Media sosial dihebohkan dengan pemberitaan fenomena langka soal wabah kutu busuk pada beberapa daerah di Perancis. Hal tersebut menyebabkan banyak warga kemudian memilih untuk membuang kasur dan furnitur yang ada di rumahnya. Kutu busuk atau lebih dikenal dengan sebutan tinggi memiliki nama ilmiah Cimex sp. Spesies ini bersifat parasit karena menghisap darah manusia maupun hewan. Kutu busuk memang menyukai habitat di sela-sela atau lipatan-lipatan kasur, bantal, dipan, kusen jendela atau pintu, karpet, sofa, selimut maupun tempat-tempat tersembunyi lainnya.
Serangan kutu busuk menyebar dengan cepat  di banyak negara di dunia. Wabah kutu busuk pertama kali muncul di Perancis pada awal tahun ini, dan juga muncul di Korea Selatan, Hong Kong, Thailand, Taiwan, dan baru-baru ini di Singapura. Pesatnya kemunculan hama ini mengkhawatirkan banyak negara lain di Asia. Selain itu, banyak perusahaan pengendalian hama yang kebanjiran pesanan.
Walaupun wabah kutu busuk ini masih dianggap tidak berbahaya oleh sebagian orang, namun wabah kutu busuk ini cukup membuat stress masyarakat. Karena, kutu busuk yang mudah menyebar melalui barang-barang yang digunakan sehari-hari dan menginfeksi manusia.Â
Gigitan kutu busuk mungkin tidak menyebabkan atau terlambat memicu rasa gatal pada seseorang. Hal ini bisa terjadi karena serangga ini mengeluarkan sejumlah kecil anestesi (sejenis obat bius) ke tubuh orang yang digigit. Jadi rasa gatal akan muncul setelah beberapa saat dan bila digaruk, hal tersebut meningkatkan risiko infeksi sekunder yang dapat menyebabkan pembengkakan dan pendarahan.
Selain itu, beberapa orang juga memiliki kekebalan tubuh yang baik, sehingga tidak bereaksi terhadap bekas gigitan kutu. Untuk sebagian orang lainnya, gigitan kutu busuk bisa memberikan reaksi alergi, sehingga menyebabkan gatal parah, lepuh, ataupun gatal-gatal. Gigitan kutu busuk yang intens dapat menyebabkan infeksi kulit sekunder pada kasus yang parah.
 Hal ini tentu menjadi kekhawatiran pemerintah negara, apalagi wabah ini sudah cukup menyebar di beberapa negara.
Usaha Pemerintah Beberapa Negara
Prancis
Pemerintah Perancis bekerja keras mengatasi kepanikan nasional karena kutu busuk. Pihaknya khawatir dengan pemberitaan soal kutu busuk ini dapat merusak citra Paris dan berdampak pada pariwisata di sana. Apalagi perhelatan Olimpiade Paris 2024 tinggal sebentar lagi. Pemerintah Perancis mengambil langkah cepat dan serius dan mencoba mengatasi kepanikan masyarakatnya, hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Transportasi Clment Beaune, dikutip dari BBC. Langkah-langkah yang sedang dipertimbangkan pemerintah Perancis adalah mengatur harga pemberantasan, memperjelas tanggung jawab keuangan antara pemilik apartemen dan penyewa, serta daftar perusahaan pengendalian hama yang terdaftar.
Korea Selatan
Menurut laporan The Independent, kasus kutu busuk di Korea Selatan pertama muncul pada September 2023. Kasus itu dilaporkan mahasiswa Universitas Keimyung di Daegu yang digigit kutu busuk di asrama. Kasus gigitan kutu busuk yang meningkat cepat membuat. Pemerintah Korea Selatan berencana mengadakan pertemuan mingguan untuk meninjau dan memperbarui langkah-langkah untuk mengatasi serangan kutu busuk. Pemerintah juga mengatakan akan mendorong impor pestisida yang lebih efektif dan melakukan studi tentang jalur penularan kutu busuk dan ketahanannya terhadap pengendalian hama. Pemerintah juga setempatakan memeriksa 3.175 fasilitas umum yang rawan kutu busuk, termasuk hotel, fasilitas akomodasi, dan pemandian umum untuk menilai pemeliharaan tempat tidur dan kondisi kebersihan. Pemerintah menggelontorkan dana sebesar 500 juta won atau sekitar Rp 5,98 miliar untuk mengatasi wabah kutu busuk di sejumlah wilayah Seoul.
Singapura
Wabah kutu busuk (bedbug) dilaporkan mulai mewabah di Singapura, setelah membuat kegaduhan di Prancis dan Korea Selatan. Indonesia sebagai negara tetangga Singapura diharapkan dapat memerhatikan kebersihan atau sanitasi terhadap serangan kutu busuk. Pemerintah Singapura menghimbau masyarakat untuk terus menjaga kebersihan dan membawa botol penyemprot serangga untuk membasmi kutu busuk. Hal ini tentu mengakibatkan peningkatan pemesanan pada perusahaan pembasmi hama seperti perusahaan Pestbusters, yang mengalami kenaikan permintaan sekitar 15% dalam enam bulan terakhir. Pemerintah Singapura terus menghinbau masyarakat untuk berhati-hati dalam berpergian ke luar negeri dan selalu menjaga kebersihan.
Beberapa negara lainnya juga tentu mengantisipasi wabah ini terutama Indonesia, pemerintah negara juga tentu menghimbau ke masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan untuk mencegah wabah kutu busuk ini yang sangat mengkhawatirkan, tentunya ini menjadi ancaman dunia walaupun efeknya masih di anggap remeh orang beberapa orang namun wabah ini memunculkan stress juga kepada masyarakat. Lalu bagaimana mencegah penyebaran wabah ini?Â
Pencegahan Wabah Kutu Busuk
Area yang mengandung kutu busuk harus dibasmi dengan insektisida yang sesuai dengan standar prosedur. Piretroid sintesis adalah salah satu produk yang bisa digunakan untuk perawatan kutu busuk. Namun, pada kondisi yang berat disarankan untuk menghubungi perusahaan pengendalian hama. Berikut cara mencegah kutu busuk:Â
1. Â membersihkan dengan teliti terutama bagian-bagian tersembunyi Â
2. Menggunakan produk perawatan untuk kutu busuk dan mengulangi perawatan hingga berhasil.
3. Bersihkan seluruh bagian yang terinfestasi, termasuk kasur dan tempatkan isi kantong penyedot debu dalam kantong plastik tertutup untuk dibuang.
4. Barang, seperti pakaian atau alas tidur yang dicurigai terinfeksi harus dicuci dengan air panas atau setrika. Kasur tergolong susah untuk perawatan efektif dan membutuhkan tenaga khusus dari perusahaan pengendalian hama.
5. Kurangi retakan dan celah agar kutu busuk tidak bersembunyi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H