Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam pola konsumsi masyarakat. Dengan kemudahan yang ditawarkan teknologi, mulai dari belanja daring hingga layanan hiburan digital, kenyamanan kini menjadi hal yang diutamakan. Namun, di balik semua itu, muncul pertanyaan penting: sejauh mana kita sebagai konsumen memahami kenyamanan serta tanggung jawab? Ditengah derasnya arus digitalisasi, ada tanggung jawab sosial yang sering terlupakan. Konsumsi diera digital bukan hanya soal kenyamanan pribadi, tetapi juga kesadaran kolektif terhadap dampak yang ditimbulkan.
Pada abad 21 digitalisai mulai mengarahkan pada pergesaran mendasar dalam perilaku konsumen dan cara individu berinteraksi dengan barang dan jasa. Kemudian munculan Ecommerce telah mengubah cara pelanggan berinteraksi dengan pasar. Ketika platform e-commerce memberikan kenyamanan, pilihan, dan aksesibilitas, pelanggan dapat memeriksa,
membandingkan, dan membeli barang dan jasa dari mana saja dan kapan saja. Tapi, Kemudahan ini disertai dengan masalah yang mempengaruhi kepercayaan pelanggan. Digaris trasformasi ini muncul perdagangan E-commerce telah berkembang menjadi kekuatan besar yang memengaruhi perilaku konsumen di seluruh dunia. Ada korelasi positif antara e commerce dan transformasi pola konsumsi sejalan dengan tren digitalisasi yang semakin meningkat di seluruh dunia.
mempengaruhi perilaku pelanggan. Dengan kemudahan dan kemudahan yang ditawarkan oleh platform online, cara orang memilih untuk membeli barang dan layanan berubah. Pentingnya pengalaman digital tanpa hambatan ditunjukkan oleh hubungan yang kuat antara perubahan pola konsumsi dan kemudahan transaksi. Konsumsi dilakukan oleh rumah tangga berbeda-beda tergantung pada pendapatan dn kebutuhan. Tidak hanya rumah tangga saja maasiswa pun melakukan pengeluaran konsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Dan mahasiswa ini sering menggunakan berbelanja online untuk memenuhi kebutuhannnya dengan mudah. Namun, kenyamanan ini datang dengan tantangan besar terkait tanggung jawab sosial.
Kenyamanan dalam Konsumsi Digital
Kenyamanan ketika transaksi berjalan lancar, pelanggan cenderung mengubah cara mereka berbelanja. Ini menunjukkan betapa pentingnya antarmuka yang mudah digunakan dan metode pembayaran yang efisien. Pola konsumsi ini, masyarakat telah mengalami perubahan besar. Dengan kemudahan akses ke informasi dan teknologi, pembeli sekarang dapat dengan mudah membeli barang dan jasa secara online. Kenyamanan ini merupakan salah satu dampak paling
nyata dari era komputer dan internet. Konsumen sekarang dapat mengakses berbagai produk dari seluruh dunia dengan beberapa klik. Platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari karena memungkinkan pembelian yang cepat dan praktis.
Di Indonesia, e-commerce tidak hanya menjadi platform untuk membeli dan menjual barang, tetapi juga menjadi sarana untuk berinteraksi dengan orang lain, memungkinkan pelanggan membuat keputusan pembelian dengan bergantung pada ulasan dan rekomendasi orang lain. Lebih dari 60% pelanggan Indonesia sekarang berbelanja secara online, menurut survei. Dalam kemajuan teknologi pembayaran, yang memungkinkan transaksi yang aman dan cepat, menambah kenyamanan ini. Pembayaran nontunai semakin populer, menghemat waktu. Selain itu, media sosial sangat memengaruhi keputusan pembelian, karena banyak orang mencari rekomendasi tentang barang-barang dari teman atau influencer sebelum melakukan pembelian. Hal ini pengalaman bertransaksi yang lancar tidak hanya menyenangkan. konsumen ke platform e-commerce, tetapi juga meningkatkan kepercayaan dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kemudahan bertransaksi sangat penting dalam konteks Indonesia, di mana tingkat literasi digital dan akses teknologi berbeda. Penelitian telah meneliti hubungan antara kemudahan bertransaksi dan kepercayaan konsumen, dengan menekankan betapa pentingnya antarmuka yang mudah digunakan dan gerbang pembayaran yang aman dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ecommerce.
Tantangan tanggung jawab sosial muncul di balik kenyamanan ini. Akibat kemudahan akses dan diskon yang menggoda, masyarakat sering terjebak dalam pola konsumsi berlebihan. Perilaku konsumtif, ketika orang membeli barang untuk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi sosial atau gaya hidup. Hal ini dapat mengakibatkan pemborosan sumber daya dan efek yang merugikan bagi lingkungan. Pembelian barang tanpa mempertimbangkan dampak konsumen dapat menyebabkan eksploitasi energy kerja. Tantangan lainnya yaitu daya Tarik kosumen terhadap tren dan merek tertentu yang sering kali tidak mencerminkan nilai-nilai etis. Misalnya, Generasi Z dimana mereka termasuk dari generasi yang mengenal teknologi dengan baik dan lebih menyadari keberlanjutan dan masalah lingkungan. Mereka lebih cenderung membeli produk yang ramah lingkungan dan mendukung bisnis yang mengadopsi praktik bisnis berkelanjutan. Meskipun kesadaran ini ada, tekanan untuk mengikuti tren media sosial seringkali mendorong perilaku
konsumtif yang tidak sehat.
Padahal agama islam melarang umatnya untuk hidup secara berlebihan. Dalam surat AlA`raf;31 menjelaskan “Janganah kamu berlebih-lebihan Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan”. Harta harus digunakan dengan bijaksana untuk kebutuhan yang mendesak, untuk investasi dimasa depan, dan sedekah kepada yang membutuhkan. Gaya hidup hedonis yang berlebihan dapat menyebabkan kerugian bagi diri kita sendiri. Islam mengajarkan untuk berbelanja dengan penuh kesadaran dan memilih barang yang tidak merugikan pihak lain, baik manusia ataupun alam
Membangun Kesadaran Konsumsi
Sangat penting bagi pelanggan untuk mengendalikan keinginan menjadi lebih cerdas dalam setiap transaksi untuk menghadapi masalah ini. Mempertimbangkan apakah barang tersebut benarbenar diperlukan atau hanya keinginan semata-mata sebelum membeli atau mengutamakan kebutuhan dari pada keinginan. Membuat anggaran belanja bulanan dan menentukan apa yang dibutuhkan dan dinginkan dapat membantu, mengontrol pengeluaran dan hindari membeli barang berdasarkan dorongan emosi atau promosi semata. Konsumen perlu memperluas kesadaran tentang implikasi social dan lingkungan dari produk yang mereka beli serta memprioritaskan kebutuhan dalam pengambilan keputusan konsumsi dan belilah barang yang benar diperlukan dan sesuai anggaran yang dipunya. Perusahaan memainkan peran yang signifikan dalam membangun budaya konsumsi yang bertanggung jawab. Produk mereka harus menunjukkan dampak lingkungannya dan berkomitmen pada praktik bisnis yang berkelanjutan agar pelanggan mereka
dapat membuat pilihan yang lebih baik dan lebih sadar akan tanggung jawab sosial mereka.
Kesimpulan
Konsumsi di era digital telah mengubah pola kehidupan masyarakat. Diera ini mengadirkan kemudahan akses teradap produk dan jasa dari seluruh dunia, memberikan konsumen lebih banyak pilihan dengan kualitas dan harga yang beragam. Tidak hanya itu saja juga menawarkan kenyamanan yang belum pernah ada sebelumnya, tetapi juga menghadirkan tantangan terkait tanggung jawab sosial. Kesadaran akan dampak dari setiap keputusan pembelian sangat penting untuk menciptakan pola konsumsi yang lebih berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab, kita dapat menikmati manfaat dari era digital tanpa mengorbankan nilai-nilai sosial dan lingkungan yang penting bagi masa depan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap bijaksana dalam memanfaatkan kenyamanan ini. Konsumen yang bertanggung jawab yaitu dengan mendukung produk yang menjadikan kunci untuk menciptakan keseimbangan antara kenyamanan dan dampak globalisasi. Dengan demikian, era digitalisasi tidak hanya membawa manfaat materi, tetapi juga peluang untuk menciptakangaya hidup yang lebih berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H