Istilah Al- Ta'dib
Istilah " al-ta'dib" mencangkup konsep sopan, santun, budi pekerti, moral, etika, akhlak, dan adab dalam konteks pendidikan islam. Meskipun tidak di temukan dalam Al-qur'an, istilah inidi ambil dari hadist Nabi Saw, seperti yang di riwayatkan al- Askariy dari Aily yang menytakan bahwa tuhan telah mendidik Nabi Saw. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan yang baik untuk membentuk peradaban yang baik.
Menurut definisi tersebut , al- ta'dib dapat di artikan sebagai pengenalan dan pengakuan setiap individu terhadap berbagai aturan dan tatanan tuhan secara bertahap. Dengan demikan, al ta,dib melibatkan proses perubahani sikap mental, seperti mentaati dan menghormati kedua orangtua.
Menurutu pandangan tersebut Muhammad Naquib al Attas mengambarkan pendidikan sebgai suatu proses bertahap yang memperkenalkan dan mengakui kepada individu mengenai tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu  proses bertahap yang memperkenalkan dan mengakui kepada individu mengenai tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu dalam susunan penciptaan, dengan tujuan membimbing mereka menuju pemahaman dan pengkuan terhadap kekuatan dan keagagungan Tuhan.
Ketika kita membahas secara terminologis istilah-istilah seperti al tarbiyah, at ta'lim dan al- ta'dib yang terkait dengan pendidikan islam, penting untuk memahami maknanya sebagi dasar diskusi.
Para pakar pendidikan islam telah memberikan definisi pengertian islam yang sangat variatif secara redaksional, antara lain:
Umar Muhammad Al- Thoumy al- Syaibany berpendapat bahwa pendidikan islam melibatkan proses transformasi perilaku individu peserta didik dalam konteks kehidupan pribadi, sosial, dan lingkungan.
Hasan Langgulu mengungkapkan bahwa pendidikan islam merupakan langkah persiapan generasi muda agar mereupakan langkah persiapan generasi muda agar mereka dapat mejalankan peran, mentrasfer pengetahuan dan nilai- nilai islah yang, yang selaras dengan fungsi manusia untuk beraamal di dunia dan memporeleh hasilnya di akhirat.
Ahmad tafsir menyatakan bahwa pendidikan islam merupakan arah yang di berikan kepada individu dengan tujuan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan prinsip- prinsip islam.
Mappanganro berpendapat bahwa pendidikan islam melibatkan usaha sadar dalam membimbing  dan mengasuh anak atau peserta didik unuk memahami, atau menghayati dan mengamlakan ajaran- ajaran islam.
Ikhawan al- shofa, dalam konteks pendidikan berpendapat bahwaindividu yang belum mendapatkan pendidikan mengenai ilmu aqidah dapat di ibartakan sebagai kertas putih yang belum tergores. Ketika informasi di tuliskan, bekasnya sulit di hapus. Mereka percaya bahwa setiap anak memiliki bakat yang perlu di kembangkan, sehingga pendidikan seharusnya pendidikan seharusnya disesuaikan untuk mengembangkan potensi anak, menjadikan konsep pendidikan sebagi perpaduan antara rasionalitas dan pengalaman empiris.