Batik Salwa juga perlu terus melakukan pemantauan dan evaluasi biaya secara berkala. Setiap perubahan dalam biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja harus dianalisis agar mereka bisa menyesuaikan strategi pengelolaan biaya dengan tepat. Dengan cara ini, mereka dapat meningkatkan profitabilitas secara berkelanjutan dan memastikan kelangsungan usaha yang lebih baik di masa depan.
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa meskipun Batik Salwa telah memproduksi dalam jumlah yang tinggi, mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mencapai profitabilitas yang optimal. Dengan menerapkan Analisis Biaya Volume Laba (BVL), Batik Salwa dapat mengetahui titik impas mereka, menetapkan target laba yang lebih realistis, dan merancang strategi pemasaran yang lebih efisien. Namun, untuk mencapai profitabilitas yang lebih tinggi, mereka juga perlu fokus pada efisiensi biaya, baik dalam hal pengelolaan biaya tetap maupun biaya variabel.
Dengan langkah-langkah yang tepat, Batik Salwa dapat meningkatkan margin keuntungan mereka dan memastikan kelangsungan usaha yang lebih berkelanjutan. Untuk itu, penggunaan BVL sebagai alat untuk merencanakan biaya dan laba akan sangat membantu Batik Salwa dalam meraih kesuksesan di pasar yang semakin kompetitif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H