Berderet peristiwa lara
Tak mau berjeda
Hingga memenuhi dan menyesakkan dada
Hanya pada-Mu tempat meminta
Karena tiada punya sesiapa
Yang siap menampung segala rasa
Memilih diam menjadi kekasih
Karena untaian kata kadang  malah jadi selisih
Mencoba terus berhati bersih
Hingga jiwa tak perlu bersedih
Tetaplah tegarÂ
Jangan terkapar
Walau duka menatap nanar
Mencoba robohkan sabar
Kan datang masa gemilang
Menghadirkan kembali senyum yang hilang
Menata kembali untaian bunga-bunga riang
Masa depan cerah kian benderang