Mohon tunggu...
Inayah Hanum
Inayah Hanum Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya menyukai dunia tanaman. Tapi juga mulai menyukai menulis dan bergabung di grup-grup menulis. Orang bilang saya pendiam. Namun, dalam diam saya ingin mempunyai karya. Harapan saya saat ini bisa mengajak anak didik saya juga menyukai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tim Kementerian Lingkungan Hidup Berkunjung ke SMPN 5 Pringsewu

5 Februari 2024   19:44 Diperbarui: 5 Februari 2024   19:48 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin, 5 Februari 2024 SMPN 5 Pringsewu mendapatkan kehormatan karena kedatangan tamu dari tim Kementerian Lingkungan Hidup. Mereka didampingi tim dari dinas Lingkungan Hidup Pringsewu dan Dinas Pendidikan Pringsewu.

Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau   dan mengevaluasi sekolah yang telah mendapatkan   Penghargaan Adiwiyata  Tingkat Provinsi tahun   2021 ini.  

  Sesampainya di sekolah mereka disambut oleh beberapa siswa yang berbaris sambil meneriakkan yel-yel sekolah dengan penuh semangat. Para siswa sekolah yang juga Sekolah Penggerak ini juga menampilkan tari Ghuyah Khepas  karya Mungil Ghani Iswari guru tari sekolah tersebut.

Sekolah yang dikomandani Muhtasor ini sudah mencanangkan gerakan nol sampah (zero waste). Siswa bahkan diwajibkan membawa bekal dari rumah dan jika ingin membeli jajanan di sekolah juga harus membawa wadah makanan dan minuman sendiri. Ini juga diterapkan bagi para guru. Tak ada lagi makanan dan minuman yang berbungkus plastik.

Tim Kementerian Lingkungan Hidup juga meninjau pengolahan sampah di sekolah yang juga memiliki kebun Kelapa Genjah Entok ini. Sampah-sampah tumbuhan diolah menjadi pupuk kompos. Selain itu, sekolah ini juga melalui P5 membuat pot-pot bunga dari limbah handuk yang disebut Pot Lican (limbah cantik). Tidak hanya itu, sekolah ini juga membuat kain cetak ecoprint yang pewarnaannya memanfaatkan dedaunan yang ada di lingkungan sekolah.

Tampak wakil kesiswaan sekolah tersebut menjelaskan kepada tim Kementerian Lingkungan Hidup tentang proses dan produk ecoprint. Kemudian menuju ke tempat pengolahan pupuk kompos dan terakhir berfoto bersama di Outdoor Class Area (OCA) sebelum tim berpamitan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun