Selamat memperingati hari lahir Kompasiana. Semoga ucapanku ini tidak terlambat ya. Diusiamu yang masih remaja ini kau tampak semakin good looking, lincah, menarik dan bikin betah berlama-lama denganmu.Â
Aku belum lama mengenalmu tapi kamu sudah  menjadi teman yang asyik. Dulu seusiamu kini,  jika aku ditanya apa hobiku, aku menjawab menulis. Tapi tidak seperti umumnya hobi, aku jarang-jarang menulis. Rupanya hanya pengakuanku saja ya hobi menulis. Duh, malunya.
Awal menulis saat aku SMP, itupun hanya beberapa kali dikirim ke majalah. SMA yang kuingat aku hanya menulis di majalah dinding sekolah, itupun tidak setiap bulan. Lanjut menulis saat aku kuliah. Mencoba menulis profil pemuda dan dimuat di majalah. Walaupun majalah biasa sudah senang rasanya.
Di perguruan tinggi aku masuk ke keguruan dan memilih jurusan Bahasa Indonesia. Aku banyak mempelajari tentang teori seputar menulis. Dan itu sangat membantu dan menambah pengetahuanku tentang teknis dalam menulis.
Saat menjadi guru aku hanya menulis semauku. Memotivasi siswa menulis aku sendiri tak punya banyak karya. Duh, tambah memalukan ini. Hingga suatu hari aku bertemu dengan adik tingkat yang juga menjadi guru. Aku terkejut melihat percepatannya yang luar biasa. Selama pandemi dia mengikuti even menulis. Sudah puluhan buku antologi yang ia hasilkan bersama komunitas menulis dia ikuti. Berderet piala tersusun rapi di rumahnya.Â
Aku seperti tertampar segera bangun dari tidur. Selama pandemi karya apa yang sudah kuhasilkan? Nyaris tak ada. Hanya coretan curahan hati terselip di buku tulisku.Â
Aku mulai mengikuti jejak adik tingkatku meski tertatih. Sangat benar pepatah yang mengatakan"Di mana ada kemauan di situ ada jalan." Aku dipertemukan dengan even-even menulis. Seperti mimpi aku sudah punya lima buku antologi. Dan masih ada yang.menunggu antrean naik cetak.Â
Bersyukur tak terhingga aku pun dipertemukan oleh teman dengan kelas belajar menulis asuhan Omjay. Betapa banyak teman-teman yang semangat belajar menulis. Mereka luar biasa bisa mengikuti dengan cepat. Pembelajar yang hebat. Â Jadi malu sendiri aku yang seperti keong. Tapi aku tak boleh putus aja. Biarlah aku menjadi diriku sendiri sambil terus belajar.
Di kelas itu pula aku mengenal menulis di blog. Sesuatu yang dulu baru dengar namanya, tahu bentuknya tapi tidak tahu bagaimana bisa menulis di sana. Senang rasanya bisa ikut pelatihan menulis di blog bersama pak Brian. Ternyata aku bisa. Seusiaku yang jelita, jelang lima puluh tahun baru melek sedikit teknologi menulis. Dan ikut ikut tantangan menulis 30 hari di blog diadakan oleh Omjay.
Di kelas menulis itu juga aku mengenal lebih jauh Kompasiana. Dulu hanya pernah membaca tulisan di sana. Lagi-lagi Omjay yang menularkan. Begitu besar jasa Omjay pada perjalanan menulisku. Kami ditantang lagi menulis setiap hari di Kompasiana selama 60 hari.
Aku jadi lebih serius membuat akun Kompasiana. Awalnya aku membuat tapi belum tervalidasi. Aku biarkan saja. Kalau dengan adanya tantangan aku berusaha agar tervalidasi. Alhamdulillah, bisa. Hari pertama menulis, sambil deg-degan. Hari kedua ketiga sampai satu pekan terasa lama-lama kok seru ya...mengasyikkan.Â
Meskipun aturan penulisan di Kompasiana aku belum begitu paham, aku terus menulis sambil mengamati. Ternyata tulisan kita bisa jadi pilihan. Entah, apa kriterianya. Dan aku berhasil menulis yang setelah beberapa detik ditayangkan berubah menjadi pilihan. Saat itu aku menulis puisi. Kemudian ada juga yang bukan puisi. Rasanya bahagia sekali. Semakin mengasyikkan menulis di Kompasiana.
Kita bisa menulis berbagai jenis tulisan. Ada artikel, puisi, cerpen, opini dan masih banyak lagi. Terima kasih Kompasiana kamu sudah menjadi tempatku belajar dan mengasah kemampuan menulisku dengan membaca karya-karya penulis hebat. Meskipun tulisanku belum bagus kamu tetap menghargai. Walaupun kadang aku juga jantungan khawatir aku melakukan pelanggaran sehingga tulisanku kena Oops, dihapus admin. Lebih mengerikan lagi sampai akunku diblokir. Duh, jangan ya...aku masih terus ingin bersamamu.
Selamat ulang tahun yang ke-14 Kompasiana. Teruslah menebar banyak manfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H