Mohon tunggu...
Inayatussadiyah
Inayatussadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamualaikum wr. wb Terimakasih banyak sebelumnya saya ucapkan. Ok sejauh ini saya sangat hobi dibidang seni dan memasakkhususnya menyanyi , untuk kepribadian saya sendiri, saya lebih cenderung ke Sanguinis atau yang lebih biasa dikenal dengan extrovert. Riwayat pendidikan saya dari jenjang formal itu bermula dari MI Nurul Ittihad babalan MTs Nurul Ittihad babalan MA Nurul Ittihad babalan Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara dan untuk jenjang yang non formal sendiri saya mengembannya di - Pondok Pesantren alqonitat miftahun najah"Jepara" Mungkin cukup sekian Wassalamualaikum Wr Wb

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Kaum Milenial Membutuhkan Pendidikan dan Keagamaan?

6 April 2023   13:20 Diperbarui: 6 April 2023   13:25 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Inayatus Sa'diyah
NIM: 221310004924
Email: Inayatussa'diyah58@gmail.com

Kaum milenial adalah orang yang lahir antara tahun 1983-2000. Kaum ini, telah terpengaruh oleh peradaban modern yang sangat canggih. Disisi lain, peradaban modern yang sangat canggih banyak sekali sisi negatifnya, terutama bagi kalangan anak remaja atau kaum milenial. Karena, pada dasarnya usia-usia remaja masih bersifat labil dan memburu trend.

Nah, tanpa disadari kebanyakan ank remaja zaman sekarang telah berperilaku seperti orang yang tidak berpendidikan dan beragama.Banyak kasus kenakalan remaja yang beredar dimedia sosial seperti beredarnya konten Vidio pornografi yang diunggah oleh seseorang yang masih berseragam sekolah. Banyaknya kasus yang sudah terjadi menimbulkan tanda tanya yang besar Apakah kaum milenial kurang dalam aspek pendidikan dan keagamaan?
Sedangkan fasilitas dan teknologi dalam pendidikan sudah sangat maju dan modern bukankah hal itu justru sangat membantu dalam dunia pendidikan?
Jawaban ialah fasilitas dan teknologi yang canggih tidak menjamin siswa dan siswi lebih pintar dan cerdas ,ada sebagian anak yang menggunakan teknologi dengan baik dan bijak seperti memperluas dalam pengetahuanya  tetapi kebanyakan pada era sekarang lebih cenderung memanfaatkan fasilitas dan teknologi kearah yang negatif contohnya mengikuti trend goyang pargoy di tiktok, membuat konten -konten yang terbuka dan lain-lain.

Disinilah peran pendidikan dan pengetahuan tentang agama harus di perluas tentunya yang menjadi peran utama  adalah diri sendiri,orang tua,serta lingkungan sekitar.

Kita sebagai remaja, Generasi penerus bangsa harus mempunyai keinginan dan cita-cita yang tinggi caranya adalah dengan belajar dengan sungguh-sungguh, menghindari pergaulan bebas dan tidak mengikuti trend -trend yang bersifat negatif serta harus bijak dalam menggunakan teknologi seperti media sosial.

Peran orang tua juga tak kalah penting pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya sangat harus lebih di perhatiin lagi di zaman sekarang.
Dan peran selanjutnya yaitu lingkungan ,kita sebagai  orang yang bijak harus pandai dalam memilih teman dan lingkungan yang baik agar tidak terjerumus kedalam kenakalan remaja.
Ilmu agama juga sangat dibutuhkan dalam menangani dan mengurangi dalam kasus ini,sebaiknya dari usia dini orang tua harus sudah mengajarkan putra-putrinya tentang nilai-nilai agama seperti mengaji,sholat, bersedekah, menghargai orang lain dan lain-lain .

Jadi kaum milenial/anak remaja zaman sekarang sangat membutuhkan pengetahuan pendidikan umum dan agama,dan kita sebagai generasi penerus bangsa yang pandai dan bijak harus belajar dengan sungguh-sungguh agar tidak terjerumus kedalam kenakalan ramaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun