasuk Capt. Kapal. Perjalanan sailing kami di mulai dari Labuan Bajo, view di Labuan bajo seperti berada di Monaco, banyak kapal yang berlabuh, selama berlayar pemandangan begitu indah, gugusan pulau mendominasi sejauh mata memandang, pulau-pulau kecil yang entah berpenghuni atau tidak memberikan pemandangan yang menenangkan jiwa raga, udara segar, angin yang bertiup sepoi, negeri ini memang mempunyai sejuta sunrise dan sunset, kami membuat istilah seperti itu karena sepanjang perjalanan kami selalu disuguhi dengan sunrise dan sunset yang sempurna, setiap pagi dan sore, hal ini bisa kalian temukan jika kalian melakukan perjalanan “sailing Live On Board” pada saat musim kemarau, ketika matahari memanjakan para penikmatnya dengan pancaran yang terang menderang dan mengubah pulau-pulau berbukit berwarna coklat keemasan.

[caption caption="sunset di lautan Flores"]

[/caption]

Yang istimewa di perjalanan saya kali ini adalah 2 peserta rombongan kami yang berusia belia yang diajak oleh orang tua mereka, Adil 5 tahun dan Bilal 1 tahun 4 bulan, 2 anak balita ini benar-benar luar biasa hebat, mereka kuat sekali, bermain normal seperti berada di daratan, kapal berguncang karena ombak tidak membuat mereka takut, justru orang-orang dewasa yang manja-mabok laut, perjalanan berlayar kami dimulai dari Labuan bajo hari pertama kami singgah di Pulau Rinca untuk melihat buyutnya cicak alias komodo, trekking dimulai rinca ditemani oleh para ranger agar aman selama melihat dan foto-foto dengan komodo.

Tidak jauh dari pulau rinca kami meneruskan perjalanan ke Pulau Radar, di atas bukit pulau padar kita bisa melihat 3 pantai yang dikelilingi gugusan pulau-pulau, keesokan harinya perjalanan lanjut ke Pulau Komodo yang terkenal dengan istilah "Pink beach-nya", warna pasir putih bercampur dengan pecahan-pecahan karang merah yang sudah terjadi ratusan tahun yang lalu menurut cerita salah satu ABK kapal kami, membuat warna pasir pantai menjadi sedikit merah jambu. Setelah puas bermain dan snorkling di kawasan "Pink beach" kami melanjutkan perjalanan ke Gili Lawa, salah satu bukit yang wajib dikunjungi jika melakukan perjalanan "sailing Flores".

[caption caption="komodo dan akuuuu"]

[/caption]

[caption caption="bukit pulau padar"]

[/caption]

[caption caption="bukit Gili Lawa"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun