Mohon tunggu...
Inayah Nay
Inayah Nay Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya menyukai hal berbau seni dan tentang langit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analysis Likuiditas Dompet Dhuafa

2 Desember 2023   22:00 Diperbarui: 2 Desember 2023   23:16 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MINI RISET MANAJEMEN KEUANGAN ZISWAF

 

 

Analisis Likuiditas Lembaga Dompet Dhuafa 

Objek riset

:

Rasio likuiditas Lembaga Dompet Dhuafa

Tujuan riset

:

Mengetahui perbedaan (secara deskriptif) kondisi likuiditas Dompet Dhuafa dari 2016 sd 2019.

Tahun riset

:

Tahun 2016, 2017, 2018, dan 2019

Batasan

:

Rasio likuiditas yang hitung adalah current ratio dan quick ratio

Data awal

Lembaga Dompet DHUAFA merupakan sebuah lembaga keuangan mikro yang berfokus pada pengelolaan dana zakat, infaq, dan sedekah. Sebagai lembaga keuangan yang beroperasi di sektor keuangan syariah, Dompet DHUAFA memiliki peran strategis dalam mendistribusikan dana zakat dan mendorong inklusi keuangan di kalangan masyarakat. 

Untuk memastikan kelancaran operasionalnya dan memberikan kontribusi yang optimal terhadap masyarakat, penting untuk menganalisis kondisi aktivitas Dompet DHUAFA selama periode tertentu. Dalam konteks ini, rasio likuiditas menjadi salah satu indikator utama yang dapat memberikan gambaran tentang kemampuan lembaga keuangan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek. Dua rasio likuiditas yang umum digunakan adalah current ratio (rasio lancar) dan quick ratio (rasio cepat). Current ratio mengukur kemampuan lembaga keuangan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan seluruh aktiva lancar, sedangkan quick ratio memperhitungkan kewajiban yang dapat segera dipenuhi dengan menggunakan aset yang paling likuid.

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban dan melunasi hutang dalam waktu singkat. Rasio likuiditas berfungsi sebagai indikator kritis yang mengukur daya tanggung perusahaan dalam mengatasi kewajiban jangka pendeknya. Suatu perusahaan dapat dianggap likuid jika mampu dengan lancar memenuhi tanggung jawab finansialnya, sementara yang tidak dapat melunasi kewajiban disebut sebagai perusahaan ilikuid. 

Dengan menggunakan matriks ini, kita dapat menilai kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang jatuh tempo atau yang memerlukan penyelesaian segera. Semakin tinggi nilai rasio likuiditas, semakin baik perusahaan mampu menangani utang jangka pendeknya. Tidak hanya sebagai alat ukur kesehatan finansial, rasio likuiditas juga memiliki peran penting bagi para investor yang ingin memahami kondisi keuangan suatu bisnis. Informasi ini membantu investor dalam membuat keputusan apakah suatu perusahaan layak untuk mendapatkan investasi atau sebaiknya dihindari.

Berikut grafik yang menunjukkan jumlah liabilitas Dompet Dhuafa tahun 2016 sampai dengan 2019.

Gambar 1. Grafik Jumlah Liabilitas Dompet Dhuafa Indonesia Tahun 2016 sampai 2019

 

Sumber: Data sekunder diolah penulis (2023)

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa kewajiban jangka pendek paling tinggi di tahun 2016 senilai Rp 16,4 Miliar, sedangkan paling rendah di tahun 2019 yaitu sebesar Rp 10,5 Miliar. Pada grafik juga tergambar kondisi liabilitas DOMPET DHUAFA selama 4 tahun tersebut fluktuatif. Adapun perubahan likuiditas pada tahun 2016-2017 mengalami penurunan sebesar 20%, sedangkan di tahun 2017-2018 tidak ada perubahan, dan terakhir di tahun 2018-2019 mengalami penurunan sebesar 20%.

Meskipun rata-rata perubahan rasio likuiditas selama periode tersebut menunjukkan peningkatan (sebesar -0,1), fluktuasi individual pada tahun-tahun tertentu adalah signifikan. Terjadi penurunan yang substansial pada tahun 2016-2017 dan 2018-2019, tetapi tidak ada perubahan pada tahun 2017-2018.

Fluktuasi seperti ini dapat mencerminkan variasi dalam kinerja keuangan Dompet Dhuafa dari tahun ke tahun. Faktor-faktor seperti manajemen likuiditas, pengelolaan utang, atau perubahan dalam arus kas operasional dapat mempengaruhi rasio likuiditas secara signifikan.

Likuiditas pada Lembaga DOMPET DHUAFA diukur dari beberapa rasio. Adapun rasio likuiditas yang digunakan oleh penulis adalah rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio). Berikut rumus yang digunakan :

Current Ratio=Total  Aset Lancar/(Saldo dana zakat+saldo dana infak sedekah+total likuiditas)-Aset Kelolaan

Quick Ratio=Kas dan setara kas+Persediaan/(Total Likuiditas+saldo dana zakat+saldo dana infak sedekah)-Aset kelolaan

Penyajian data 

Berdasarkan rumus perhitungan rasio likuiditas yang sudah dijelaskan sebelumnya, berikut data-data yang dibutuhkan untuk melakukan analisis likuiditas Lembaga DOMPET DHUAFA Indonesia tahun 2016 sampai dengan 2019.

 Tabel 1. Data Perhitungan Current Ratio DOMPET DHUAFA 2016-2019

Sumber: Data sekunder diolah penulis (2023)
Sumber: Data sekunder diolah penulis (2023)



Selain itu data tambahan untuk perhitungan quick ratio sebagai berikut.

Tabel 2. Data Perhitungan Quick Ratio DOMPET DHUAFA 2016-2019

Sumber: Data sekunder diolah penulis (2023)
Sumber: Data sekunder diolah penulis (2023)

Rasio Likuiditas 

Berdasarkan data-data yang dibutuhkan dan melalui perhitungan rasio likuiditas, maka diperolehlah angka rasio sebagai berikut:

Tabel 2. Tabel Perhitungan Rasio likuiditas DOMPET DHUAFA 2016-2019

Sumber: Data sekunder diolah penulis (2023)
Sumber: Data sekunder diolah penulis (2023)

Gambar 2. Diagram rasio likuiditas DOMPET DHUAFA Indonesia tahun 2016-2019

Dokpri
Dokpri

Sumber: Data sekunder diolah penulis (2023)

Berdasarkan diagram diatas, rasio likuiditas DOMPET DHUAFA khususnya Current Ratio dan Quick Ratio yaitu

Current Ratio:

Pada tahun 2016, Current Ratio adalah 1,009, yang berarti perusahaan memiliki aset lancar yang sedikit lebih besar daripada kewajiban lancarnya.

Current Ratio mengalami peningkatan dari tahun 2016 hingga 2018, mencapai puncaknya pada tahun 2018 dengan nilai 1,250.

Namun, pada tahun 2019, Current Ratio mengalami penurunan signifikan menjadi 0,850, menunjukkan potensi masalah likuiditas karena aset lancar tidak cukup untuk menutupi kewajiban lancar.

Rata-rata Current Ratio selama empat tahun adalah 1,041, menunjukkan tingkat likuiditas yang cukup stabil selama periode tersebut.

Quick Ratio:

Quick Ratio pada tahun 2016 adalah 0,562, menandakan bahwa perusahaan mungkin menghadapi kesulitan membayar kewajiban jangka pendek tanpa menggunakan persediaan.

Quick Ratio mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2016 hingga 2018, mencapai nilai tertinggi pada tahun 2018 dengan 0,575.

Namun, pada tahun 2019, Quick Ratio mengalami penurunan tajam menjadi 0,362, menunjukkan peningkatan risiko likuiditas, terutama karena berkurangnya kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban tanpa menggunakan persediaan.

Rata-rata Quick Ratio selama empat tahun adalah 0,497, menunjukkan tingkat likuiditas yang lebih rendah dibandingkan dengan Current Ratio.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis likuiditas pada Lembaga DOMPET DHUAFA Indonesia dari tahun 2016 hingga 2019, dapat disimpulkan beberapa hal penting:

   - Terdapat fluktuasi dalam likuiditas DOMPET DHUAFA selama periode empat tahun tersebut. Fluktuasi ini tercermin dalam perubahan jumlah liabilitas jangka pendek dari tahun 2016 hingga 2019.

   - Perubahan likuiditas mengalami penurunan sebesar 20% pada tahun 2016-2017 dan 2018-2019, sementara tidak ada perubahan pada tahun 2017-2018.

   - Dua rasio likuiditas yang digunakan, yaitu Current Ratio dan Quick Ratio, memberikan gambaran yang lebih terperinci tentang kemampuan DOMPET DHUAFA untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

     - Pada tahun 2016, Current Ratio menunjukkan keseimbangan antara aset lancar dan kewajiban lancar (1,009). Namun, pada tahun 2019, terjadi penurunan signifikan (0,850), menunjukkan potensi masalah likuiditas karena aset lancar tidak cukup untuk menutupi kewajiban lancar.

     - Rata-rata Current Ratio selama periode empat tahun adalah 1,041, menunjukkan tingkat likuiditas yang cukup stabil.

     - Quick Ratio pada tahun 2016 menandakan potensi kesulitan membayar kewajiban jangka pendek tanpa menggunakan persediaan (0,562). Meskipun mengalami peningkatan hingga tahun 2018, Quick Ratio mengalami penurunan tajam pada tahun 2019 (0,362), menunjukkan peningkatan risiko likuiditas.

     - Rata-rata Quick Ratio selama empat tahun adalah 0,497, menunjukkan tingkat likuiditas yang lebih rendah dibandingkan dengan Current Ratio.

Referensi

Rizal, M., & Prabowo, A. S. (2018). Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 1(1).

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2018). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (13th ed.). Jakarta: Salemba Empat.

Gitman, L. J., & Zutter, C. J. (2019). Principles of Managerial Finance (15th ed.). Boston: Pearson.

Suadnyana, I. W., & Mudakir, A. (2017). Analisis Rasio Keuangan dalam Membangun Kesehatan Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 3(1)

https://www.shell.co.id/in_id/konsumen-bisnis/shell-fleet-card/rasio-likuiditas.html)

diakses pada 29 November 2023, pukul 21:47

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun