Mohon tunggu...
Inayah Nur Fajriah
Inayah Nur Fajriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa untuk memenuhi tugas ujian akhir semester

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis tingkat pemahaman dalam mengucapkan huruf huruf quran peserta tahsin iqro di Rumah Tartil Quran Maisuro

5 November 2023   23:52 Diperbarui: 6 November 2023   01:13 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu upaya dalam pendidikan Agama Islam untuk menciptakan individu beriman dan bertakwa adalah melalui pembelajaran Al-Quran. Pembelajaran Al-Quran mencakup beragam aspek, mulai dari membaca dan menulis Al-Quran, menerjemahkan Al-Quran, menghafal Al-Quran, memahami Al-Quran, mengajar Al-Quran, hingga pada tahap puncaknya, menerapkan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan seorang Muslim.

Saat ini, salah satu usaha yang sedang populer dan diminati oleh masyarakat Islam Indonesia adalah pembelajaran Al-Quran dengan penekanan pada hafalan Al-Quran (Tahfidz Al-Quran). Di seluruh wilayah Indonesia, bermunculan rumah-rumah tahfidz yang menawarkan berbagai fasilitas untuk pembelajaran Al-Quran kepada masyarakat. Namun sebelum memulai untuk menghafal Al-Quran, harus mempunyai Metode yang dapat dijadikan pegangan dalam mempelajari elemen-elemen dasar dalam Al-Qur'an, seperti pengucapan huruf-huruf yang terdapat dalam Al-Quran, sifat sifat yang terdapat dalam setiap huruf dan tajwid pada huruf-huruf di dalam Al Qur'an. Banyak metode yang dapat digunakan dalam mengajarkan bacaan Al-Quran, termasuk metode Tahsin, metode Al-Barqi, metode Iqro, metode Ummi, metode Qiraaty, metode Tartil, dan berbagai metode lainnya dalam pembelajaran Al-Qur'an. Semua pendekatan ini memiliki tujuan bersama, yaitu membantu anak-anak untuk membaca Al-Quran dengan lancar, dengan pengucapan yang benar, dan sesuai dengan aturan tajwid. (Arsyad, 2022).

Rumah tartil quran maisuro yang terletak di Jakarta Barat muncul sebagai salah satu lembaga di mana peserta didik, terutama anak-anak dan remaja, diberikan pelatihan untuk membaca, memahami, dan menghafal Al-Quran sesuai dengan tajwid (aturan pengucapan yang benar). Pada pelaksanaan pembelajarannya, Rumah Tartil Quran Maisuro menerapkan metode tahsin dan Metode tallaqi yaitu pengajaran Al Quran secara langsung antara murid dan guru sehingga menjaga kemurnian sanad (silsilah) utamannya. (Noviana, 2022). Tujuan Rumah Tartil Quran adalah untuk memfasilitasi pembelajaran Al-Quran dan pengembangan spiritual dalam lingkungan yang mendukung sehingga menumbuhkan generasi Qur'ani yang berkualitas di lingkungan masyarakat Indonesia.

Berdasarkan kondisi diatas, pertanyaan mendasar yang menarik untuk dicermati. Dengan memposisikan Rumah Tartil Qur'an sebagai jantung khazanah keislaman di bumi nusantara juga sebagai percontohan bagi lembaga-lembaga keislaman nasional maupun internasional. Bagaimana Rumah Tartil Quran mengimplementasikan konsep pendidikan islam yang berlandaskan dengan tahsin di Indonesia. Pertanyaan tersebut terus dieksplorasi untuk mencari pembaharuan ide dalam menanggapi perkembangan hukum (law development) tentang (1) Bagaimana konsep pendidikan tahsin di Rumah Tartil Qur'an dan bentuk pengimplementasian kepada santri. (2) apa dan bagaimana tingkat pemahaman santri dalam membaca iqro dan quran dengan menggunakan program tahsin di Rumah Tartil Qur'an?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1.Mendeskripsikan konsep tahsin dan konsep pengimplementasiannya pada Rumah Tartil Qur'an

2.Mendeskripsikan tingkat pemahaman dan permasalahan santri terkait dengan penerapan metode Tahsin pada Rumah Tartil Qur'an

Metode Penelitian :

Pendekatan yang digunakan dalam konteks ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran individu dan kelompok. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, yang memungkinkan permasalahan untuk muncul dari data atau menjadi subjek interpretasi. Data dikumpulkan melalui pengamatan yang cermat, termasuk deskripsi yang mendetail dalam konteks, hasil wawancara mendalam, dan analisis dokumen serta catatan-catatan yang relevan (Sukmadinata, 2012).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini akan fokus pada pemahaman santri dalam pengucapan huruf Al-Quran. Peneliti akan mendeskripsikan bagaimana santri memahami dan mengucapkan huruf-huruf Quran dalam program Tahsin Iqro. Partisipan penelitian terdiri dari santri di yayasan Rumah Tartil Quran maisuro yang sedang menjalani program Tahsin Iqro sore dan malam. Pemilihan partisipan dilakukan secara purposive, dengan memperhatikan berbagai tingkat pendidikan dan pengalaman sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun